Kalau saja waktu bisa diulang, gue pasti akan memundurkan waktu ketika Cecep mengajak gue ke Fakultas Seni Rupa dan gue bakal menolak mati-matian. Karena gue nggak akan mempermalukan diri sendiri dengan akting menangis karena bentakan dari Genta.
"Temen gue emang ajaib ya! Setelah bikin anak orang nangis, malah dipacarin! Cara cari pacar kekinian yang anti mainstream abis!" Cewek berambut elektrik blue nggak henti-hentinya meledek. Siapa lagi kalau bukan Mada. Gebetan Cecep yang ternyata sobat deketnya Genta yang sangarnya nggak ada duanya buat yang belum kenal. Dia bisa bentak-bentak orang yang menurutnya salah tanpa memandang status apalagi jabatan. Yang kayak gini, Cecep bisa naksir berat? Apa kabar hati Badak Ujung Kulon kesayangan gue di masa depan?
"Jangan dengerin dia Beybi. Mada emang orangnya resek!"
Lebih resek lo kemana-mana kali! Batin gue kesal.
Gue nggak tahu dari mana Genta dapat nomor ponsel gue. Karena ketika gue berniat bermalas-malasan di rumah seharian, dia tiba-tiba menghubungi dan mengabarkan bahwa dia sudah berada di teras rumah gue.
Tentu saja gue merasa kecolongan. Gimana caranya juga dia bisa sampai melewati pos satpam dan nggak ada yang lapor ke gue?!
"Kan gue udah pernah nganter lo balik, Beybi. Nggak sulit untuk kenalan sama Pak Ujang dan bikin dia welcome sama gue." Penjelasan Genta memang masuk akal. Namun gue masih kesal karena jadwal gue berantakan. Seharusnya sore nanti adalah jadwal spa gue sebelum besok kembali menemui Tante Pinkan untuk membicarakan kontrak gue sebagai model di agensinya.
"Jadi, ceritanya mau pamer pacar ke gue ya?" Mada kembali bersuara. Rambut pendek elektriknya dan senyum lebarnya mengingatkan gue dengan tokoh Joy di animasi Inside out. Bedanya, Mada menggunakan jeans dan kaos oblong berwarna putih sementara Joy menggunakan dress kuning cerah.
"Salah satunya!"
Gue menyipit ke arah Genta. Berusaha duduk sejauh mungkin di antara mereka. Enggan untuk berakrab-akrab ria tanpa adanya intro yang menyenangkan dari Genta. Memangnya gue cewek apaan yang bisa dipaksa dan disuruh berakting bahwa kami adalah pacar yang saling sayang dan saling cinta. Meh!
"Beybi, sini!" Genta memanggil gue dengan tangannya.
"Ogah! Emangnya gue burung dara! Lambaikan tangan dan gue mendekat?"
Mada tertawa puas. "Pacar lo ajaib! Gue suka!" Mada menyeringai lebar ketika melihat gue bergidik. Salah. Seharusnya nggak begini. Keputusan ceroboh gue selalu berdampak negatif. Meski sepertinya ceplosan asal gue membuat cewek bernama Ocha yang bersama Genta tempo lalu bersorak senang, sampai-sampai dia dengan nggak tahu malunya menagih pajak jadian di saat yang sama.
Permasalahan hati gue hanya dianggap sebagai pemuas urusan perut! Sungguh terlalu.
"Lo jangan godain cewek gue terus dong, Ma. Nggak lihat dia udah mendesis sinis mirip Lord voldemort terus-terusan? Bisa dikutuk avada kedavra sama dia!"
Mada semakin tertawa mendengar ujaran Genta. Ini nggak bisa dibiarkan!
"Gue mau balik!" Seru gue nggak untuk siapa-siapa. Gue bisa balik sendiri meski tanpa menggunakan kendaraan pribadi. Banyak transportasi online yang pasti bersedia mengantar gue dengan barter uang.
"Diem dong lo. Princess gue ngambek jadinya! Lo mau gue bantuin buat tugas lo nggak sih?" Protes Genta ogah-oagahan meski Mada langsung diam. Namun tangannya menutupi mulutnya dan kentara sekali dia menahan tawa. Genta lalu mendekati gue. Membuat gue berdeham karena dia masih senyam senyum lucu melihat tingkah gue yang terlihat menghibur sekali di mata dia.
"Jangan marah dong Beybi. Gue ke sini kan mau bikin kejutan buat lo."
Kejutan yang bikin makan hati sih iya!
"Aaah! Begit-" Teriakan Mada langsung berhenti begitu Genta memberinya tatapan dengan kepala yang dimiringkan.
Gue menghela napas panjang. Ini nggak bisa diteruskan. Lebih baik gue hentikan hubungan aneh dan sangat nggak masuk akal ini. Lagi pula, meski casing Genta itu bernilai seratus, tapi kelakuannya malah minus seratus. Dia yang diam dan nggak menolak ketika gue mengumandangkan ujaran gue pun, gue rasa cuma bikin posisi Syakira sebagai pacar sungguhannya aman untuk saat ini.
Mami, kok hati Kay sakit ya?
"Keputusan gue kemarin itu terburu-buru. Walaupun seharusnya gue nggak menarik kata-kata gue karena itu jalan hidup gue, tetapi sepertinya ini akan menjadi yang pertama bagi gue untuk-"
"Pacaran?"
"A-apa?"
"Keputusan pertama bagi lo buat pacaran dan punya pacar seganteng dan semenawan gue?"
Mada terkikik di belakang gue. Membuat Genta melayangkan tatapan peringatan. "Sorry. Gue nggak akan ganggu kok!" Dia membuat tanda V dengan jemarinya.
"L-lo." Gue berhenti sejenak. Menarik napas panjang. Inhale. Exhale. Tenang Kayara. Lo nggak boleh panik. "Sok tahu lo. Siapa bilang lo pacar pertama gue?!" Dagu gue terangkat tinggi.
"Jadi, bukan ya?" Tanyanya angkuh dengan senyumnya yang membuat gue kembali bergidik. Gue nggak tahu ada apa dengan senyumannya yang mengancam. Tetapi sepertinya dia memang jago dalam hal intimidasi seperti itu.
"I-iya sih." Jawab gue lemas.
"Karena gue pacar pertama lo," Genta mendekat. Lengannya merangkul pundak dan membawa gue mendekat hingga aroma wangi yang tercium samar, mampir di hidung gue. Dan gue suka... Aduh!
"Gue bakalan membuat ini jadi pengalaman lo yang nggak terlupakan!" Katanya percaya diri.
***
Joy a.k.a. Mada
Putus aja nggak nih? 🤔
Jangan lupa vote komentarnya.
Kalian udah baca Rocking dan Twirling belum sih?
Mana team:Kayara
Yellow
Ocha
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMBLING
Chick-LitKayara tipikal anak manja dengan parfum Les Exclusifs De Chanel. Percaya dengan fairy tale dan cinta pada pandangan pertama. Kayara telah menunggu moment love at first sight seumur hidupnya. Merasa berdebar-debar dan terbang melayang ketika melihat...