╱. KV
Bagi Jeongguk keluarga adalah rumah, tempat seharusnya dia bisa pulang. Maka dari itu Jeongguk mengajak Taehyung berkeluarga karena, Taehyung adalah rumahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
“Mas, udah siap belum?” tanya Taehyung.
“Jangan wangi-wangi ih! Kayak mau ketemu gebetan aja.”
Pipinya mengembung, wajah cemberut Taehyung menunjukan kalau dia sedang kesal melihat Jeongguk yang masih menyeprotkan parfum ke seluruh badan.
Biasanya tanpa parfum juga Jeongguk sudah wangi, ucapkan terimakasih untuk pewangi pakaian yang Taehyung pakai.
“Mas juga wangi buat Adek loh,” sahut Jeongguk.
Jeongguk selesai menyemprotkan cairan wangi itu, lalu memberi pelukan untuk suami manisnya yang masih menekuk wajah.
“Senyum dong Dek, masa mau kencan mukanya ditekuk gitu,” rayunya.
“Biarin.”
Ya, malam ini Jeongguk mengajak Taehyung kencan di pasar malam yang diadakan kampung ini. Sebagai permintaan maaf dari Jeongguk untuk Taehyung karena sudah pulang telat, dan membuat suami manisnya dilanda rindu, juga khawatir.
“Adek, sayangnya mas, senyum dong.” Jeongguk masih membujuk Taehyung.
Ditangkupnya pipi berisi Taehyung, kecupan bertubi-tubi Jeongguk berikan di kedua pipi suami manisnya, dan sentuhan terakhir kecupan lembut berdurasi lama di bibir Taehyung. Itu saja cukup membuat wajah cemberut Taehyung hilang, digantikan dengan pipi bersemu.
“Mas sengaja wangi-wangi, nantikan omongan orang-orang juga enak. ‘Eh itu suaminya Dek Taehyung wangi ya, pasti Dek Taehyung perhatian sama suami’ tuh nanti gitu Dek.”
Taehyung semakin tersipu malu. Menyembunyikan wajah bersemunya di dadang bidang Sang suami.
“Geli apa suka? Tuh muka kamu merah-merah kayak cabe-cabean di kulkas,” ledek Jeongguk sambil mencolek-colek pipi Taehyung yang disembunyikan.
“Kok cabe-cabean sih?! Mas samain Adek sama cabe-cabean??”
Aduh, salah ngomong lagi deh si Mas Jeongguk.
. . . . .
Pasar malam yang rutin diadakan di kampung ini selalu ramai. Banyak warga kampung lain juga datang untuk menikmati hiburan dan membeli jajanan yang tersedia.
Banyak kalangan dari anak kecil sampai lanjut usia yang datang. Ada juga pasangan remaja yang sedang merasakan cinta masa muda atau cinta monyetnya bergadengan ria menikmati pasar malam.
