IT'S OKAY

445 43 3
                                    

Setelah selesai mencuci piring, aku berniat untuk membereskan ruang aula terlebih dahulu. Saat berjalan melewati kamar Sana dan Jihyo, aku menatap lekat pintu itu. Sedari tadi Sana tidak keluar kamar, apa dia baik-baik saja?

Aku merasa canggung. Karena ini pertama kali nya kami hanya tinggal berdua di dalam apartement. Dulu saat bersama dengan Mina, situasi nya tidak seperti ini. Kami bahkan saling mengobrol dan bercanda bersama.

Kulihat ruang aula sudah bersih dan rapi. Aku lupa, jika salah satu diantara mereka memang sangat pandai sekali menjaga kebersihan. Merasa tidak perlu ada yang dibereskan lagi, aku pun memilih untuk masuk kedalam kamar.

Hendak bersiap-siap karena ini sudah hampir jam 12 siang. Aku harus pergi ke kampus. Aku memeriksa ponselku, barangkali ada beberapa info tentang perubahan jadwal kelas ku hari ini.

Kulihat ada beberapa pesan dari Dahyun Unnie. Aku pun langsung membuka nya.

Twice Dahyun

Maudy? Tolong jaga Sana Unnie. Seperti nya dia sdg tidak enak badan. Tdi Unnie bilang ingin beristirahat saja di apartement.

Hubungi aku jika ada sesuatu

Aku hanya membacanya, karena kurasa mereka juga sedang sibuk saat ini. Nanti saja kubalas pesan nya jika memang terjadi sesuatu.

"Bagaimana ini? Apa aku harus masuk kedalam kamarnya?" Gumamku.

Aku kembali meletakkan tasku, berjalan keluar kamar untuk memastikan keadaan Sana. Bagaimana pun, kami juga harus saling menjaga. Saling memperhatikan satu sama lain.

"Unnie?" Panggilku didepan pintu.

Tidak ada jawaban.

"Sana Unnie?" Kali ini aku sambil mengetuk pintu.

Tetap hening, apa aku masuk saja?

"Eh?" Aku terkejut karena ternyata pintu nya tidak terkunci.

"Sana Unnie? Aku masuk ya"

Dengan perlahan aku mulai masuk kedalam kamarnya. Saat itu juga aku melihat Sana sedang tertidur sambil bergelung selimut di sebuah ranjang yang berada tidak jauh dari jendela.

Ada dua ranjang di kamar ini, dan ranjang Jihyo berada didekat pintu kamar mandi. Menyisakan satu ruang kosong ditengah-tengah ranjang mereka yang berseberangan masing-masing disebelah dinding.

"Unnie?" Lirihku.

Aku berjalan mendekati ranjang, tanganku bergerak untuk menyentuh keningnya.

Astaga. Panas sekali.

"Nghh". lenguhnya

Dengan cepat aku menarik tangan ku yang sempat menyentuh kening Sana. Dia menatapku sekilas, lalu bergerak memunggungiku.

"Unnie sakit?" Tanyaku.

"Tidak. Keluar dari kamarku, aku sedang ingin sendiri" ketusnya.

Aku terkesiap saat mendengar ucapannya. Jika tidak mengingat Dahyun yang menyuruh ku untuk menjaga nya, aku pasti dengan senang hati keluar dari kamar ini. Tapi bagaimana lah, Dahyun sudah mempercayakan nya padaku.

IMAGINE ON (TWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang