. . . . .
“Eh kamu curang ya?”
“Enggak kok emang bener tadi giliran Yeonji jalan.”
Jeongguk menatap bocah di depannya penuh curiga. “Terus kenapa kamu jalan dua kali, bocah?” tanyanya. “Harusnya habis kamu ya aku.” Lanjut Jeongguk sambil jarinya menunjuk layar ponsel yang menampilkan game Ludo King.
“Emang ada peraturannya gak boleh jalan dua kali, Om?” Yeonji mengusap gips yang masih terpasang di kaki Jeongguk, dan bertanya dengan polosnya.
“Om ini kok keras?” Tangan Yeonji yang terkepal mengetuk-ngetuk gips itu.
“Tsk. Banyak tanya kamu, ayo kita main lagi. Inget ya yang kalah harus pijitin yang menang!” seru Jeongguk.
Memang sudah sejak tapi pagi Yeonji main di rumah keluarga Jeon. Katanya sih mau melihat keadaan Om Jeongguk yang dua minggu lalu jatuh dari genteng balai desa.
Yeonji datang dengan rekomendasi game yang seru dari kakaknya, Yeonjun. Nama gamenya Ludo King. Anak itu memaksa Jeongguk mengunduh game tersebut di aplikasi khusus download. Awalnya Jeongguk malas meladeni Yeonji, apalagi dia gak terlalu suka sama anak kecil, namun Taehyung yang melihatnya menolak Yeonji langsung murka. Katanya Jeongguk harus mulai melawan ketidaksukaannya sedikit demi sedikit. Lalu mengancam suaminya dengan janji-janji kalau Jeongguk ingin punya anak dengannya dulu.
Walaupun agak kasar, itu semua demi kebaikan suaminya.
“Aku bosan ah, sama game itu,” desah Yeonji, memasang raut kelelahan yang menyebalkan di mata Jeongguk.
“Katanya game seru, baru main udah bosen.”
“Aku bosen kalah terus sama Om!” kesal Yeonji.
Jeongguk mendengus. Cuma gara-gara kalah sudah bosan, bilang aja gak mau mijitin.
“Yaudah berarti yang kalah kamu ya? Sekarang pijitin aku,” titah Jeongguk.
Yeonji bangun dari duduknya. Padahal dia lagi serius-seriusnya mengamati benda keras yang menempel di kaki Jeongguk. Dengan tangan kecilnya Yeonji memijat-mija pundak Jeongguk yang bersandar di kaki sofa. Mereka memang sejak tadi bermain di atas karpet, karena kondisi Jeongguk tida memungkinkan untuk duduk normal di sofa.
“Enak gak, Om?”
“Hmm, gak ada rasanya. Kamu niat gak sih??”
Apa yang diharapkan dari tenaga bocah kecil macam Yeonji, disuruh memijit badan penuh otot seperti Jeongguk.
“Ini udah kenceng Om, aku pakai kekuatan Batman!”
“Mana ada Batman jadi tukang pijit kayak kamu.” Jeongguk tidak mau kalah dari Yeonji soal adu mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemara
Fanfiction╱. KV Bagi Jeongguk keluarga adalah rumah, tempat seharusnya dia bisa pulang. Maka dari itu Jeongguk mengajak Taehyung berkeluarga karena, Taehyung adalah rumahnya.