hari ini adalah hari dimana alia menjalani pengobatannya bersama dokter arka.
"tokk tokk tok" suara pintu di ketuk.
"selamat pagi tan" ucap arka..
orang yang mengetuk pintu adalah dokter arka yang kebetulan dia sudah sangat dekat dengan keluarga alia.
" pagi nak.." ucap maya ramah.
"bagaimana keadaanmu nona alia..?" tanya arka
"seperti yang kau lihat aku baik-baik saja." ucp alia datar.
" hari ini adalah hari pertama untuk mu menjalani pengibatanmu.." ucap arka.
"hmm..bolehkah kita keluar aku ingin udara yang segar." ucap alia tanpa berpaling dari lukisannya bahkan melihat arka pun tidak.
"boleh, tapi tunggu sebentar saya ambilakan kursi roda dulu." ucap arka.
setelah mengambil kursi roda arka pun menyuruh alia untuk duduk dan mengajaknya keluar lebih tepatnya di taman rumah sakit.
"bunn.. " pangil alia.
"iya nak.." jawab maya.
" bunda ikut alia ke luar ya alia takut." ucap alia.
maya yang mendengar ajakan putrinya sekilas melihat arka apakah ia boleh ikut menemani alia.
arka yang mengerti maksud maya segera ia menggukkan kepalanya tanda diperbolehkan.
"bunn kok diam bunda ngak mau ya nemen alia.." ucap alia dengan suara sedih.
"ngak sayang bunda ikut kok.. yukk" ucap maya lalu mendorong kursi roda alia.
setelah tiba ditaman arka pun memulainya dengan bertanya kepada alia, ia akan menjadi teman alia.
"hay nona alia..?" pangil arka.
" iya." jawab alia singkat.
" apa boleh kita berteman..?" tanya arka sembari menjulurak. tanganya tanda ingin berasalam.
" bunn.." pangil alia..maya yang mengerti akan pangilan putria ia pun menggukan kepala tanda bahwa alia boleh menerima arka sebagai temannya.
"boleh" ucap alia dan menerima jabatan tangan arka.
" namaku arka dan aku akan menjadi dokter spikolog mu semoga kau mau menerimaku dan kau bisa berbagi cerita denganku." ucap arka memperkenalkan dirinya dan mengulurakan tangan.
" alia akan aku coba." ucap alia lalu menerima jabatan tangan arka
"apa kau suka melukis....?" tanya arka yang mulai mencoba mengajak alia berkomunikasi agar dia terbiasa dan menumbuhkan rasa percaya diri alia.
"iya." jawab alia.
"sejak kapan kau menyukainya..?" tanya arka.
"sejak aku kecil.." jawab alia.
"kenapa lukisanmu berdominasi warna yang gelap..?" tanya arka
"aku sendiri juga tidak tahu ." jawab alia yang masih sibuk dengan warna-warnanya.
" heemmm... apakah kau tidak ingin memiliki galery sendiri." tanya arka
"aku ingin..hanya saja aku tidak yakin untuk memajangnya bahkan dilihat orang banyak." ucap alia.
"selesai." ucap alia setelah lukisanya selesai.
" boleh aku meminjamnya..?" tanya arka dengan hati-hati.
" heem boleh nihh." ucp alia lalu menyodorkanya ke arah arka.
"ini sangat indah sekali.. kau sangat berbakat sekali cobalah membuka galery seni mu sendiri." ucap arka
"jika kau mau aku bisa membantu mu." ucap arka serius.
jangan tanyakan bundanya ia sudah pergi agar alia dapat berbicara secara berdua dengan arka.. ia juga atau bahwa arka akan merasa canggung bila ia disana. itu lah sebabnya ia pergi.
"benarkah.." ucap alia setelah ia berpikir cukup lama.
"iya aku akan membantumu..tapi kau harus janji kepadaku..?" ucap arka
"apakah aku harus berjanji kepadamu..?" tany alia
"iya janjinya mudah kok." ucp arka dengan senyumnya.
"baiklah aku janji..! apa janjinya..?" tanya alia
"lebih baik kita masuk sudah saatnya kamu istirahat dan meminum obatmu." ajak arka karena ini sudah cukup baginya untuk mengetahui sikap alia.
"taa-piii kau belum memberi tahu janjinya..? ucap alia sedikit kesal.
"kau benar-benar unik.. bagaimana kau bisa sampai mengalami ini.. kau gadis yang sangat ceria benar kata brian kau memang gadis yang mudah bergaul." batin arka
"bunda tidak salah memilihmu menjadi teman dalam hidupku." ungkap arka.
"tetaplah seperti ini.." ucap arka lalu mendorong kursi roda alia.
alia yang mendengar ucapan arka hanya mengerutkan dahinya karena ia bingung dengan ucapan arka.
manun entah mengapa ia merasa ada sesuatu di hatinya.
........
hay-hay aku up lagi nihh 😄
jangan lupa vote and comen ya 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALIA [TAMAT]
ChickLitAlia Qilla Muvida wanita cantik yang trauma akan masalalunya. Kedatangan seorang Arka Abrihsam mampu mengubah kisah kehidupan sosok alia. Akankah sosok arka mampu menyembuhkan luka yang bertahun lama singgah dalam diri alia. lalu akankah kisah cint...