12. Laugh

6.1K 396 1
                                    

"I-itu..." otaknya berpikir keras untuk mencari alasan. Lisa menelan salivanya susah payah sebelum akhirnya ia berusaha untuk tersenyum dan meyakinkan Tzuyu.

"... hanya terjatuh biasa, kok. Kemarin Lisa sedang jalan kaki saat pulang sekolah dan menghindari pengendara motor yang mabuk, jadi Lisa terjatuh di atas aspal." Melihat reaksi Tzuyu yang menghela napasnya singkat, Lisa bisa sedikit bernapas lega.

"Lisa tidak berbohong, kan?" Selidik Tzuyu yang kembali membuat Lisa gugup. Lisa tahu, Tzuyu pasti mencurigainya karena sebelumnya Liaa sudah membohongi mereka.

"Aniya, aku memang hanya terjatuh."

"Arraseo. Kalau begitu kami pulang sebentar ya. Tadi kamu belum sempat beres-beres dan langsung ke sini setelah tahu kau pingsan. Eomma sama appa akan pulang dan membawa barang-barangmu kemari. Hanya sebentar, jadi kau tidak akan merasa kesepian." Lisa mengangguk sebagai jawaban.

"Eomma, appa, boleh Lisa minta tolong?"

"Tentu saja. Ada apa, sayang?"

"Jangan beritahu eonnie tentang keadaanku. Jebal..." dahi Tzuyu dan Lucas berkerut bingung. Mereka saling lempar pandang sebelum akhirnya bertanya pada Lisa.

"Kenapa memangnya?"

"Aku hanya tidak ingin mereka khawatir. Apalagi mereka sedang sibuk kuliah."

"Arraseo. Kalau begitu kami pulang, ya." ucap Tzuyu pada Lisa

"Minnie, tolong jaga Lisa sementara mom sama dad pergi, eoh? Hubungi kami jika terjadi sesuatu." Pesan Lucas sebelum mereka keluar dari ruangan Lisa.

"Huh... selamat, untung eomma sama appa tidak tahu penyebab luka ini." Lisa menghela nafasnya kasar. Sedangkan Minnie menatap malas pada sahabatnya itu.

"Sampai kapan mau menyembunyikannya? Ya! Aku hampir sekarat karena takut saat orangtuamu tahu tentang keadaanmu, tahu? " Tanya Minnie

"Ya... maaf. Aku takut mereka khawatir berlebihan saat tahu."

"Perihal eonniemu, sampai kapan kau ingin menyembunyikannya? Ini tidak bisa terus dibiarkan, Lisa. Mereka sudah keterlaluan dan itu berbahaya untukmu." Sebagai sahabat yang mengetahui banyak hal tentang Lisa, Minnie tentu saja sangat khawatir. Apalagi perilaku yang Lisa terima setiap harinya dari ketiga kakaknya yang tidak wajar.

"Aku bahagia saat mereka bahagia. Aku akan senang saat mereka puas. Aku tahu mereka melakukan semua itu karena mereka sedang stress dengan kuliah mereka, jadi mereka butuh pelampiasan. Lagi pula aku juga tidak apa, kok."

"Sebagai kakak tak sedarahmu, aku bangga padamu. Choi Lisa, dengar ini baik-baik, ya. Aku akan selalu mendukungmu apapun yang kau lakukan. Tapi jika kau lelah, pundakku akan selalu siap menyanggahmu. Sejujurnya aku ingin sekali membantumu, tapi aku tidak tahu harus membantu seperti apa. " Lisa merasa begitu bersyukur karena dipertemukan oleh Minnie. Sosok sahabat yang bisa menjadi kakaknya saat Lisa sedang kesulitan.

"Gomawo. Aku senang mengenalmu."

"Sebagai ganti kebaikanku, aku mau kau menuruti perintahku mulai sekarang,"

"Pertama kau harus semangat untuk sembuh, kedua kau harus rajin minum obat dan kemoterapi, ketiga kau harus lapor padaku setiap hari tentang keadaanmu, keempat kau tidak boleh membantah."

"Aigoo, kau ini berlebihan sekali. Arraseo, arraseo." ucap Lisa lalu tertawa ringan.

"Sekarang kau istirahat, eoh? Kau tidak boleh kelelahan karena baru sadar."

"Minnie-ya, kau tahu Heoguk oppa di mana? Aku tidak memegang ponselku dari tadi dan aku belum mengabarinya apapun. Terakhir aku menghubunginya karena kami berjanji akan bertemu sore nanti."

"Aku sudah memberi tahu Heoguk oppa. Tadi dia menghubungiku dan menanyakan keberadaanmu karena kau tidak menangkat telephonenya. Dia bilang sore nanti dia akan datang, setelah dia pulang dari kantornya." Beritahu Minnie yang membuat Lisa bernapas lega.

"Kau berpacaran dengan kakakku? Berarti sebentar lagi kau yang akan menjadi kakak iparku, begitu?" Pipi Lisa berubah menjadi merah padam. Walaupun yang dikatakan Minnie tidak benar, tapi entah mengapa Lisa merasa malu.

"Jika aku tidak sakit, sudah kupastikan kau akan pingsan karena tertawa kegelian" Lisa tertawa puas. Karena satu-satunya orang yang bisa membuatnya tertawa puas hingga kini adalah Minnie.

"Ku harap tawamu tidak berhenti sampai sini Lisa. Semoga semua akan berakhir dengan kebahagiaan, bukan kesedihan."

_________________

Vote sama comment yang banyak yaaa....

Tinggalin jejak yuk abis bacaa.

Next? Soon💕

SORRY TO YOU [E N D] <REVISI KARENA MASIH BERANTAKAN BANGET>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang