Hari demi hari telah terlewati. Lisa yang selalu sibuk dengan jadwal kerja dan sekolahnya,Solar,Moonbyul,Wheein,Hyejin,dan ShinB yang sibuk akan sekolahnya,Minnie yang sibuk di rumah sakit untuk bertugas,dan Lucas serta Tzuyu yang semakin sibuk dengan perusahaan Choi karena peringkat peursahaan yang baru saja minggu lalu naik menajadi nomor 1. Mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing,begitu juga dengan Jisoo,Jennie,dan Rose. Mereka juga sibuk dengan perusahaan yang diwariskan oleh Lucas untuk mereka pegang dan urus,tetapi mereka tidak lupa akan 1 hari yang sangat mereka tunggu-tunggu,yaitu hari dimana Lisa akan datang ke Korea dan mengadakan fan meeting,dan disaat itulah mereka akan bertemu dengan si bungsu setelah 1,5 tahun lamanya mereka kehilangan hubungan dan kontak dengan adiknya.
"Lisa-ya,kau harus segera bersiap,besok kau akan flight ke Korea bersama staff dan keluargamu" Josuk menyuruh Lisa untuk packing agar kepergian besok lebih cepat
"Nee oppa. Aku akan bersiap nanti sore,sekarang aku mau ngumpul sama sahabat-sahabatku dulu" Lisa memang sedang berada di tempat shooting untuk persiapan album barunya,sudah 2 hari ini ia tinggal di dorm karena sibuknya jadwal Lisa sehingga tidak ada waktu jika harus kembali ke mansion Choi
"Yasudah,jangan kelelahan ya...ayo oppa antar ke sana" Josuk mengambil kunci mobil dan bersiap untuk mengantarkan Lisa ke cafe tempat ia bertemu sahabat-sahabatnya
"Kajja!" Lisa segera bangkit dari sofa yang sudah ia duduki berjam-jam yang lalu
*****
"Yak! Aku rindu padamu!" Moonbyul langsung beranjak dan memeluk Lisa yang baru saja memasuki ruang VVIP di suatu restoran mewah
"Baru aku tinggal 2 hari saja sudah pada kangen,gimana kalau sebulan?" Lisa tertawa ringan. Ia juga sangat rindu pada orang di mansion,tapi ada daya,ia harus bekerja keras untuk mengapai semua impiannya
"Bagaimana keadaan amma dan appa?" Lisa memposisikan dirinya di hadaoan Moonbyul dan menyeruput es jeruk yang baru saja dipesan oleh Solar
"Mereka sehat,tapi akhir-akhir ini,mereka kelihatan lebih sibuk karena perusahaan Choi baru saja naik peringkat pertama di Amerika dan masuk list 5 besar di dunia" Solar menjelaskan keadaan Lucas dan Tzuyu secara rinci
"Benarkah? Aku belum baca berita" Lisa terlihat sedikit terkejut
"Kami punya kabar lain,loh" ShinB angkat bicara setelah daritadi hanya menyimak saja
"Kabar apa?"
"Kami semua sekarang sudah menjadi saudara resmi-mu" sahut Hyejin
"Maksudnya?"
"Appamu sudah menjadikan kami sebagai anak angkatnya" Solar gemas dengan adik-adiknya karena berbicara setengah-setengah dari tadi
"Jinjja-yo?! Bagaimana dengan orangtua kalian?" Lisa terkejut seketika tetapi ia kembali netral setelah mengingat teman-temannya itu masih memiliki orangtua kandung
"Mereka menyetujuinya,tapi dengan syarat bahwa mereka masih bertanggung jawab penuh atas anak-anaknya" Moonbyul menjelaskannya pada Lisa
"Bagaimana denganmu,Wheein-ah?" Lisa bertanya kepada Wheein karena ia tahu bahwa Wheein memiliki hubungan yang kurang baik dengan keluarganya,makanya ia memutuskan untuk tinggal bersama yang lainnya di apartment milik Solar
"Untuk apa aku memikirkannya? Mereka saja selalu sibuk bekerja dan tidak pernah mempedulikanku" jawab Wheein acuh
"Kau tidak boleh begitu,Wheein-ah~" Hyejin berusaha menenangkan Wheein yang dirasa sudah sedikit termakan emosi
"Walau begitu,mereka bekerja keras untukmu dan mereka tetap orangtua kandungmu. Kau tidak boleh membenci mereka,walaupun mereka salah,tapi tetap saja mereka adalah orangtuamu" Lisa berusaha membuat Wheein sadar akan pemikirannya yang salah
"Bagaimana denganmu? Apa kau bisa memaafkan unnie-unniemu? Setelah apa yang mereka lakukan padamu?" Wheein tak habis fikir dengan ucapan Lisa tadi,dengan mudahnya ia bicara untuk memaafkan orang yang bahkan sudah membuatnya membencinya. Tentu saja Lisa terkejut akan penuturan Wheein barusan
"Wheein-ah~" Solar berusaha mengubah suasana yang tiba-tiba menjadi dingin itu. Solar tidak mau membuat trauma Lisa kembali dan ia juga tak mau Wheein memperpanjang masalah ini
"Aku...aku tidak tahu..." suara Lisa sudah mulai terdengar lirih,bahkan sangat lirih
"Sudah...jangan dibahas lagi. Wheein-ah,sudah cukup,jangan memperpanjang masalah ini. Dan Lisa-ya,jangan terlalu difikirkan,memang tak mudah memaafkan orang yang sudah menyakiti kita,tapi kita harus berusaha memaafkan mereka,karena kita tidak akan hidup tenang selama masih menyimpan rasa dendam kepada orang lain" Moonbyul berhasil membuat suasana menjadi sedikit menghangat
"Lisa-ya~ mianhae..." Wheein merasa bersalah kepada Lisa
"Gwaenchana" Lisa tersenyum hangat kearah Wheein untuk memberi isyarat kepadanya bahwa semua akan baik-baik saja
*****
"Unnie,apa yang harus kita bawa untuk acara besok?" Rose terlihat semangat beberapa hari belakangan ini,tentunya karena si adik bungsu akan menginjakkan kaki kembali di negara kelahirannya setelah 1,5 tahun kamanya ia menetap di Amerika
"Eum...tentunya kita harus menyiapkan sesuatu yang special untuk Lisa" Jennie memberi usul untuk hadiah Lisa besok
"Apakah dia mau menerimanya?" Jisoo sedikit ragu akan pendapat Jennie,karena setelah apa yang mereka lakukan,apakah Lisa masih bisa menganggap mereka atau bahkan menerima mereka?
"Jangan fikirkan itu,sekarang kita harus memikirkan hadiah apa yang akan kita bawa untuk Lisa besok,ayo kita siap-siap,kita akan ke mall untuk mencari hadiah Lisa" Jennie berusaha meyakinkan Jisoo. Sejujurnya,Jennie pun tidak yakin kalau Lisa akan menganggap mereka sebagai keluarga kandungnya,tapi ia berusaha sekeras mungkin untuk menghilangkan fikiran-fikiran negative
"Nee. Kajja!" Rose dan Jisoo terlihat sangat antusias untuk menyambut kedatangan sang adik di negara kelahirannya
Nih udah double up...
Kalau part ini dan yang sebelum ini rame..aku bakal up 1 part lagi...
Comment ya tentang part ini....
Vote juga....
Follow juga supaya kalau aku update ff baru kalian tau.
Next? Soon💕
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY TO YOU [E N D] <REVISI KARENA MASIH BERANTAKAN BANGET>
Fiksi Remaja"Maaf, maafkan kami, kami janji tidak akan melakukannya lagi, kembalilah, kumohon kembali sekarang" "Aku sudah memperingatkan kalian. Sekarang, kalian lihat apa yang terjadi." "Siapa yang harus disalahkan? Aku, kamu, atau takdir?" *NOTES: Cerita i...