(OUR) JIHYO

370 46 19
                                    

Maudy menatap keluar jendela dengan pikiran melayang. Memegang jantung nya yang berdetak lumayan kencang. Merealisasikan hatinya untuk menerima kenyataan yang terkesan baru untuk di yakinkan.

Kemudian menatap jemarinya yang tidak lagi kosong, melainkan sudah ada sebuah cincin yang melingkar indah disana beberapa hari yang lalu.

"Aku... seperti hidup dalam kisah yang tidak realita, atau hanya sekedar fanfiction belaka" gumam Maudy.

Maudy berjalan memutari ranjang, lalu membereskan semua buku dan beberapa majalah yang berserakan dilantai. Hingga sebuah ketukan pintu mengambil atensi nya.

"Masuk saja, Unnie!" Teriak Maudy yang masih sibuk memunguti majalah.

Suara pintu terbuka, Maudy mendongak untuk melihat seseorang yang kini tengah berdiri didepannya sembari bersedekap dada.

"Heol. Semenjak punya kekasih, kau jadi jarang keluar kamar" ucap nya.

Maudy terkekeh. "Aku terus didalam kamar karena Unnie-dul tidak pernah ada dirumah."

"Tapi kan sekarang kami sudah pulang"

"Ne. Salahkan saja aku. Jadi, ada perihal apa yang membuat seorang Son Chaeyoung membuang waktu berharga nya untuk datang kemari?"

Chaeyoung menatap nya jengah. "Jihyo Unnie yang menyuruhku untuk memanggilmu. Ayo keluar, semuanya sudah menunggu dimeja makan"

"Siapa yang masak?"

"Yah! Kau berharap ada yang masak ditengah jadwal promosi kami yang sibuk?!"

Maudy berdiri. Meletakkan majalah dan buku di lemari kecil samping ranjang nya.

"Aku hanya bertanya, kenapa Unnie sensitive sekali?"

Chaeyoung berdecak. "Ah sudahlah, ayo cepat aku-- eoh tunggu sebentar!"

Maudy terdiam saat Chaeyoung meraih tangan nya dan memperhatikan jarinya dengan lekat, lebih tepatnya, pada cincin yang dipakai Maudy.

"Apa ini asli?" Tanya nya

"Aku tidak tau"

"Woah. Sepertinya memang asli, Hanbin Oppa benar-benar romantis. Aku jadi iri" ucap Chaeyoung

"Unnie menyukai Hanbin Oppa juga? Tidak boleh. Dia kekasihku" jawab Maudy lalu dengan cepat menarik tangan nya.

Chaeyoung memicing. "Dasar bucin. Kekasihku bahkan lebih tampan"

"Jinjja? Memangnya Unnie sudah punya kekasih?"

"Tentu saja. Dimasa depan. Melihat bagaimana cantiknya aku sekarang, pasti kekasihku sangat tampan nantinya" ucap Chaeyoung lalu tersenyum sembari menghayal bagaimana rupa kekasih nya kelak.

"Unnie mau terus disini atau keluar? Kalau aku mau makan"

"Yah! Kenapa malah meninggalkanku?! Aish dasar bocah. Kalau aku marahi, dia pasti bakalan kabur lagi." Seru Chaeyoung mendengar suara pintu tertutup dan Maudy sudah melenggang keluar.

Maudy berjalan menuruni tangga. Suara orang-orang bercakap langsung masuk kedalam telinga nya. Dan entah mengapa, Maudy merasa lebih bahagia dengan suasana yang sekarang.

Tidak lagi sendirian didalam apartment yang dia jadikan pelarian hanya untuk sekedar menghibur sifat kekanakkan yang dia miliki.

Beberapa hari yang lalu, saat pertemuan nya dan Hanbin di Cafe itu, Jihyo datang menemui mereka. Tentu saja Maudy merasa kaget sekaligus malu. Karena rasa gemetar dan gugup berhadapan dengan crush nya, dia jadi tidak menyadari jika Sana dan Dahyun sudah pergi dari Cafe.

IMAGINE ON (TWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang