CHANGE

387 48 10
                                    

Sinar matahari bersinar dengan cerah, membuatku yang sudah hampir satu jam berada dibawah nya sedikit mulai berkeringat. Ini masih jam 10 pagi, waktu yang pas untuk berkebun. Seperti yang sedang aku dan Jeongyeon lakukan sekarang.

Aku melihat sebentar kearah Jeongyeon yang sedang sibuk dengan sekop kecil dan benih tanaman yang ada ditangan nya. Berjalan menuju meja dan melepaskan jaket yang tadi kugunakan untuk menutupi Hoodie didalamnya.

Lalu kembali ke aktivitas ku sebelum nya, menyiram semua tanaman yang ada di pot satu persatu menggunakan teko air. Sesekali aku memetik buah mulberry yang terlihat sangat menggiurkan itu lalu langsung memakannya.

"Sisakan buahnya untuk member yang lain. Aigoo, kenapa kau betah sekali berada disitu? Pohon mulberry nya tidak akan lari. Cepat pindah, kau belum menyiram tanaman yang ada disebelah sana" tegur Jeongyeon.

Aku menyengir lebar, memetik beberapa buah sebelum akhirnya berjalan ketempat yang ditunjukkan Jeongyeon. Di sebelah sini, semua pot tertata dengan rapi di sebuah rak yang tersusun dalam beberapa baris.

Hanya saja-- dibagian ini sedikit membosankan. Tidak ada tanaman buah, hanya ada tanaman hias yang tidak ku mengerti apa nama dan manfaat nya. Tapi tetap saja, mereka terlihat sangat indah.

Aku terus berjalan sembari menyiram tanaman, hingga tidak sadar jika aku sudah mengitari balkon. Dari sini Jeongyeon tidak terlihat, aku baru menyadari jika balkon ini membentuk letter U. Aku menoleh kebelakang, bisa kulihat mobil putih yang tadi kunaiki bersama Jeongyeon ada di bawah sana.

Astaga-- benar-benar indah. Aku bisa melihat gedung-gedung tinggi yang tidak kalah indahnya dari apa yang kulihat saat berada di balkon bagian tengah. Seseorang yang mendesain restoran ini pasti memiliki kemampuan arsitektur yang sangat baik.

"Wahhh".

Mataku berbinar saat melihat ada banyak pot tanaman bunga yang ada di depanku. Tersusun rapi di atas rak, hanya saja sekarang posisi rak nya terjejer memanjang dan menempel di dinding. Well, di sebelah sini tidak seluas bagian tengah.

"Harum sekali" gumamku saat mencium aroma bunga lavender, lalu berganti ke rak sebelahnya. Bunga mawar merah yang begitu memikat mata dan-- wah ada beberapa pot tanaman bunga matahari juga.

Aku ingin mengambil nya satu, tapi--

"Kau sedang apa?"

"Kkamjagiya!"

"Hehe. Kau sampai terkejut? Apa kau sedang melamun?"

"Aniya. Aku hanya sedang terpesona dengan bunga-bunga itu. Wah Unnie ternyata seseorang yang sangat feminim. Aku menyukai semua bunga yang ada disini. Bolehkah aku memetiknya?"

"Kau mau bunga apa? Unnie juga akan memetik beberapa tangkai bunga mawar merah untuk diletakkan di atas meja dan akan kubawa ke apartement. Leader dan Tzuyu juga sangat menyukai aroma bunga lavender." Ucap Jeongyeon

"Aku ingin bunga matahari ini. Aku juga berniat untuk meletakkan nya di luar balkon kamarku. Pasti sangat menyenangkan saat bangun dari tidur dan menatap nya"

"Arraseo. Tapi ambil satu pot saja ya, jangan terus rak nya sekalian kau bawa pulang"

Aku sedikit mencebik, namun kemudian berseru senang.

"Apa sudah kau siram semua?" Tanya Jeongyeon.

"Ne Unnie"

"Kalau begitu kau bisa membantuku lagi? Tolong kau petik semua buah mulberry itu dan masukkan kedalam kotak ini. Ah, tinggalkan beberapa buah saja. Kudengar tidak baik jika memetik semua buah yang ada dipohon. Itu akan mempengaruhi pertumbuhan buahnya di masa depan" tutur Jeongyeon.

IMAGINE ON (TWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang