kini kedua anak mereka sudah masuk sekolah dasar banyak sekali hal yang membuat alia dan juga arka kewalahan dalam mengurus ketika kedua anaknya itu belajar.
hari ini arka dan juga alia dibuat terkehut dengan ucapan dari hana dan juga afkan.
"bundaa.?" pangil afkan
"iya sayang ada apa..?" tanya alia.
"bundaa tadi disekolah teman afkan bercerita dia punya adik bayi." ucap afkan
"jadi.?" tanya alia.
"jadi afkan sama adek pengen pinya adek bayi." ucap afkan .
"haaa...?"ucap alia kaget.
"kan abang udah pinya adek." ucap alia melirik hana yang setia duduk disamping nya yang masih fokus menonton kartun.
"tapikan adek udah gede abang pengenya adek bayi." ucap afkan.
saat alia akan menjawab suar pintu diketuk.
"assalamualaikum." salam arka yang baru pulang dari kantornya.
"waalaikum salam." ucap alia lalu meraih tangan arka untuk bersalim lalu arkapun mencium kening alia.
inilah kebiasaan arka ketika ia sudah pulang ia akan tetap memyempatkan untuk mencium alia anggap saja ini adalah caranya untuk menunjukan kasih sayangnya.
"mas mau minum teh sekarang atau bersih-bersih dulu.?" tanya alia setelah keduanya masuk.
"mas mandi dulu deh." ucap arka.
setelah arka tiba diruang tengah ia melihat putranya itu tampak cemberut dan murung iapun menghambirinya.
"ayaaahh." teriak hana lalu meninggalkan acara menonton kartunya lalu berlari ke arka dengan senang arkapun menggendong putrinya.
"abang kamu kenapa dek.?" tanya arka kepada hana.
"adek ngak tau.?" ucap hana sebeb saat tadi bundanya dan juga abangnya berbicara ia tidak begitu mendengarkan karena ia lebih fokus pada kartunya.
"okee.. abang kenapa..?" tanya arka lalu mendudukan hana di samping kirinya sedangkan afkan di sebelah kanannya.
tidak ada jawaban dari afkan ia masih murung.
"sayang kok ayah ngak dijawab sih ingat tidak menjawab pertanyaan dari orang tua itu tidak sopan." jelas arka.
"tadi abang bilang sama bunda abang pengen punya adik bayi tapi bunda..."ucap afkan mengantung.
"bunda apa..?" tanya arka.
"kata bunda afkan udah punya adek hana." ucap afka kembali murung.
"ohh begitu jadi abang pengen punya adek." jelas arka.
"iya.." ucap afkan.
"ayah ayah hana juga mau punya adek nanti adek bisa aku ajak bermain boneka ucap hana dengan antusias.
alia yang sejak tadi pergi kedapur untuk membuatkan teh untuk seuaminya saat ia akan kembali ia mendengar pembicaraan anak dan ayah itu.
"jadi anak-anak ayah pengen punya adek.?" tanya arka.
"iyaa ayahh." ucap keduanya.
"oke kalau begitu kalian harus patuh sama bunda belajar yang rajin,tidak boleh bertengkar lagi dan satu lagi kalian harus saling menyayangi satu sama lain." ucap arka.
" janji ayah kita akan menjadi anak yang baik." ucap afkan tersenyum senang.
"adek juga." ucap hana
lalu kedua anak tersebut memeluk ayahnya dengan erat,alia yang melihat kehangatan anak dan juga ayahnya itu hanya bisa tersenyum bahagia
"ya robb kabulakan doa anak-anak kami semoga engkau memberikan izin kepada hamba untuk memenuhi keinginan mereka." doa alia dalam hatinya.
lalu aipun melanjutkan langakahnya menuju ketiga kesayanganya itu.
"mas katanya tadi mau mandi.?" tanya alia lalu meletakan teh di atas meja.
"ini mas juga mau mandi tapi karena anak ayah-ayah ini tadi sedih akhirnya ayah disini dulu." ucap arka mengelus kedua pucuk ramput anaknya.
"ya sudah ayah mandi dulu ya." ucap arka lalu pergi kekamar untuk membersihkan dirinya.
sedangkan diruang keluarga kedua bocah itu sedang tidur dengan berbantakan paha alia dan menikmati kartu yang mereka tonton dengan sesekali tertawa melihat kartun mereka yang beringkah lucu.
malam.
malam harinya setelah keluarga kecil itu makan malam.
alia yang sudah menidurkan kedua anaknya iapun segera pergi kekamarnya.
"sayang sini dulu mas mau bicara." ucap arka setelah alia tiba dikamar .
"mas kok belum tidur.?" tanya alia.
"mas ngak bisa tidur kalau ngak peluk kamu." ucap arka gombal.
"itu ma alasan mas aja." ucap alia tersenyum lalu ikut duduk di samping arka.
arkapun merubah posisinya yang tadinya menyenderkan kepalanya di kepala ranjang kini ai menjadikan pangkuan alia sebagai bantalanya,alia yang mengerti tingkah suaminya iapun segara mengelus ramput arka.
"mas tadi anak-anak.." ucap alia mengantung.
" mas tau mereka tadi juga sudah bercerita." ucap arka tersenyum.
"jadi menurut mas gimana.?" tanya alia cemas.
"kalau mas pengennya gitu kita berikan mereka adik lagi." ucap arka.
"lagi pula kita nantinya yang akan beruntung." ucap arka.
"kok bisa kita yang untung.?" tanya alia.
"iya sebab anak adalah aset paling berharga dalam akhirat kita jika kita mendidik anak kita dengan baik maka ia akan selalu mendoakan kita dan menjadi ladang penebus dosa kita." ucap arka dengan lembut
"dan tidak hanya itu saja katika kita sudah tua dan sakit-sakitan maka anak kita yang akan merawat kita nantinya." jelas arka
"benar juga ya mas kalau begitu alia setuju deh." ucap alia tersenyum.
" yaudah besok kita kedokter untuk cek kondisi mu dulu." ucap arka.
"kenapa harus kedokter disini aja sudah ada dokter." ucap alia tersenyum lalu ia menundukan kepalanya mencium kening arka.
"nakal ya sekarang." ujar arka.
"mas yang ngajarin." ucap alia terkekeh.
"ya sudah ayo tidur mas udah malam mas pasti juga cepek kan." ucap alia
setelah mengakhiri obrolan mereka, kedua patsuri itu-pun tertidur menjemput mimpi indah mereka yang saling memeluk menyalurkan rasa nyaman dan aman.
....
Assalamualaikum teman-teman
saya update lagi nih.jangan lupa vote dan comen ya.😄
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALIA [TAMAT]
Literatura FemininaAlia Qilla Muvida wanita cantik yang trauma akan masalalunya. Kedatangan seorang Arka Abrihsam mampu mengubah kisah kehidupan sosok alia. Akankah sosok arka mampu menyembuhkan luka yang bertahun lama singgah dalam diri alia. lalu akankah kisah cint...