Waktu berlalu dengan begitu cepat, tidak terasa selama itu juga aku sudah melewati banyak waktu bersama dengan member Twice. Ternyata berat, bahkan sangat berat. Tidak jarang di apartement kami terjadi keributan kecil.
Dari para anggota yang saling merasa cemburu, atau bahkan merebutkan hal-hal yang terbilang kecil. Namun semuanya berlalu meski tidak mudah.
Mina Unnie juga sudah bergabung dengan mereka. Aku senang saat melihat kondisi nya yang sudah membaik saat kembali ke apartement.
Sesekali kami menyempatkan waktu untuk sekedar makan malam diluar, lebih tepatnya mereka yang sengaja memberi waktunya hanya untuk menyenangkan ku.
Seperti sebulan yang lalu, saat mereka mendapatkan jadwal kosong selama hampir sebulan. Sebelum para member asing pulang, kami sempat makan malam bersama. Tentu dengan melakukan penyamaran agar tidak ada fans yang menyadari kedatangan mereka.
Memakai jaket tebal, syal, masker dan bahkan masuk kedalam restoran bergantian.
"Astaga, Unnie-dul. Mengapa aku harus ikut menyamar seperti kalian? Aku bukan siapa-siapa. Aku bisa masuk begitu saja dan tidak ada yang memperhatikanku" protes ku waktu itu dan membuat semua member tertawa.
Bukan hanya itu, aku pernah diajak menginap dirumah Dahyun. Jangan tanya bagaimana gugupnya aku, aku bahkan tidak bisa memejamkan mataku mengingat aku yang sedang tidur didalam kamar bias ku sendiri. Apa tidak ada mimpi yang lebih indah dari ini?
Mereka baru saja mengadakan konser di Jepang. Tapi tidak ada raut wajah lelah yang mereka tunjukkan sewaktu aku membukakan pintu saat mereka kembali. Dengan senang, mereka langsung mengeluarkan oleh-oleh yang sengaja mereka beli untukku.
"Maudy-ssi?"
Suara Dahyun Unnie yang masuk kedalam kamarku menyadarkan lamunanku. Aku segera menoleh, melihatnya yang sudah terlihat rapi.
"Ne Unnie"
"Kau sedang apa?"
"Tidak ada. Kenapa? Unnie butuh sesuatu?" Tanyaku
Dahyun mendekat, berdiri di samping ranjang.
"Ini malam Valentine. Apa kau tidak berniat untuk pergi keluar?"
Aku menggeleng. Yuna tidak mau kuajak keluar karena katanya dia akan berkencan dengan kekasihnya. Begitu juga Yuan, entah apa yang sedang dia lakukan. Teleponnya tidak bisa ku hubungi.
"Waeyo?"
"Ah tidak apa Unnie. Aku mau dikamar saja. Lagian aku tidak punya teman untuk keluar. Diluar sana pasti banyak pasangan yang saling bergandengan tangan. Kursi-kursi restoran juga pasti diisi oleh dua orang. Aku tidak mau terlihat menyedihkan" ucapku asal.
Dahyun tertawa pelan, kemudian duduk menghadap ku.
"Aigoo. Kau masih kecil, Maudy-ssi. Tidak baik memikirkan hal itu"
Aku mengangguk. Padahal kan aku hanya bercanda. Entahlah, aku hanya merasa malas saja keluar.
"Unnie kenapa disini? Twice Unnie yang lainnya kemana?"
"Tentu saja mereka sedang berkencan. Seperti pasangan yang lainnya merayakan hari valentine"
"Jinjja? Lalu Unnie?"
"Aku? Aku kenapa?"
"Unnie tidak berkencan juga?"
"Tentu saja aku mau berkencan. Kau tidak liat Unnie sudah cantik begini?"
Eh. Aku sedikit terkejut mendengarnya. Benarkah? Dahyun mau berkencan dengan siapa? Kenapa aku sedikit merasa tidak terima.
Astaga. Bukankah begini rasanya menjadi seorang penggemar?
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ON (TWICE)
FanfictionBagaimana jika kita hidup dengan idola kita? Mengetahui segala yang mereka lakukan? Apa begitu menyenangkan seperti yang selama ini hanya ada di impian? "just for fun guys!"