. . . . .
Dapur keluarga Jeon berantakan seperti kapal menabrak karang, itu efek samping dari kegiatan Jeongguk memasak bubur jadi-jadian untuk Taehyung yang kini berbaring lemas diatas sofa empuk. Taehyung tidak ingin masuk ke kamar dengan alasan mengawasi Jeongguk, takut-takut suaminya membakar dapur mereka.
Demam Taehyung sudah turun setelah dia bangun tidur, sepertinya dia kelelahan entah itu batin atau fisiknya yang lelah.
“Sayang ini kalau nasinya udah lembek aku gimanain?” teriakan Jeongguk terdengar dari dalam dapur.
“Matiin kompornya mas,” jawab Taehyung dengan suara lemasnya yang sudah pasti Jeongguk tidak dengar.
“Hah?!”
“Astaga….”
Akhirnya Taehyung harus turun tangan juga. Dia berjalan menghampiri Jeongguk yang sedang menusuk-nusuk panci berisi bubur dengan centong kayu.
“Mau kamu tusuk-tusuk buburnya juga gak bikin kompor mati mas.”
Jeongguk nengok, “Oh? Matiin kompornya?” tanyanya.
Taehyung berdecak. Hahh suaminya ternyata lebih parah dari dia, yang Jeongguk bisa hanya masak ramen dan telor mata sapi gosong.
“Ini udah kelewat lembek terus kamu masukin airnya kebanyakan.”
Saat Taehyung ingin angkat panci buburnya Jeongguk langsung menahan tangan Taehyung dan menuntun suaminya duduk di kursi meja makan, dan itu mendapat tatapan bingung dari Taehyung.
“Kamu duduk aja oke? Hari ini aku yang rawat kamu,” katanya.
“Apa ini? Permintaan maaf mas?” tanya Taehyung yang telak membuat Jeongguk menggaruk keningnya.
“Anggap aja gitu ya dek? Lagian udah kewajiban mas ngerawat kamu kalau sakit.”
Melihat Taehyung yang tidak berniat melanjutkan obrolan Jeongguk pun lanjut menyelesaikan tugasnya. Sekarang tinggal menyajikan bubur untuk Taehyung setelah menuang bubur ke dalam mangkuk kecil.
Mangkuk diletakan di depan Taehyung yang menatap dengan mata sayu. Dia masih lemas bahkan jalan dari ruang tengah ke dapur saja membuatnya lelah.
Jeongguk terlihat bangga menghidangkan bubur kelewat encer dan polos untuk Taehyung. Disini polos dalam artian hanya bubur dan garam saja tanpa tambahan bahan lain seperti ayam.
“Silahkan dimakan─”
“Kecap asin mana?” Taehyung memotong Jeongguk.
“Hah─? Oh kecap asin? Sebentar mas ambilin ya?”
Jeongguk sibuk mencari kecap asin. Bahkan dia terlalu heboh hanya untuk mencari sebotol kecap asin, lebih heboh daripada saat menerima jadwal operasi dadakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemara
Fanfiction╱. KV Bagi Jeongguk keluarga adalah rumah, tempat seharusnya dia bisa pulang. Maka dari itu Jeongguk mengajak Taehyung berkeluarga karena, Taehyung adalah rumahnya.