Sudah 2 hari suasana mansion keluarga Choi sangat sepi dan hening. Hampir seperti tak ada tanda-tanda kehidupan,hanya ada suara jejak kaki para maid yang setiap harinya sibuk membersihkan rumah.
Jennie dan yang lain masih tak berubah dari hari dimana mereka terakhir kali meluhat Lisa tergeletak dilantai dengan darah dan pisau yang menancap diperutnya.
Tak berniat untuk melanjutkan kehidupan mereka sehari-hari,mereka hanya ingin menyesali perbuatan mereka.
"Hiks...Lisa-ya,mianhae...." lirih Jennie
"Neo. Nan dongsaeng" lanjut Jennie
"Eonnie menyesal tetap diam saat melihat orang itu menusukmu" lirih Jennie dengan isakkannya
Setelah menangis cukup lama,akhirnya Jennie memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan menuju ke suatu kamar diujung lantai 2.
Ceklek....
Harum lavender yang menenangkan masuk dalam indra penciumannya. Ia berjalan perlahan menelusuri setiap sudut ruangan itu. Bukan pertama atau kedua kalinya ia memasuki ruangan ini,ini sudah ketiga kalinya ia masuk kedalam ruangan itu selama hidupnya. Jennie berhemti di suatu meja belajar sang pemilik kamar,ia melihat bingkai-bingkai kecil berisikan foto dirinya dengan adik-adiknya di masa lampau dan foto dirinya bersama eonnie dan adik ketiganya. Ia tersenyum saat melihat foto masa lalunya dengan ketiga saudaranya. Tapi senyuman itu tak lama luntur saat ia membandingkan foto pertama dengan foto kedua yang isinya hanya ada dirinya dan kedua saudaranya. Ia meratapi sosok adik bungsunya pada foto pertamanya. Air matanya lolos keluar lagi tanpa persetujuan darinya. Ia membuka laci meja belajar itu dan menemukan secarik foto keluarganya. Mereka terlihat seperti keluarga "bahagia" difoto itu,tapi beda dengan kenyataannya. Jidatnya mengereyit saat melihat amplop putih berlogokan seoul hospital ada dibawah foto itu. Ia mengambil amplop itu dan membukanya,ia menarik 1 lembar kertas yang ada di dalam amplop itu lalu menbacanya secara saksama. Matanya terbelalak saat membaca tulisan yang ternyata adalah hasil tes pemeriksaan sang adik bungsunya.
Kanker otak stadium akhir. Itu yang ia baca pada hasil pemeriksaan Lisa.
Ia kembali memasukkan kertas itu kedalam amplop lalu keluar dari kamar Lisa dengan amarah dan menuju ke kamar sang kakak tertua.Brak...
"Ada ap--" ucapan Jisoo terpotong
Jennie melempar amplop itu kedepan muka Jisoo lalu menangis sesegukkan. Sedangkan Jisoo masih diam dan perlahan mengambil dan membuka amplop itu. Tak jauh berbeda dengan Jennie,ia juga terbelalak setelah melihat hasil tes itu. Ia menangis dan meremas hasil tes itu.
"Puas?! Kau puas sekarang?!" Bebtak Jennie yang sekarang sedang terduduk lemas dilantai kanar Jisoo
"Eonnie menyesal hiks...sungguh...waktu itu eonnie han--"
"Hanya apa?! Hanya tersulut dalam emosi?! Atau hanya sengaja menusuknya?!"
"Tidak...eonnie benar-benar menyesal hiks..."
"Penyesalan sudah tidak ada artinya lagi....aku sudah memberitahumu waktu itu untuk berhenti menyakiti Lisa. Aku bahkan sudah beberapa kali menolongnya berharap kalian bisa sadar dan berhenti menyakitinya"
"Hiks..eonnie terlalu buta saat itu..."
"Aku sudah bosan dengan alasan itu...dan alasan itu tidak bisa membuat Lisa kembali kesini" Jennie langsung melenggang keluar dari kamar Jisoo
Jennie menuju ruang kerjanya dan membuka laptopnya dan tak lama kemudian ia menelephone seseorang.
