Bubur ayam

5.3K 644 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





. . . . .




Hari ini Jeongguk dan Taehyung lari pagi keliling komplek, sekalian nyapa tetangga baru mereka yang gak sengaja ketemu ditengah jalan.

Berhubung juga cuti kerja mereka masih ada seminggu lagi pasangan muda itu berencana menghabiskan waktu berdua dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Taman komplek cocok jadi tempat pemberhentian Jeongguk dan Taehyung. Dua makhluk adam itu duduk di bangku batu yang ada disana, suasana pagi disini beda dibanding suasana tempat tinggal  mereka berdua dulu. Mungkin karena lingkungan yang mereka pilih lumayan jauh dari kota─gak jauh banget sih. Jadi masih terlihat asri dan sejuk.

"Dek ada tukang bubur ayam tuh, kamu mau gak?" tawar Jeongguk ngeliat gerobak bubur gak jauh dari tempat mereka duduk.

Taehyung nolak. "Gak mas tadi aku udah sarapan roti di rumah. Mas aja beli sana."

Jeongguk bangun samperin tukang bubur ayam dan pesan satu bubur ayam komplit tapi gak pakai daun seledri sama sambal. Dia tau Taehyung bakalan minta walaupun bilangnya sudah sarapan tadi.

Selagi suaminya beli bubur Taehyung iseng deketin anak laki-laki kecil yang duduk disamping dia. Bangku batu itu panjang tapi bentuknya melingkar ngelilingin pohon besar yang rindang.

"Hai adik kecil," sapa Taehyung.

Seperti anak yang sudah diajarkan orangtuanya supaya gak percaya sama orang asing, apa lagi yang tiba-tiba nyapa kayak Taehyung. Anak itu ngegeser duduknya, ngeliatin Taehyung dengan tajam khas anak kecil.

Taehyung tau anak kecil itu takut sama dia.

"Eh kamu takut ya? Kakak gak jahat kok."

Tapi anak kecil itu masih mandang Taehyung was-was. Tangan kecilnya ngegenggam erat bakpao yang sedari tadi anak itu pegang.

Gak habis akal Taehyung ngerogoh saku celana trainingnya. Ngeluarin satu butir permen rasa lemon yang sengaja dia bawa.

"Kakak punya permen rasa lemon, kamu mau?" tawar Taehyung.

Anak kecil itu mulai goyah. Matanya ngelirik kearah permen yang dipegang Taehyung, bakpao di tangannya dia taruh diatas bangku batu.

"Manis?"

Taehyung bingung. "Manis? Apanya?"

Kamu─nya!

Anak kecil itu nunduk malu, kakinya dia tendang-tendang pelan kedepan. Sepertinya dia gugup menurut Taehyung.

"Permennya manis?" tanya anak itu.

Taehyung senyum. "Manis lho tapi agak sedikit asam, tapi tenang aja nanti kamu jadi semangat kalau makan permen ini!" bujuk Taehyung, suaranya kedengeran semangat.

CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang