. . . . .
Dua mobil pengantar barang terparkir di depan rumah dengan halaman luas dan asri. Hari ini ada satu keluarga baru yang akan menempati rumah itu.
Keluarga Jeon.
Pasangan suami-suami yang baru resmi menjadi teman hidup seminggu yang lalu. Banyak yang tertarik dengan pasangan itu sehingga sekarang depan halaman rumah mereka bukan hanya ramai karena petugas pengantar barang saja tapi juga ramai warga sekitar yang ingin melihat pasangan muda itu.
"Bu sedenger saya mereka pasangan muda, baru nikah seminggu lalu."
Sudah jadi kewajiban tidak tertulis ibu-ibu disana bergosip-ria. Apa lagi saat melihat dua laki-laki muda yang berbeda berdiri didepan gerbang yang hanya sebatas pinggang orang dewasa, melihat-lihat rumah yang akan ditempati mereka.
"Itu ya bu? Walah masih muda juga ya? Mana ganteng lagi dua-duanya."
"Betul bu, namanya Jeongguk dan Taehyung. Nah yang manis itu namanya Taehyung."
Ibu-ibu disana melirik kearah satu laki-laki berkemeja putih yang dibalut kardigan hitam sepanjang lutut, kaki jenjangnya dibalut jeans sewarna kardigan. Benar kata si ibu yang namanya Taehyung manis, wajahnya keliatan lembut walaupun dia seorang lelaki.
"Sebelah nak Taehyung pasti suaminya ya bu?"
"Ya sudah pasti suaminya! Gantengkan? Namanya Jeongguk kalo ibu mau tau." Lagi-lagi si ibu tadi yang jawab.
Saking sibuknya ngerumpi gerombolan ibu-ibu itu gak sadar kalau yang mereka gosipin sudah berjalan mendekat kearah mereka. Berniat menyapa orang-orang yang akan menjadi tetangga mereka, pikir pasangan muda itu.
"Selamat-"
"Eh nak Taehyung kok kesini, denger kalau lagi digosipin ya?"
Taehyung dan Jeongguk diam, saling pandang karena bingung harus ngerespon gimana kalau ternyata mereka jadi bahan gosipan.
"Bukan bu, saya dan suami saya mau nyapa warga sekitar. Hitung-hitung perkenalan singkat," jawab Taehyung dengan suara berat dan lembutnya.
"Oh gitu ya."
"Saya boleh nanya sesuatu nak Taehyung?" Ibu dengan dua plastik belanjaan maju nerobos barisan ibu-ibu depan.
"Boleh bu, mau tanya apa?"
"Kalian nikah muda karena kebablasan ya mainnya?"
Jeongguk batuk tersedak angin dan wajah Taehyung spontan memerah mendengar pertanyaan vulgar barusan. Tapi ibu barusan memasang wajah serius seakan pasangan muda itu harus menjawabnya.
"Mmm gimana ya? Bukan karena itu kita nikah muda bu," jawab Taehyung, masih kalem dan sabar.
"Terus karena apa kalau bukan itu?"
Taehyung garuk pipinya. Sebenernya mau kebablasan atau lupa pakai pengaman juga gak ada pengaruh sama sekali, dia laki-laki gak mungkin waktu Jeongguk sekali nembak dan gak pakai pengaman Taehyung langsung melendung perutnya alias hamil.
Jeongguk yang tau Taehyung gak bisa jawab langsung ambil alih.
"Kami memutuskan nikah muda karena saling cinta bu, saya gamau nunggu lama nanti Taehyung-nya keburu dilamar orang lain."
Hadeh bucin.
Taehyung kira Jeongguk suaminya yang paling ganteng bakal selametin dia dengan jawaban yang normal dan benar. Tapi jawaban ini nyaris bikin wajah Taehyung jadi sebelas dua belas sama tomat.
Ibu-ibu disitu juga ikutan ngegoda Taehyung yang udah malu gak ketolongan. Colek-colek pipi Taehyung yang merah sampai buat Jeongguk gerah sendiri liat suaminya dipegang sana-sini.
"Duh jadi inget masa muda aku dulu sama si mas."
"Jadi kangen suami di rumah ngeliat Jeongguk sama dek Taehyung."
Iya pulang aja bu, hush hush! Jangan colekin punya saya.
Itu barusan Jeongguk yang ngebatin.
"Kalau gitu kita semua pulang dulu ya? Udah jam segini juga, saya harus masak buat suami dan anak."
"Saya juga pulang deh bu, kangen suami."
Jeongguk dan Taehyung senyum sambil lambai-lambai tangan. Mereka berdua sepertinya gak salah milih tinggal disini, lingkungannya bikin nyaman dan warga sekitar keliatan ramah ke orang baru seperti mereka berdua.
"Mas mau masuk? Kayaknya semua barang udah selesai dimasukin tuh."
Jeongguk ngusak rambut coklat suaminya. Kehidupan rumah tangga mereka baru dimulai hari ini. Mereka berdua harus siap dengan semua apa yang akan terjadi dikedepannya.
"Ayo masuk disini dingin, kamu juga cuma pakai kemeja tipis gini nanti masuk angin dek."
Taehyung senyum lembut sambil mengulurkan tangan kelengan suaminya. Bergelayut manja dan berjalan santai masuk kedalam rumah baru mereka.
Rumah baru yang akan menjadi saksi bisu kehidupan keluarga kecil Jeon Jeongguk dan Jeon Taehyung.
. . . . .
Terimakasih sudah membaca
Cemara!ONNIGIRIE
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemara
Fanfiction╱. KV Bagi Jeongguk keluarga adalah rumah, tempat seharusnya dia bisa pulang. Maka dari itu Jeongguk mengajak Taehyung berkeluarga karena, Taehyung adalah rumahnya.