. . . . .
“Mas, lihat remot televisi nggak?”
Gawat ini. Taehyung harus cepat menemukan benda persegi panjang itu sebelum acara masak-memasak yang selalu ditontonya selesai. Hanya di acara tersebut Taehyung mendapat inspirasi menu masakan setiap harinya. Padahal Jeongguk bukan tipe orang yang gampang bosan jika dalam waktu seminggu hanya makan satu macam menu saja.
Asal yang bikin Taehyung pasti Jeongguk melahap semunya. Sampai piring-piringnya kalau perlu.
Tapi gak mungkin dong, Jeongguk bukan spesies pemakan beling.
“Nggak lihat tuh. Kamu yang dari pagi megangin remot.”
“Masa sih?”
“Iya.” Jeongguk menarik pinggang Taehyung yang berdiri di depannya. Sampai posisi mereka menjadi pangku-pangkuan di sofa. “Lagian remot dipegangin terus. Kalau udah selesai nonton taruh lagi di tempatnya.”
Taehyung merenggut tidak terima, tetapi masih menggerakan tangannya, memeluk Jeongguk. Wangi sabun yang dipakai Jeongguk menguar memasuki indra penciumannya, Taehyung suka ini. Wangi daun mint yang menyegarkan hidungnya. Saking sukanya sampai tidak sadar sudah mengendus dada telanjang Jeongguk, menggesekan hidung bangirnya di dada suaminya.
“Heum … wanginya suami Adek.”
“Mas udah wangi, tapi Adek masih bau,” ejek Jeongguk kepada Taehyung yang belum mandi.
Sibuk mencari remot sampai lupa mandi. Biasanya Taehyung yang lebih dulu memasuki kamar mandi sebelum Jeongguk.
“Tadinya Adek mau mandi selesai nonton acara masak-masak. Tapi remotnya digondol kucing. Hilang gak tau kemana,” keluh Taehyung.
Sebenarnya Jeongguk yakin kalau remot televisi enggak mungkin hilang gitu aja. Dia lihat sendiri Taehyung sedari pagi bawa-bawa remot, entah itu dibawa ke dapur, dibawa ke kamar, dibawa keluar waktu belanja ke warung. Iya, pokoknya dibawa kemana-mana karena takut diambil Jeongguk.
Pasangan suami-suami itu sering rebutan remot. Jeongguk suka acara Fauna, sedangkan Taehyung lebih suka acara berbagi resep rahasia rumahan.
“Ya sudah, Adek mandi dulu gih. Nanti Mas yang cariin remotnya,” suruh Jeongguk. “Udah jam segini, nanti malam mau berangkat jam berapa kalau jam segini Adek belum mandi?” Jeongguk melanjutkan ucapannya dan diakhiri dengan memberi kecupan di pipi Taehyung.
Salah satu trik supaya Taehyung nurut sama dia.
“Ah, masa Adek nggak bisa nonton acaranya. Adek bingung mau masak apa buat Mas.”
“Gak usah yang ribet-ribet. Nasi goreng tambah telur mata sapi aja, pasti Mas makan.”
“Beneran? Tadi pagi udah makan itu, Mas gak bosen?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemara
Fanfiction╱. KV Bagi Jeongguk keluarga adalah rumah, tempat seharusnya dia bisa pulang. Maka dari itu Jeongguk mengajak Taehyung berkeluarga karena, Taehyung adalah rumahnya.