19. Overflow

5.7K 397 9
                                    

"Cepat sembuh, hm?" Ucap Heoguk setelah memberi Lisa minum.

Pagi tadi Heoguk sudah kembali ke rumah sakit bahkan sebelum Lisa terbangun. Heoguk yang mengurus Lisa dari makanan sampai semua keperluannya, karena Heoguk belum mengenal keluarga Lisa yang bisa ia hubungi. 

Sudah seminggu Lisa tidak sadarkan diri. Kondisinya sempat menurun beberapa kali dan tentu itu membuat Heoguk panik bukan main.

"Nde, Oppa. Gomawo," Lisa tersenyum lalu mengangguk.

"Maaf merepotkanmu."

"Sama sekali tidak merepotkan. Oppa malah senang bisa menemanimu di sini" jawab Heoguk lalu mengelus pucuk kepala Lisa lembut.

"Kalau kau punya pekerjaan, pergi saja. Aku benar-benar sudah membaik dan seharusnya sebentar lagi diperbolehkan pulang. Aku tidak enak terus merepotkanmu,"

Kepala Lisa tertunduk karena merasa menyesal. Belum lama ia mengenal Heoguk, tapi ia sudah banyak mempersulit lelaki itu.

"Gwaenchana. Pekerjaanku sudah di handle oleh sekertarisku, jadi aman."

Sebenarnya, kondisi Lisa sangat buruk selama beberapa hari lalu. Tapi dokterㅡ lebih tepatnya Minnieㅡ bilang jika tidak ada masalah serius. Rahasia tentang penyakit Lisa masih tertutup dengan sempurna.

Lisa masih belum memberi tahu Heoguk tentang penyakitnya, Minnie pun hanya menjelaskan jika Lisa baik-baik saja.

*****

Ceklek!

"Lisa," merasa namanua dipanggil, gadis berponi itu membuka kedua matanya yang sempat terpejam.

"Oppa?"

"Aku hanya ingin memberi tahu, kalau hari ini kau sudah boleh pulang. Keadaanmu sudah membaik kata dokter. Lagi pula pasti keluargamu khawatir dan menunggumu pulang terutama Eonniemu." Beritahu Heoguk.

"Benarkah? Syukurlah, aku sudah sangat bosan di rumah sakit." Ada secuil kebahagiaan saat Lisa mendengar jika ia sudah boleh pulang ke rumahnya.

"Bersiaplah. Semua barangmu sudah dibawa ke dalam mobil. Oppa tunggu di luar." Mata Lisa tak lepas menatap punggung Heoguk hingga menghilang dibalik pintu.

"Ya, mereka menungguku pulang. Untuk menyiksaku hingga sekarat." 

*****

"Sudah sampai. Masuk dan istirahatlah,"

Mobil sedan Heoguk sudah berhenti tepat di depan mansion Choi. Lisa melepas seat belt lalu membuka pintu mobil.

"Gomawo, Oppa." Tutur Lisa tulus. Heoguk hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Arraseo. Kalau gitu Oppa pergi dulu, ya? Tiba-tiba dapat panggilan mendadak dari kantor."

Lisa hanya mengangguk dan setelah berpamitan, mobil Heoguk melaju hingga menghilang dari pandangannya.

Kaki jenjang Lisa perlahan menlangkah memasuki pekarangan mansion. Melihatnya saja Lisa sudah rindu, walaupun hanya seminggu ia tidak ada di sana.

Tangan kurusnya membuka pintu utama secara perlahan. Awalnya terlihat begitu gelap karena lampu yang dimatikan namun selang beberapa detik, lampu langsung menyala dan sebuah tarikan langsung Lisa dapatkan.

Bugh!

Tidak, bukan sekali atau dua kali saja pukulan itu dilayangkan dan menghujam tubuhnya tanpa ampun, tapi ini sudah lima kali.

SORRY TO YOU [E N D] <REVISI KARENA MASIH BERANTAKAN BANGET>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang