Keinginan

3.7K 481 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




. . . . .




Jam pulang kerja.

"Mas mau makan di rumah atau di luar aja?"

Jeongguk melepas jas Dokternya, menyapirkan jas putih itu di tangan kirinya lalu berjalan menghampiri Taehyung yang menunggunya.

"Kita makan di luar aja ya dek? Hitung-hitung kita pacaran lagi," jawabnya.

Taehyung memukul lengan Jeongguk. Malu sendiri dengan ucapan suaminya.

Jeongguk mengulurkan tangannya kehadapan Taehyung, tersenyum tampan. Wajah pemuda di depan Jeongguk agak merah mendapat perlakuan manis dari Jeongguk.

"Oke Taehyung, kamu mau jalan-jalan malam dengan saya?" katanya.

Ucapan Jeongguk membuat Taehyung bernostalgia dengan masa-masa mereka pacaran. Awal Jeongguk mengajak kencan tidak beda jauh seperti sekarang.

Walaupun kaku Jeongguk juga punya mulut blak-blakan. Tidak basa-basi langsung bertanya apa Taehyung mau berkencan dengannya.

Dulu sering sekali Taehyung dibuat jantungan dengan ucapan dan perlakuan Jeongguk. Terlalu manis, romantis dan telak membuatnya jatuh hati.

Taehyung menyambut uluran Jeongguk. Hangat dan nyaman, selalu seperti ini.

"Saya mau Jeongguk asal kamu bayar semua pesanan saya, gimana?"

Jeongguk tertawa ketika ucapan yang sama persis saat pertama kali Taehyung menerima kencannya diucapkan lagi saat ini, saat mereka mempunyai status lebih dari sepasang kekasih.

"Tentu, ayo habiskan malam berdua."

"Udah ah mas, kok jadi nostalgia gini," kata Taehyung, menyudahi peran masa lalu mereka.

"Gapapa dek, lucu tau."

Pasangan itu berjalan sambil bergandengan di lorong rumah sakit yang lumayan sepi.

"Iya, aku lucu tapi mas gak lucu."

"Bohong kamu, dulu aja sering bilang gigi mas lucu," cibir Jeongguk.

"Gigi kelinci punya mas emang lucu, copot dong nanti kasih ke aku."

Jeongguk bergidik ngeri membayangkan giginya ompong. Oh tidak bisa nanti Taehyung berpaling ke Jimin karena tidak mau punya suami gigi ompong.

"Enak aja. Nanti kali dicopot gak bisa tebar pesona lagi."

Taehyung melirik tajam, "Apa? Adek gak denger."

"Engga engga bukan apa apa kok."

Cubitan mengenai pinggang Jeongguk membuat laki-laki berbadan besar itu mengeluh sakit. Cubitan Taehyung pedas bukan main, sebelas dua belas dengan cubitan mamanya.

CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang