"Lisa-ya,pulang bareng ga?" Tanya Moonbyul pada Lisa
"Eum...ga deh eon,Lisa jalan kaki aja" jawab Lisa dengan senyumannya
"Yaudah,hati-hati yaa uri lovely dongsaeng" ucap Moonbyul sambil tersenyum lalu mengelus lembut kepala Lisa dan pergi ke arah parkiran sekolah
"Hahaha,ada-ada saja" gumam Lisa lalu melanjutkan perjalanannya keluar gerbang sekolah
/huh! Apa-apaan orang itu! Dia bisa membuat dongsaengku tertawa tetapi aku? Aku hanya bisa membuatnya menangis. Apakah aku pantas disebut eonnie?/ batin seseorang
Lisa berjalan kaki menelusuri jalan raya langkah demi langkah. Ia berjalan sambil bersenandung ria menikmati segarnya udara sore di Seoul. Lisa melangkahkan kakinya menuju ke suatu tempat yang biasanya ia kunjungi saat sedang senang,sedih,maupun keadaan lain. Tempat itu juga sebagai saksi bisu setiap tetesan air mata yang jatuh dari mata indah Lisa.
Tin..tin..tin...
Senandung Lisa terhenti karena suara yang bisa dibilang cukup menggangunya. Lisa segera melihat ke arah sumber suara untuk memastikan siapa pelaku yabg membunyikan suara menyebalkan itu. Lisa bergumam kesal,sampai-sampai sang pemilik mobil membuka kaca mobilnya dan menampakkan wajah cantiknya dan dilengkapi oleh kacamata hitam yang membuatnya seperti seorang putri,tak beda jauh cantiknya dengan Lisa.
"Masuk" perintah gadis yang ada didalam mobil itu
"E-eoh? Eonnie? Sedang apa eonnie disini?" Tanya Lisa saat melihat wajah Jennie dari luar mobil
"Jangan banyak tanya. Cepat saja masuk" ucap Jennie datar
"N-nee,e-eon" ucap Lisa lalu segera memasuki mobil Jennie,ia duduk di jok belakang
"Apa yang kau lakukan? Kau kira aku supirmu? Pindah" ucap Jennie sambil menatap Lisa tak percaya
"Eh? M-mian eonnie" jawab Lisa lalu keluar dari mobil dan pindah ke sebelah Jennie
Setelah itu,keadaan mobil menjadi hening,Jennie melajukan mobilnya ke suatu tempat yang entah dimana letaknya.
"Turun" ucap Jennie
Lisa yang nendengar perintah Jennie itupun langsung sadar dari lamunannya dan meligat ke arah jendela. Restoran mewah. Itu yang sedang Lisa lihat sekarang. Ini adalah pertama kalinya ia makan di restoran mewah berdua dengan eonnienya.
"Kita makan disini eon?" Tanya Lisa
"Hmm" jawab Jennie lalu langsung turun dari mobil
Lisa yang menyadari Jennie sudah tak didalam mobil itu lagi pun langsung segera turun dari mobil untuk menyusul Jennie kedalam restoran tersebut.
"Mba,tadi saya udah booking meja atas nama Choi Jennie" ucap Jennie yang sekarang sudah ada di deoan meja penjaga
"Ohh,sebentar ya saya check dulu" ucap pelayan itu sopan. Tak butuh waktu lama,pelayan itu langsung menemukan nama Jennie didaftar booking list.
"Oh,atas nama nyonya Choi Jennie silahkan ikut saya ke ruang VVIP" ucap pelayan itu sopan****
"Makasih eon buat hari ini,Lisa seneng banget" ucap Lisa sambil tersenyum lebar
Jennie tak menghiraukan ucapan Lisa,ia lebih memilih untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat. Lisa juga tak ambil pusing,karena ia sudah biasa diperlakukan seperti itu. Lisa lebih memilih untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat.
"Huah....seneng seneng seneng!!" Teriak Lisa saat sampai dikamarnya
"Yaampun yaampun yaampun,mimpi apa aku semalam?" Ucap Lisa
"Aaaahh...aku sangat senang,sangat sangat sangat!" Ucap Lisa lalu membantingkan tubuhnya di kasur kesayangannya
"Huh...akhirnya ada satu eonnie kandungku yang memperlakukanku sebagai manusia" ucap Lisa sambil menatap langit-langit kamarnya
"Aku harap semua akan baik-baik saja kedepannya" ujar Lisa lalu pergi ke kamar mandi
Seorang gadis yang mendengar ucapan Lisa sedari tadi hanya tersenyum lebar lalu meninggalkan tempat itu.
****
"Huh....aku merasa akhir-akhir ini dadaku sering sesak dan kepalaku sangat sakit. Dan juga aku lebih sering mimisan,apa aku baik-baik saja? Sudah lama juga aku tidak check-up ke dokter. Besok kan libur,lebih baik aku ketenu Minnie deh buat check-up" ucap Lisa lalu tertidur
Jangan lupa vote,comment,dan follow ya...
Next? Soon💕
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY TO YOU [E N D] <REVISI KARENA MASIH BERANTAKAN BANGET>
Fiksi Remaja"Maaf, maafkan kami, kami janji tidak akan melakukannya lagi, kembalilah, kumohon kembali sekarang" "Aku sudah memperingatkan kalian. Sekarang, kalian lihat apa yang terjadi." "Siapa yang harus disalahkan? Aku, kamu, atau takdir?" *NOTES: Cerita i...