Jennie sedang duduk di ujung kamarnya dengan keadaan yang sangat acak-acakan. Ia menangis sambil memeluk lututnya dengan tubuh yang bergetar. Sudah hampir 2 minggu Jennie mengurung diri dikamarnya. Ia mematikan lampunya dan hanya membiarkan cahaya matahari saat siang hari menembus kamarnya melalui jendela kamarnya.
Ia berusaha menenagkan fikirannya dari hal negative tentang Lisa. Sudah hampir 2 minggu Lisa dibawa pergi oleh amma dan appanya tanpa sepengetahuannya. Suara raungan dari kamar sebelahnya cukup membuatnya terusik. Sebenarnya ia tidak mau menanggapi hal itu,tapi suara yang semakin kencang membuatnya harus beranjak keluar dan menghampiri kamar tersebut.
Jennie membuka kasar pintu tersebut,dan hal pertama yang ia lihat adalah gelap. Semakin ia mendekati arah suara tangisan itu,ia akhirnya melihat sosok gadis yang keadaannya tak jauh darinya. Gadis itu duduk diujung kamarnya sambil menangis dan meraung-raung."Kau menganggu peristirahatanku!" Gertak Jennie dingin dan datar
Gadis itu mendongak mendapati wajah Jennie yang terlihat sangat datar dan tatapan mata yang sangat tajam mentapnya dengan sangat intens.
"Kau lah yang memulai semua ini! Kau yang menyebabkan Lisa menjadi seperti itu! Kau penyebabnya! Jangan menangis menyesali perbuatanmu dan jangan menganggu peristirahatanku!" Bentak Jennie dengan nada datarnya
"A-aku tidak sengaja" ucap Jisoo
"Tidak sengaja?! Apa kau bilang?! Jika kau tidak sengaja,itu tidak akan membuat adikku sekarat dan aku bahkan tidak mebgetahui keberadaan adikku sekarang!" Bentak Jennie
"Kau juga yang membuatnya seperti itu! Kau lah yang paling membencinya selama ini! Kenapa kau menyalahkanku atas semua ini?!" Ucap Jisoo tak terima
"Sudah berapa kali aku katakan padamu untuk berhenti menyakiti anak itu! Aku sudah memberitahumu alasannya dan kau tak pernah mau mendengarnya! Aku...aku sangat menyayanginya..." lirih Jennie diakhir kalimatnya
Jisoo menunduk,merutuki perbuatannya dalam hati dan menyesal atas perbuatannya. Walaupun ia tahu bahwa penyesalannya hanyalah sebuah sampah yang sudah tidak berguna lagi.
"Jangan menangis lagi dan mengangguku! Lebih baik kau merutuki dirimu sendiri atas segala perbuatanmu yang gila itu!" Bentak Jennie lalu pergi meninggalkan Jisoo yang terisak didalam diam
*****
"Sayang....percayalah semua akan baik-baik saja,nee?" Ucap Tzuyu sambil memeluk tubuh Lisa
"Bagaimana kalau aku harus berakhir di meja operasi?" Lirih Lisa sendu
"Itu tidak akan terjadi,sayang. Kita sudah ada di Amerika dan ini adalah rumah sakit terbaik disini. Percayalah pada appa kalau semua akan berjalan dengan lancar dan kau bisa keluar dari ruang operasi dengan keadaan yang sehat" ucap Lucas lalu ikut memeluk Lisa
"Jangan khawatir,kami semua ada disini. Kami akan menunggumu sampai kau keluar dari sana,nee?" Ucap Minnie yang ikut meyakinkan Lisa
"Lisa-ya,kami akan mendoakan yang terbaik bagimu. Percayalah bahwa kau bisa keluar dari ruang itu dengan keadaan yang sehat" ucap Moonbyul sambil tersenyum lalu memeluk erat tubuh Lisa
Solar,Moonbyul,Wheein,Hyejin,ShinBMereka semua sekarang ada di Amerika bersama dengan Lisa. Hari dimana Lucas meminta Minnie menghubungi mereka,Lucas meminta mereka untuk ikut bersama dengan Lisa.
___flashback___
Lucas meminta mereka ber5 untuk menemuinya di cafe dekat rumah sakit.
"Eum...eonnie...ini Minnie eonnie menghubungiku,katanya appanya Lisa ingin bertemu dengan kita" ucap Moonbyul sambil menatap layar ponselnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY TO YOU [E N D] <REVISI KARENA MASIH BERANTAKAN BANGET>
Fiksi Remaja"Maaf, maafkan kami, kami janji tidak akan melakukannya lagi, kembalilah, kumohon kembali sekarang" "Aku sudah memperingatkan kalian. Sekarang, kalian lihat apa yang terjadi." "Siapa yang harus disalahkan? Aku, kamu, atau takdir?" *NOTES: Cerita i...