"Datang keruangan kerjaku sekarang" ucap Jennie lalu langsung mematikan telephonenya
****
"Saya meminta kalian untuk mencari informasi tentang Lisa. Saya tau ini sulit karena pasti appa dan amma membawa Lisa pergi dan memutus semua koneksi dengan Korea,tapi tolong cari dari orang-orang terdekat Lisa. Kalian bisa mencari tahu dari sahabat-sahabat Lisa atau dari yang lainnya" perintah Jennie
"Baik nona"
****
"Maaf nona,kami sudah mencari informasi dari teman sekolah nona Lisa tapi mereka tidak ada yang tahu keberadaan nona Lisa. Dan kami sudah mencari tahu tentang sahabat non Lisa yang menemani nona Lisa saat masuk rumah sakit waktu itu,tapi tiba-tiba semua koneksi mereka terputus. Kami mendatangi tempat tinggal yang mereka tinggali bersama,tapi apart itu sudah diisi oleh orang lain dan sang pemilik tidak mengetahui keberadaan sahabat non Lisa dimana sekarang" jelas orang itu
"Apa mereka dibawa appa dan amma bersama Lisa?" Gumam Jennie
"Minnie. Kau sudah mencari tahu tentang dokter Minnie? Dokter yang menangani Lisa dari dulu?" Tanya Jennie
"Kami akan segera mencari tahu,nona" ucap orang itu
****
"Sayang..."
"Amma..."
"Apa semua baik-baik saja?" Tanya Tzuyu lembut
"Kepala Lisa sedikit sakit,amma" adu Lisa
"Uh...sini amma pijitin" ucap Tzuyu lalu memijit kepala Lisa lembut
"Dimana appa?" Tanya Lisa
"Appa akan segera kembali" Tzuyu
"Kamu lapar ga?" Tanya Tzuyu
"Sedikit. Tapi Lisa gamau makan makanan rumah sakit" ucap Lisa dengan aegyo-nya
"Tadaa...ini appa bawa makanan buat princess kesayangan appa" ucap Lucas yang baru saja tiba
"Wahh...makasih appa...Lisa sayang appa" ucap Lisa sambil tersenyum lebar
"Sama-sama sayang...yaudah nih makan dulu yaa...appa suapin deh"
"Kapan Lisa bisa keluar rumah sakit,appa?" Tanya Lisa
"Eum...sampai keadaanmu benar-benar membaik" Lucas
"Lisa ingin segera sekolah"
"Semua akan terkabul sebentar lagi,sayang" ucap Tzuyu
"Benarkah?"
"Iya. Sebentar lagi kau bisa bersekolah bersama sahabat-sahabatmu lagi" ucap Lucas setelah menyuapkan satu sendok nasi ke mulut Lisa
"Wah...apakah mereka sudah bersekolah hari ini?" Tanya Lisa antusias
"Tentu. Ini hari pertama mereka besekolah" jawab Lucas
"Disekolah milik appa?"
"Iya sayang" Lucas
"Lalu mereka akan tinggal dimana nanti? Lisa ingin tinggal bersama mereka"
"Kalian semua beserta Minnie akan tinggal di mansion kita yang ada di sini. Kita akan tinggal bersama sayang" jawab Lucas
"Benarkah? Itu akan menyenangkan bukan?" Ucap Lisa antusias
"Tentu. Kau akan hidup bahagia disana" jawab Tzuyu
Lisa tersenyum singkat lalu meneruskan kegiatan makannya.
Sorry ya updatenya malem...
OH IYA ADA BEBERAPA PERGANTIAN PERAN. YANG PERTAMA:
1. MINNIE UMURNYA LEBIH BESAR DARI LISA DAN SAHABAT-SAHABATNYA,TAPI LISA SUDAH BERSAHABAT DENGAN MINNIE DARI KECIL.
udah si itu aja...
Vote ya...
Comment juga...
Follow juga dong...
Next? Soon💕
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY TO YOU [E N D] <REVISI KARENA MASIH BERANTAKAN BANGET>
Teen Fiction"Maaf, maafkan kami, kami janji tidak akan melakukannya lagi, kembalilah, kumohon kembali sekarang" "Aku sudah memperingatkan kalian. Sekarang, kalian lihat apa yang terjadi." "Siapa yang harus disalahkan? Aku, kamu, atau takdir?" *NOTES: Cerita i...