Arkalia 17

2.2K 90 3
                                    

"tok tok tok"suara pintu di ketuk dari luar

"assalamulaikum pagi nak.." sapa maya yang telah tiba diruangan alia.

"pagi bun" balas alia.

"kau sudah mendingan..?" tanya maya kepda putri nya

"hemm.. seperti yang kau lihat." ucap alia

"dimana abang mu..?" tanya maya ke alia ia mencoba mencairkan suasana dan mengajak alia untuk berbicara.

"dia kekantin rumah sakit katanya mau sarapan." ucap alia yang lumayan banyak.

"ohh.. baiklah kamu sudah minum obatmu..?" tanya maya

"belum." jawab alia

"yasudah kamu sarapan dulu lalu minum obat mu." ucap maya

alia pun mulai makan dan meminum obatnya dengan disuapi oleh maya.

hati alia sangat sakit ia ingin menangis melihat perhatian dan semangat kelurganya yang tak pernah luntur sedikitpun agar ia bisa seperti dulu.

namun dibalik hati alia ia merasa bahwa dirinya tidak pantas lagi berada disamping keluarganya. alia merasa dirinya telah gagal menjadi putri sekaligus adik yang baik.

"permisi" ucap dokter mira

"oh dokter.." ucap maya.

" eeh iya bu..saya mau cek keadan nona alia." ucap mira

"silahkan dok." ucap maya dengan ramah.

mirapun dengan cekatan mengecek keadaan alia.

"bagaimana dengan kondisi putri saya dok..?" tanya maya

" allhamdulillah keadan pasian sudah lebih baik." ucap mira

"allhamdulillah kalo begitu dok." ucap maya

"apakah obatnya di minum sesuai dengan pentunjuk..?" tanya mira ke maya.

"iya dok" jawab maya

"baiklah." ucap mira

" oh ya nanti dokter arka akan datang kesini sebentar lagi jadi saya harap nona alia menjalankan beberapa pengobatan dokter arka." ucap mira kepada alia dan maya.

alia yang mendengar ucapan mira hanya mengaguk tanda ia setuju.

" baiklah kalo begitu saya permisi dulu." ucap mira.

"assalamualaikum" ucap brian setelah tiba di depan makar rawat alia

"waalaikum salam" ucap maya.

"ehh bunda udah dateng." ucap brian dan menyabar tangan maya untuk bersalam.

" bunda bawa pesanan abang tadi kan..?" tanya brian

" iya itu dipaper bag." jawab maya mengarakan matanya menuju paper bag yang beriskan baju brian.

" makasih bun yaudah brian mandi dulu." ucp brian lalu berjalan menuju paper bag setelahnya kembali menuju kamar mandi.

setelah selesai mandi dan sudah rapi. brian segara berpamitan dengan maya dan adik kecilnya.

" bun abang berangkat dulu ya." pamit brian dengan menyalami pungung tangan maya.

" kamu udah sarapan kan..?" tanya maya

"sudah bun." ucap brian

" ya sudah.. hati-hati dijalan ya." ucap maya.

" asalamuaikum" ucap brian

" waalikum salam.." ucap maya

" dahh bawel.." ucap brian sembari mengacak rambut adiknya.

" ikhss..nyebelin." ucap alia

" heheh.. lo juga nyebelin muka udah kayak cucian ngak di strika 1 abad lecek banget.." ucap brian lalu berlali keluar kamar sebelum alia melemparinya dengan barang atau jitakan kepala..

alia yang mendengar ejekan brian seketika melongo..

" abaaaangggg." teriak alia ketika kesadaranya kembali, brian yang mendengar hanya bisa terkekeh di luar kamar.

maya yang melihat hanya bisa tersenyum sembari mengelengkan kepalanya. ia hanya berharap bawa putrinya akan segera sembuh.

"bun" pangil alia dengan suara yang sedikit lemah.

"iya sayang ada apa..?" tanya maya dengan sayang.

"bun aliaa itu bun." ucap alia ambigu

" itu apa..? kamu butuh sesuatu..?" tanya maya.

"hemm.. alia pengen.. heemm ngak jadi deh." ucap alia

maya yang tau apa yang diinginkan putrinya segera ia berjalan kearah sofa dan mengabil sesuatu dalam kantung besar.

setalah mengambilnya maya kembali ke brangkar alia.

" kamu butuh ini kan..?"ucap maya sembari memberikan sebuah buku gambar dan pensil.

"makasih bun" ucap alia.

satu pribadi alia yang kalian tidak tahu bawa alia adalah wanita yang sangat berbakat dalam melukis.

sejak kecil bakat alia yang satu ini tidak diragukan lagi oleh kedua orang tuanya.

tidak hanya itu saja alia juga suka sekali menulis dalam buku hariannya salah satunya karyanya yaitu..

sebuah kisah dimana aku yang menjadi peran utama.
dimana kisah itu aku yang mambuatnya sendiri.

kisah ya kisah hidupku..
kisah dimana aku yang telah kehilangan sosok diri dalam hidup.
hanya raga yang berdiri dihadapanmu.
entah dimana jiwanya dirinya sendiri saja tidak tahu..

kebahagian datang dan pergi seperti hembusan angin.
tergantikan dengan rasa kecewa yang cukup lama menempati ruang kehidupan.

banyak sekali yang ingin di ucap namun mulut tak ingin mengucap.

banyak yang ingin di raih namun tangan dan kaki tak sepihak.


dan ya alia dulu sangat senang menari tetapi setelah masalah yang datang dalam hidupnya.. mampu memgubah alia yang sangat emosional.



___

jangan lupa vote and comen ya.

maaf baru bisa up😘

ARKALIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang