Arkalia 46 ~ Full Arkalia

1.5K 69 2
                                    


setelah berbulan penyakit alia tak lagi kambuh kini ia kembali seperti dulu sedangkan dirumah hanya ada gina saja.

saat itu alia tengah beristirahat ia tertidur dan mendapatkan mimpi buruk bahwa dia akan kehilangan anak-anaknya mimpi itu seakan nyata sekali peluh keringat keluar seperti air terjun.

gina yang mendengar suara pecahan kaca iapun segara menuju sumber suara tersebut setelah ia tiba ia membuka pintu kamar alia. saat setelah ia buka gina sudah melihat alia duduk meringkuk memegagi perutnya yang sedikit membuncit dengan tangis yang sangat pilu lebih parahnya kakinya  berdarah karena saat ia akan mengambil gelas yang berisi air terjatuh dan  pecahan gelas itu menancam di kakinya.

" ya allah alia kamu kenapa sayang." ucap gina sudah berbanjir air mata melihat menantunya seperti itu.

"ya allah anak ayo bangun." ucap gina merangkul punggung alia dan mendirikan alia.

"jangan.. ja-nggan ambil anak alia jang-ann hikss pergi dari sini ampuni anak alia hikss " ucap alia dengan tangisnya yang sangat memilukan gina bingung harus bagaimana.

"hallo arka ." ucap gina setelaha arka meneriman pangilannya

"pulang lah  segera alia, ali-aa ." ucap gina tersedat karena tangisnya.

"alia kenapa bun..?" tanya arka khawatir.

"alia a-lia  berdarah dan dia menangis pulang-lah segera bun-da taa-kutt." ucap gina

"iya arka sebentar lagi sampai bun." ucap arka menambah kecepatan mobilnya karena ia sudah dekat dengan jalan rumah.

"segera bunda tutup dulu." ucap gina

"tutt tutt tuut" pagilan pun terputus.

" alia ini bunda nak ya allah kamu kenapa sayang." ucap gina lalu mencoba mengakat tubuh alia lagi-lagi alia menjauh kan dirinya dari gina.

"hikss mas ar-kaa bun-daa tolongin aliaa hikss.." racau alia.

"sayang ini bunda nak ayo bangun kasian bayi kamu." ucap gina meraih bahu alia

"bun-daa." pangil alia gina-pun mengangguk.

saat alia akan berdiri kakinya terasa sakit darah mengalir begitu deras di kedua telapak kakinya.

"bunnda." pangil arka setelah tiba ginapun menoleh .

"sayang." ucap arka kaget melihat darah mengalir dikaki alia arkapun mengakat tubuh alia lalu ia baringkan tubuh alia di ranjang

"mass aar-kaa hikss bun-daa tolongin bayi alia ." racau alia dengan tangisnya.

"iya sayang bunda disini tenanglah nak tidak akan ada yang menyakiti cucu bunda." ucap gina menenangkan alia dengan mengelus kepala alia.

"bunda arka ambil obat sama air dulu buat bersihin luka alia." ucap arka lalu pergi mengambil obat P3K dan juga air hangat untuk mengobati kaki alia.

arkapun tiba dan segera mengobati luka istrinya, arka yang melihat istrinya seperti ini membuatnya benar-benar merasakan sakitnya ia mengobati luka alia dengan hati-hati karena ada pecahan gelas yang menancap dikakinya iapun melepasnya secara perlahan. setelah terlepas iapun membersihkan darah yang mengucur begitu deras setelah pecahan gelas itu terlepas iapun segera mengobatinya lalu ia perban luka alia.

aliapun masih meracau tangis-nya tidak juga mereda arkapun segera memeluk alia mennyalurkan rasa nyaman setelah tangis alia mulai mereda dan alia kembali tertidur

ARKALIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang