LIAR

509 53 20
                                    

Sroootttt ... sroootttt ...

Aku reflek menutup mata saat sesuatu menyembur kearahku. Padahal baru beberapa senti aku memasuki aula.

"Kau harus disemprot karena habis melakukan perjalanan panjang" ujar Jihyo yang ternyata dalang dibalik penyemprotan mendadak ini.

"Eh. Tapi aku sudah memeluk nya saat dia baru sampai di kamar. Dan--"

Sroootttt ... sroootttt ...

Lagi-lagi Jihyo mengarahkan semprotan yang ada ditangannya, namun kali ini giliran Chaeyoung yang menjadi sasaran nya.

"Nah. Kalian sudah bersih sekarang." ucapnya.

"Heol. Aku merasa seperti hama saja" gerutu Chaeyoung.

"Kau sudah kembali Maudy-ssi?" Tanya Sana

Aku mengangguk. "Aku kira tidak ada orang disini. Mm, dimana Unnie yang lain?"

"Mereka masih ada beberapa kegiatan di gedung agensi. Hanya ada aku, Chaeyoung, Jihyo dan Dahyun disini" jawab Sana.

"Begitu? Apa Unnie sudah makan? Aku membawa banyak makanan. Irene Unnie yang membelikan nya" ujarku pada Sana yang kini tengah duduk disampingku.

"Jinjja? Apa--"

"Jeongyeon Unnie kemana?" Tanya Chaeyoung memotong ucapan Sana

"Dia ke agensi lagi tadi" jawab Sana

"Padahal aku berniat untuk mengejeknya bersama Maudy" keluh Chaeyoung

"Kau sudah seharian mengejeknya. Apa tidak lelah?" Kini giliran Jihyo yang menyahut.

Kami berempat duduk di sofa panjang yang ada di aula.

"Hehe. Rasanya kurang jika Maudy tidak ikut" jawab Chaeyoung

Jihyo menggeleng pelan melihat tingkah Maknae nya itu.

"Maudy? Kau kemana saja selama berada di apartement Irene Unnie?" Tanya Jihyo

"Eh. Kami tidak kemana-mana, Unnie. Hanya berdiam diri didalam dan makan masakannya yang selalu enak" Jawabku

Jihyo mengangguk "tentu saja. Aku akan memukul mu jika kau pergi ke luar.

"Tapi aku tidak merasa bosan disana. Irene selalu mengajakku berbicara dan--"

"Apa maksudmu kami ini membosankan ha? Irene Unnie lebih menyenangkan? Lebih perhatian? Masakan nya lebih enak?" Sergah Chaeyoung.

"Aniya. Kapan aku mengatakan hal itu, Unnie?"

"Dari tadi kau hanya berbicara tentang nya saja. Jika masih ingin bersamanya pergi saja lagi. Kenapa kau malah membuang waktu mu berbosan-bosan disini?" Sahutnya lagi.

Eh?

Aku menatap wajah Jihyo dan Sana bergantian. Mereka hanya mengendikkan bahu, paham benar jika Maknae nya itu sedang cemburu.

"Ani. Aku lebih suka disini"

"Hah. Terserah kau saja! Dasar tidak peka!"

Chaeyoung lalu berdiri lantas pergi dari aula dengan menghentakkan kaki kanannya-- kesal.

"Wae?" Gumamku.

"Dia hanya merindukanmu, cepat kau susul dia. Selama kau pergi dia hanya sibuk dengan ponselnya. Entah berkirim pesan dengan siapa" ujar Jihyo

Aku termenung. Kembali memikirkan kalimat dari Jihyo. Apa dia sibuk bermain ponsel karena mengirimiku pesan? Chaeyoung bahkan selalu membalas dengan cepat setiap pesan yang ku kirim.

IMAGINE ON (TWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang