45

6.7K 485 27
                                    

Brak...

Jisoo melempar bebas tubuh Lisa ke lantai mansion. Suara kencang itu cukup membuat bibi Jung terkaget saat mendengarnya. Rose pun turun untuk menyaksikan apa yang akan Jisoo lakukan terhadap Lisa.

"Sialan! Berani-beraninya kau kabur dari rumah dan membuat Jennie jadi stress?!" Teriak Jisoo tepat dihadapan muka Lisa yang sekarang sedang terduduk lemas dilantai dengan tubuh yang bergetar hebat

Plak...

"Kau tidak akan bisa hidup bahagia anak sialan! Kau sudah membunuh Taewan! Kau pembunuhnya!" Teriak Jisoo

Rose cukup terkejut saat Jisoo meneriakan nama Taewan. Ia tidak menyangka bahwa Jisoo akan menyebut nama Taewan lagi.

"A-a-aku t-tidak membunuh siapapun! Taewan? Siapa dia? Aku tidak mengenalnya" ucap Lisa

"Kau pura-pura amnesia?!" Bentak Jisoo

"A-aku benar-bebar tidak mengenalnya. Sungguh" ucap Lisa menahan tangisannya

Bugh..

Plak..

Brak...

Pukulan keras,tamparan dan vas bunga yang berada didekat sana sudah melayang dan mendarat sempurna ditubuh Lisa. Luka lebam dan darah sudah mengalir dari tubuh Lisa. Tak henti sampai situ,Jisoo tetap memukuli Lisa dan sekarang dibantu oleh Rose. Mereka sudah seperti orang kesetanan,rasanya,tak ada kata ampun bagi Lisa. Emosi yang sudah mereka pendam akan mereka lepas sekarang juga. Sedangkan Lisa,dia hanya menahan rasa sakit yang amat sangat itu dan menahan rasa sesak yang menyerang dadanya. Darah sudah menyelimuti tubuh Lisa,tapi tak ada kata "berhenti" untuk Lisa.
Jisoo mengambil pisau dari dapur dan mendorong bibi Jung yang hendak menghalanginya.

"Ini akan menjadi akhir dari hidupmu! Kau akan membayar segala kesalahanmu! Nyawa akan dibalas dengan nyawa! Kau. Kau adalah pembunuh adikku!" Teriak Jisoo lalu mengangkat pisau yang sedang digenggamnya

"Hentikan!" Teriak Jennie yang tentunya membuat Jisoo menghentikan aksinya

Jennie sedari tadi hanya berada diruang kerjanya sambil meminum soju yang sudah ia konsumsi selama beberapa minggu ini. Ia menyetel lagu yang sangat besar di ruang kerjanya untuk menenangkan fikriannya. Tapi lama kelamaan,ia merasa terusik akibat suara kencang yang ditimbulkan dari lantai bawah. Dengan jalan yang gontai ia keluar dari ruang kerjanya dan menuju ke lantai bawah untuk melihat apa yang terjadi. Ia menuruni tangga satu per satu dan tiba-tiba ia melihat Lisa yang sudah terkapar lemah dengan luka dan darah ditubuhnya. Mata Jennie sukses terbuka lebar saat Jisoo datang sambil membawa pisau dan ingin menusukkannya kepada Lisa.

"Apa yang eonnie lakukan?!" Bentak Jennie

"Kau masih bertanya? Tentu aku akan membunuhnya agar semua dendam kita terbalaskan" ucap Jisoo dengan santainya

"Apa kau gila? Kau akan menjadi seorang pembunuh jika melakukan itu! Sekarang,berikan pisau itu padaku!" Ucap Jennie lalu hendak mengambil pisau dari tangan Jisoo

"Tidak! Aku akan membunuhnya! Aku sangat benci padanya!" Ucap Jisoo sambil menjauhkan pisau itu dari Jennie

"Jangan lakukan iti eonnie! Kumohon!" Teriak Jennie sambil mendekati Jisoo perlahan

"Jangan mendekatiku! Mundurlah jika kau mau melihat dia beberapa detik lebih lama" bentak Jisoo

"Bersiaplah untuk mati! Choi Lisa!" Teriak Jisoo lalu....

Ceklek...

"Amma sama appa pul--" Teriak Lucas yang baru saja datang bersama Tzuyu dari Amerika

SORRY TO YOU [E N D] <REVISI KARENA MASIH BERANTAKAN BANGET>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang