1. Don't know

17.3K 689 10
                                    

Sinar matahari yang sangat cerah itu membuat gadis cantik yang sedang tertidur pun terbangun yang karena silaunya sinar yang menembus jendela kamarnya dan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Selamat pagi dunia," ucap gadis itu sambil membentangkan tangannya ke atas.

Brak!

"Ya! Kau masih tidur jam segini? Kau bahkan belum memasak apapun untuk sarapan." Gadis bermata kucing itu manatap tajam pada lawan bicaranya. Sorot matanya benar-benar menampilkan aura kebencian dan amarah yang seolah tak bisa padam.

"Maaf Eonnie, Lisa kelelahan jadi bangunnya agak siang." Lisa menunduk tak berani membalas tatapan tajam sang kakak.

Ya, nama gadis cantik itu adalah Lalice, Choi Lalice. Biasanya dipanggil Lisa. Anak terakhir dari keluarga Choi, Eomma dan Appa mereka tinggal di Amerika sedangkan mereka di Korea.

"Cih, tidak perlu banyak alasan! Cepat masak atau kupanggil yang lain untuk memukulmu. Mau?" Ucap Jennie pada Lisa dengan smirknya.

Jennie, Choi Jennie, anak kedua dari keluarga Choi.

"Hajima Eonnie. Lisa masak sekarang," Lisa langsung beranjak dari kasurnya dan berlari ke dapur, meninggalkan sang kakak yang masih mengatur napasnya yang terengah karena emosinya yang sudah memuncak di pagi hari.

"Dalam sepuluh menit belum selesai, kau habis." teriak Jennie pada Lisa yang sudah jauh. Bukankah Lisa sudah seperti tinggal bersana para preman yang selalu memaksanya melakukan hal-hal yang mereka inginkan?

Gadis berponi itu mengambil waktu sebentar untuk mengatur napasnya yang terengah-engah. Ia terpaksa harus berlari secepat kilat dari kamarnya menuju dapur agar tidak mencari masalah dengan yang lainnya.

"Aku harus cepat-cepat, nih kalau tidak mereka bisa kelaparan dan nanti sakit." Lisa bergumam pada diri sendiri sembari memotong bahan-bahan serta sayur-sayur yang akan ia pakai untuk memasak nantinya.

"Shit! Kenapa sih harus kena pisau segala? Aish, perih banget lagi.  Sudahlah yang penting sekarang aku harus cepat selesai." ujar Lisa sambil melanjutkan masakannya setelah ia mencuci lukanya dengan air, ia mengabaikan rasa sakit pada lukanya.

Sepuluh menit kemudian, Lisa sudah selesai masak dan sudah sudah memanggil para Eonnienya untuk makan.

"Kau terlambat 30 detik." bentak Jennie pada Lisa sesudah dirinya duduk di kursi makan. Memandang sejenak masakan Lisa yang tampak sangat menggiurkan.

"Mian, tadi ada masalah sedikit." ucap Lisa sambil menunduk takut.

"Jangan beralasan. Kami sudah lapar, tahu?" Sambung Jisoo. Tangannya bergerak untuk menjambak kasar rambut Lisa sampai gadis itu meringis kesakitan.

Jisoo, Choi Jisoo, anak pertama dari keluarga Choi.

"Appo, mianhae." kata Lisa sambil menangis dan meringis kesakitan.

"Makanya, lain kali cepat kalau mengerjakan semuanya!" Lanjut Jisoo sesudah itu melepas tarikannya pada rambut Lisa.

"Sudahlah, biarkan saja. Kalau anak malas memang seperti itu." Sindir Rosé sambil menatap tajam pada Lisa. Entah apa kesalahan gadis berponi itu sampai-sampai ia harus diperlakukan dengan sangat kejam seperti ini.

Rosé, Choi Rose, anak ketiga dari keluarga Choi.

_____________________

Masih dalam tahap revisi, maaf kalau ada kesalahan kata atau kalimat🙏

Jangan lupa vote dan comment yaa

Follow akun ini Jenlis127
Follow IG/ jenlis127_wp

Kalau ada kritik dan saran, boleh melalui DM IG atau Wattpad yaa. Terbuka kok buat semua orang😉

Next? Soon💕

SORRY TO YOU [E N D] <REVISI KARENA MASIH BERANTAKAN BANGET>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang