Ide Yeri

3.3K 483 63
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



. . . . .


"Kak Taehyung nanti  ganti shift ya sama aku."

Taehyung yang memang sedang dalam mood berantakan cuma ngangguk dengan wajahnya tertekuk. Tentu saja itu membuat Yeri penasaran, ada apa dengan kakak manisnya.

"Kak? Berantem lagi sama si mas ya?" tanya Yeri, nada suaranya dibuat sepelan mungkin.

"Enggak Yer," jawabnya. "Tapi jangan ngomongin mas Jeongguk di depan aku," lanjutnya.

Sudah pasti ada huru-hara lagi di rumah tangga Taehyung. Yeri tidak bisa tinggal diam seperti ini dia harus cari tau dan membantu Taehyung.

“Yeri aku boleh nitip mak─“

"Kak! Aku keluar dulu ya kayaknya ada pasien deh hehe."  Lalu dokter perempuan itu keluar terburu-buru sebelum Taehyung menyelesaikan ucapannya.

Tidak lama pintu ruangannya terbuka lagi, kali ini benar sepertinya ada pasien untuk Taehyung. Sepasang ibu dan anak yang sangat Taehyung kenal.

"Nak Taehyung? Sudah lama tidak bertemu ya?"

Ibu panti dan Junghyun.



. . . . .



"Jadi Taeguk sudah dapat orangtua yang ingin mengadopsi?" tanya Taehyung.

Mereka bertiga sudah pindah ke kantin rumah sakit. Taehyung ingin berbicara lebih setelah menangani keluhan Junghyun di ruangannya.

"Iya nak Taehyung. Sehari setelah kalian berdua datang ke panti asuhan ada wanita cantik sekali datang ke panti asuhan sebagai donatur."

Taehyung mendengarkan dengan serius.

"Namanya ibu Jieun. Dia mengaku sebagai orangtua dari nak Jeongguk dan mertua nak Taehyung."

Cerita mengalir begitu saja. Ibu dari Jeongguk datang ke panti asuhan sebagai donatur dan menjelaskan rencana pembatalan adopsi untuk Taeguk dan Junghyun. Ibu panti tentu saja mengerti semua alasan dan penjelasan yang Jieun berikan, semua karena belum siapnya pasangan itu.

Jujur saja Taehyung merasa malu sampai harus mengandalkan mertuanya dalam masalah keluarganya dengan Jeongguk.

"Nak Taehyung tidak perlu merasa bersalah. Sudah banyak hal seperti ini terjadi," ucapnya menenangkan Taehyung.

"Lalu Junghyun?"

Ibu panti tersenyum teduh menatap Junghyun yang sibuk dengan makanannya.  "Saya yakin ada orang baik yang akan menjadi orangtuanya."

Setelah obrolan tadi mereka lanjut membicarakan hal lain seperti kesehatan Junghyun yang sedang terganggu dan Taehyung yang berencana mendaftar menjadi donatur untuk panti asuhan tempat Junghyun tinggal.

Hanya satu yang Taehyung bingungkan, darimana Jieun tau mereka akan mengadopsi anak? Katanya mertuanya itu datang sehari sesudah mereka datang.



. . . . .



"Yeri ayolah bantuin saya bujuk si adek biar gak ngambek lagi."

Yeri uncang-uncang kaki, duduk di bangku kekuasaanya. Padahal itu bangku pasien di ruangan Jeongguk.

"Lagian kok bisa kak Taehyung ngambek sama mas? Masalah mba Eunha lagi?" tebaknya.

Jeongguk mengacak rambutnya gusar. Masa iya dia harus menceritakan kegiatan malamnya yang gagal hanya karena dia tertidur pulas saat sedang bermain.

"Ini masalah antara suami dan suami. Kamu perempuan lajang gak perlu tau," jawabnya.

Jeongguk ini minta bantuan tapi ngeselin.  "Ya sudah pikir aja sendiri kalau gitu."

"Saya denger idol koreaan kamu keluarin album baru─"

"Oke mas aku ada saran."

Yeri langsung kemakan sogokan Jeongguk. Urusan idol Korea kesukaanya gak bisa dilewatin apalagi Jeongguk seperti kode mau membelikan album yang harganya bukan main walaupun gajinya cukup buat beli dua album.

Tapi kalau ada yang gratis kenapa harus beli?

"Sini Yeri bisikin …."

Mereka berdua saling mendekat, membisikan rencana Yeri untuk pasangan yang sedang dilanda huru-hara akibat gagal menjalani kegiatan malam.



. . . . .



Pulang kerja juga wajah Taehyung masih tertekuk. Masuk ke rumah buka pintu saja sedikit dibanting. Kalau kayak gini tetangga bisa tau.

"Adek masih ngambek?" tanya Jeongguk.

"Gak usah nanya."

Taehyung masuk ke dalam kamar mandi setelah melepas jas dokter dan sepatunya tanpa sedikitpun menoleh ke Jeongguk.

Hari ini dia gak dapat jatah senyuman manis adek.

Dia jadi teringat saran dari Yeri tadi siang. Mungkin  akan berhasil dan Jeongguk juga sudah membeli semua kebutuhan untuk menjalani ide dari perempuan lajang itu.

Mungkin saran dari Yeri sedikit aneh tapi demi si adek gak ngambek lagi Jeongguk rela!

Jadi laki-laki bongsor itu masuk ke dalam kamar sambil senyum-senyum memikirkan idenya.

Tidak lama Taehyung keluar dari kamar mandi, dia hanya siraman badan supaya lebih segar dan merenung sebentar mengenai dirinya yang ngambek sama Jeongguk.

Dia pikir itu terlalu kekanakan dan kasihan suaminya makan siang sendirian, Jeongguk ajak ngobrol Taehyung mengabaikan, bahkan dia juga nolak waktu Jeongguk minta gandengan.

"Nanti malam masakin mas makanan kesukaan dia kali ya. Kode kalau aku udah gak ngambek lagi."

Taehyung melangkah memasuki kamar mereka dengan handuk basah tersampir di lehernya. Mood-nya sudah naik kembali setelah siraman tadi.

Bagai slow motion Taehyung membuka pintu kamar dan melihat suaminya tiduran atau lebih tepatnya bersandar malas di atas kasur penuh dengan kelopak bunga mawar dan jangan lupakan kemeja putih Jeongguk yang terbuka sampai mepertunjukan dada kekarnya.

"Adek sini," panggil Jeongguk.

Taehyung gak tau mau merespon seperti apa. Dia kaget sekaligus geli melihat suaminya seperti laki-laki kurang sentuhan.

"Kamu ngapain sih mas?"

Melihat respon Taehyung yang kurang enak tiba-tiba rasa malu muncul dalam diri Jeongguk. Kepalanya tertunduk lesuh lalu tidak lama mengubah posisi menjadi tengkurap. Menutupi wajahnya dengan bantal.

Aaaaah! Yeri sialan! Liat aja gue bakar semua albumnya!




. . . . .

Terimakasih sudah membaca
Cemara!



ONNIGIRIE

CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang