. . . . .
Taehyung sedang menyiapkan keperluan Jeongguk untuk ronda malam ini, dimulai dari sarung, senter sampai lotion anti nyamuk.Sebenarnya dia juga sedikit kesal malam ini harus tidur sendirian biasanya ada sesi peluk-cium sebelum mereka tidur, tapi karena ronda Taehyung harus rela memeluk guling malam ini.
"Mas ini dibawa ya lotion-nya takut disana banyak nyamuk."
Suaminya itu tidak menjawab masih dalam mode ngambek.
"Mas? Denger adek gak?" tanya Taehyung
"Iya iya dengeeer adek. Mas denger bawa lotion nyamuk," jawab Jeongguk dengan suara malasnya.
Taehyung menghampiri Jeongguk dan duduk disampingnya.
"Masa mau ngeronda mukanya ditekuk begitu? Senyum dong nanti kalah ganteng dari bapak-bapak yang lain loh," ejek Taehyung.
Jeongguk makin menekuk wajahnya. Bibirnya sampai maju beberapa centi yang bikin Taehyung ingin menarik bibir suaminya itu.
Terlalu gemas melihat Jeongguk ngambek seperti ini.
"Mas paling ganteng kok!"
"Ah masa? Coba senyum dong, adek mau lihat gantengnya mas," rayu Taehyung.
"Nih─Hiiiiii," cengir Jeongguk sampai gigi kelincinya menonjol.
"Serem ah! Senyum mas senyum bukan nyengir begitu."
Taehyung menutup mulut Jeongguk menggunakan telapak tangannya lalu di dorong ke belakang.
"Udah gede masih aja bisa ngambek. Gimana kalau aku bilangin mama Jieun anaknya males ngeronda?"
"Bukan males, mas cuma gak mau kamu tidur sendirian tau," katanya setelah lepas dari bekapan Taehyung.
"Alasan aja. Lagian nanti subuh mas juga udah pulang jadi adek gak tidur sendirian."
Bukan apa-apa Jeongguk hanya takut terjadi sesuatu kalau Taehyung sendirian di rumah. Bagaimana kalau nanti ada orang jahat yang mau membobol rumah mereka?
Amit-amit jangan sampai kejadian kayak gitu.
Bukan soal harta bedanya tapi dia takut Taehyung yang jadi korban.
"Adek," panggil Jeongguk.
"Iya mas?"
Jeongguk menangkup pipi Taehyung sampai wajah suami manisnya terlihat seperti bakpao yang ditekan.
"Nanti kalau mas udah jalan adek langsung kunci semua pintu, kunci jendela. Kalau ada yang ngetuk pintu jangan dibuka! Inget ya jangan dibuka, paham?"
Taehyung menatap bingung Jeongguk tapi semenit kemudian tersenyum, suaminya ini ternyata khawatir padahal lima menit yang lalu masih menekuk wajahnya.
"Berarti kalau nanti mas yang ngetuk pintu adek gak usah bukain?"
Dia masih ingin menjahli Jeongguk.
"Ih gak gitu adek! Nanti mas tidur di luar dong," katanya lalu cemberut.
"Adek nanti gak tau itu orang lain atau mas yang ngetuk."
Jeongguk terlihat berpikir dilihat dari matanya yang melirik kanan-kiri.
"Ah! Nanti mas telpon adek aja, pokoknya ponsel adek harus aktif, volume nada deringnya difull-in, ya adek? Inget pesan mas."
Duh Jeongguk bawel sekali hari ini. Taehyung jadi bingung mau gemas atau kesal dibilangin terus-terusan.
"Adek?"
Taehyung memutar bola matanya malas, hari ini mulut Jeongguk banyak bicara jadi Taehyung inisiatif memberi kecupan di bibir Jeongguk.
"Iya sayang, adek inget pesan mas kok hehe."
Bisa-bisanya Taehyung hehe hehe setelah memberi kecupan berefek besar untuk Jeongguk, karena dia semakin malas ngeronda kalau gini ceritanya.
Haduh! Mau kelonan sama adek aja!
. . . . .
Terimakasih sudah membaca
Cemara!ONNIGIRIE
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemara
Fanfiction╱. KV Bagi Jeongguk keluarga adalah rumah, tempat seharusnya dia bisa pulang. Maka dari itu Jeongguk mengajak Taehyung berkeluarga karena, Taehyung adalah rumahnya.