DISTANCE

431 49 14
                                    

Aku mulai memasuki sebuah kamar yang luasnya hampir sama seperti kamarku. Hanya saja disini ada tiga ranjang. Semuanya saling berjejer di pinggir dinding hingga menyisakan ruangan kosong ditengah nya. Sebelah kanan ranjang Tzuyu, Kiri Chaeyoung dan tengah milik Dahyun.

Entah siapa yang mengaturnya, tapi dengan posisi ranjang seperti itu membuat kamar terlihat semakin lebih luas. Ada satu meja dan bangku. Tiga lemari berada di samping masing-masing ranjang. Dan juga sofa panjang yang berada disebelah jendela.

Satu kamar mandi dan sebuah ruangan yang tadinya kosong dan dijadikan tempat untuk mencuci wajah atau berganti pakaian oleh mereka.

Hanya kamar milikku, Jihyo & Sana yang terdapat balkon. Karena posisi kamar kita yang kebetulan berada disisi gedung apartement. Tidak ada Televisi disini, karena leader melarang nya dengan alasan agar para Maknae tidak bergadang hanya untuk menonton TV

Padahal tanpa TV pun, mereka tetap saja bisa bergadang dengan menonton drama di laptop mereka secara diam-diam. Tidak ada yang tau, karena mereka akan kompak tidak menyahut dan mengunci pintu saat leader berteriak untuk memastikan semuanya sudah tidur atau belum.

"Unnie?" Panggilku.

Tidak ada yang menyahut. Aku perlahan berjalan untuk mendekat kesalah satu ranjang yang terlihat ada sebuah gundukan didalam selimut. Tanganku sudah terulur hendak membuka selimut itu, namun--

"Maudy?"

"Kkamjagiya!"

Tzuyu-- entah datang darimana sudah berdiri di belakangku. Ditambah dia memakai masker wajah dan handuk kecil yang menggantung di bahunya.

"Omo. Unnie mengagetkanku" keluhku.

"Mianhae. Kau mencari sesuatu?" Tanya nya.

Aku mengangguk. Meski Tzuyu tidak melihatnya karena dia sedang sibuk membuka lemari untu mengambil baju. Aku baru sadar jika dia hanya memakai bathrobe saja.

"Eh. Dimana Chaeyoung Unnie? Tadi dia menyuruhku untuk menemui nya disini" jawabku.

Tzuyu menoleh kearahku sebentar, kemudian berjalan masuk kedalam kamar mandi tanpa mengatakan apapun. Apa-apaan ini? Aku memilih duduk di ranjang tengah, yang berarti milik Dahyun. Dulu-- aku senang sekali setiap kali ada kesempatan untuk tiduran di ranjang ini. Tapi entahlah, kenapa sekarang rasanya jadi biasa saja. Bahkan terkesan.. hambar?

Cklek

Pintu kamar terbuka, aku melihat Dahyun mulai masuk kedalam kamar. Tatapan nya tidak sehangat dulu, tidak ada senyuman lebar dari nya. Entah sejak kapan, aku tidak tau.  Tapi rasanya itu sudah berjalan terlalu lama. Otakku bahkan tidak mau bersusah payah mengingatnya.

Daripada terjadi sesuatu yang tidak di inginkan atau aku yang kelepasan meminta penjelasan. Aku langsung berdiri dan berniat keluar dari kamar. Mungkin mengambil ponselku yang ada didalam kamarku dan menghubungi Chaeyoung adalah cara yang terbaik, daripada duduk diam didalam sini. Namun baru beberapa langkah, pintu kamar mandi terbuka

"Maudy?"

Aku menoleh kearah kamar mandi, Tzuyu terlihat sudah selesai mengganti baju.

"Ne Unnie?"

"Kau mau kemana?"

"Ah itu. Mm seperti nya Chaeyoung Unnie tidak ada disini. Aku akan mencarinya diluar kamar" jawabku entah mengapa menjadi gugup.

Ditambah tatapan dari Dahyun yang masih setia berdiri didepan pintu. Tzuyu menyadari keberadaan Dahyun, dia kemudian menatap nya. Dan membuat Dahyun berjalan menuju ranjang nya. Aku reflek memberi jarak saat dia hendak melewatiku.

IMAGINE ON (TWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang