"Nona mau kemana?"
Astaga! Aku kaget setengah mati saat tiba-tiba saja Yuan berada didepan pintu apartementku.
"Kau mengejutkanku mas"
"Nona tolong jangan panggil aku dengan sebutan mas. Aku tidak tau itu artinya apa" ujar nya polos
Aku tiba-tiba tertawa. Iya juga ya, Yuan ini kan orang Amerika. Mana tau dia sebutan itu. Kasian, bule gitu malah kupanggil dengan sebutan khas orang Jawa.
"Itu artinya kakak. Jangan berpikir yang macam-macam"
"Eh tunggu, berhubung kita sedang berada di Korea. Bagaimana jika aku memanggil mu Oppa saja?"
"Oppa? Apa itu semacam grandpa? Aku pernah mendengarmu memanggil Tuan David dengan sebutan itu. Apa aku terlihat begitu tua? "
Aku lagi-lagi tertawa. Yang dimaksud Yuan adalah kakekku.
"Ini beda, itu kan bahasa Indonesia. Kalau Korea artinya kakak juga"
"Apa Nona serius?"
"Sumpah. Yasudah aku mau pergi dulu, aku ingin bertemu dengan temanku"
"Teman? Yang kutau Nona baru pertama kali tinggal di Seoul. Bagaimana bisa punya teman?"
"Kau banyak bicara Oppa, ayo kalau mau kau yang mengantarku"
"Hah?"
Aku langsung menarik lengan Yuan Oppa. Menyuruh nya untuk cepat pergi. Hah~bagaimana Daddy bisa memilih orang cerewet seperti ini untuk menjadi bodyguardku?
Aku berjalan beriringan dengan Oppa. Restoran itu tidak jauh dari apartementku, jadi aku memilih untuk jalan kaki saja. Tanganku menggelayut manja di lengan nya. Sengaja. Biar dia tidak terlalu banyak bertanya.
Saat melewati sebuah Cafe, aku melihat seseorang yang seperti nya aku kenal. Wajahnya tertutup masker, tapi aku masih bisa mengenalinya.
"Oppa, mampir dulu di cafe itu. Haus"
Kami pun masuk kedalam, dan melihat orang itu mengambil tempat duduk VVIP disini setelah memesan minuman. Aku tau, dari nomer meja yang dia bawa.
"Oppa, kau tolong pesan minumannya ya. Aku akan menunggu di meja VVIP"
"Hei, aku tidak bisa bahasa Korea"
"Kau bisa pakai bahasa Inggris, mereka pasti mengerti. Cepat sana"
Aku bergegas mengikuti orang itu, melewati banyak meja dan bangku. Hingga sampai di sebuah ruangan yang sedikit tertutup.
Dia mengambil tempat disebelah jendela. Melepaskan jaket tebalnya dan juga maskernya.
Aku tersenyum saat melihat dengan jelas wajah itu. Aku pun mengambil masker dalam tasku dan memakai nya.
Berjalan mengendap-endap menghampiri nya. Dan langsung duduk di kursi kosong didepan nya.
"Permisi? Aku sudah memesan meja ini terlebih dulu" ucapnya sedikit panik karena melihat orang asing didekatnya
"Kalau begitu, aku yang pergi"
Dia mengambil jaketnya hendak berdiri dari kursi nya. Namun dengan cepat aku memegang tangannya
"Yak! Tolong lepaskan!"
Dia memberontak. Wajahnya begitu memerah karena kesal
"Unniee~" rengekku
Dia terlihat terkejut saat mendengar suaraku. Aku pun langsung membuka masker dan tersenyum kearahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ON (TWICE)
FanfictionBagaimana jika kita hidup dengan idola kita? Mengetahui segala yang mereka lakukan? Apa begitu menyenangkan seperti yang selama ini hanya ada di impian? "just for fun guys!"