Setelah sesi question and answer tadi,acara telah disudahi. Lisa sudah kembali ke backstage setelah menyanyikan 1 lagu penutup.
"Kerja bagus!" Lisa menyapa riang para staff yang sedari tadi menontonnya dari TV ruang tunggu
"Lisa,Gwaenchana?" Anna langsung memegang erat lengan Lisa dan matanya mengitari setiap sudut tubuh Lisa
"Na? Nan Gwaenchana..." mata Lisa berputar karena kebingungan akan apa yang Anna lakukan
"Tadi kau terlihat sesak dan sedikit pucat diatas panggung. Setelah ada penggemar yang bertanya tentang eonnie dan dongsaeng" Anna memang staff yang sangat perhatian kepada Lisa,jadi tak salah jika ia selalu memperhatikan Lisa bahkan sampai pergerakan kecil yang dilakukan Lisa
"Aniyo. Aku hanya sedikit pusing tadi,mungkin karena belum....makan?" Lisa menaikkan satu alisnya lalu tersenyum dan memegang tangan Anna
"Jangan khawatir,aku baik-baik saja,eonnie" Lisa tersenyum lalu memeluk Anna sekilas
"Kau harus segera makan setelah ini. Aine memanggilmu tadi,cepatlah kesana...kau tahu kan kalau dia marah seperti apa?" Anna bergidik ngeri saat membayangkan ekspresi marah Aine
"Haha..baiklah,aku akan kesana" Lisa mulai melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Anna
"Ada apa,eonnie?" Lisa berdiri didepan Aine yang sedang sibuk dengan peralatan makeup
"Ayo bersihkan dahulu makeup mu,aku tidak mau mukamu rusak karena harus bertempelan terus dengan makeup" Aine menarik pelan tubuh Lisa agar duduk dan ia sedikit menunduk untuk membersihkan makeup Lisa
"Igeo. Cucilah mukamu" Aine memberikan sabun cuci muka milik Lisa dan handuk kecil
"Gomawo,eonnie" Lisa tersenyum miring lalu beranjak pergi ke toilet untuk mencuci mukanya
*****
"Kerja bagus,Lisa-ya" Josuk datang sambil memberikan segelas ice Americano kesukaan Lisa
"Eoh? Gomawo,oppa" Lisa menaruh HP yang sedari tadi ia mainkan dan membenarkan posisi duduknya lalu mengambil ice Americano yang diberikan oleh Josuk
"Hah..." Josuk membuang nafas kasar lalu duduk disebelah Lisa
"Bagaimana? Lega?" Josuk menyedot minuman miliknya lalu meletakkannya di meja kecil didepannya
"Hah...begitulah" Lisa tersenyum miring setelah membayangkan jawaban "konyol" miliknya
"Kau sudah melakukan yang terbaik,Lisa-ya" Josuk menatap Lisa sekilas lalu mulai mengambil minum didepannya dan menengguknya lagi
"Benarkah? Aku kurang yakin" Lisa menunduk dan hanya memainkan minuman miliknya
"Yakinlah,oppa sudah mengenalmu lama dan kita juga sudah sangat dekat. Oppa tau apa yang terbaik buatmu dan hal yang kau lakukan tadi adalah yang terbaik untuk semuanya" Josuk menepuk pelan bahu Lisa yang ternyata masih tertunduk
"Aku tidak yakin mereka menontonya. Hanya ada 2 kemungkinan,yang pertama,mereka sekarang sedang bersenang-senang atas kepergianku dan yang kedua,mereka masih takut dan dirundukki rasa bersalah selama aku pergi" Lisa tertawa ringan dan menenguk minuman miliknya
"Mereka pasti menyesal telah menyakiti adik cantik dan baik sepertimu" Josuk memberikan HPnya kepada Lisa dan memperlihatkan video replay dari live tadi
"Lihatlah,video broadcast live mu sudah tersebar luas di media sosial dan sudah 2M orang menonton tayangan itu. Peluang eonniemu menonton video itu adalah 70% dan 30% nya lagi...eonniemu menonton secara langsung" Josuk berdiri dan mengambil minuman yang ia letakkan di meja tadi dan membiarkan Lisa yang masih menatap layar HP Josuk
"M-maksudnya?" Lisa mendongak kearah Josuk yang sekarang ada dihadapannya
"Biarlah waktu yang menjawab. Oppa keluar dulu,nee? Ada yang harus oppa urus diluar" Josuk mengambil HPnya dari tangan Lisa dan pergi keluar,sedangkan Lisa masih menatap punggung Josuk yang perlahan hilang dari ambang pintu
"Apa maksud oppa?" Lisa kembali duduk dan membiarkan fikiran negative terus berputar di otaknya
"Lisa-ya!" Suara itu membuyarkan fikiran Lisa
"Eoh? Yeorobun!" Lisa langsung berdiri dan memeluk saudara-saudaranya
"Kau sangat keren tadi!" Hyejin berseru girang
"Benarkah? Aku fikir biasa saja" Lisa mengeryitkan keningnya jahil
"Kau hanya mau meledek kami kan?" ShinB peka akan pergerakan Lisa sekarang
"Hahaha aku hanya bercanda" Lisa kembali duduk di sofa
"Dimana amma sama appa?" Lisa menengok kearah belakang saudaranya berharap menemukan Tzuyu dan Lucas
"Mereka sedang bertemu dengan beberapa orang,bersama paman Han juga" Moonbyul ikut duduk disebelah Lisa dan diikuti oleh yang lain
"Ada paman Han didepan? Aku ingin bertenu dengannya,sudah lama" Lisa hendak beranjak dari tempat duduknya tetapi tangan Solar lebih dulu menahannya
"Wae?" Lisa menatap tangannya yang dipegang erat oleh Solar sekilas lalu beralih menatap Solar dengan tatapan kebingungan
"Mereka sedang berbicara hal serius,jangan diganggu" Lisa kembali duduk dengan terpaksa
"Siapa sih orangnya? Kenapa kayaknya penting banget" Lisa menggerutu kesal saat tidak ada yang to the point
"Intinya special orang itu" Wheein menyeletuk lalu manatap Hyejin dan ShinB yang juga sedang menatapnya dengan tatapan tajam
"Wae?" Wheein merasa tak terima dengan tatapan itu
"Ah,aku dengar kau akan diberi libur selama seminggu disini? Benarkah?" Solar berusaha mengalihkan pembicaraan karena melihat Lisa yang wajahnya sangat kebingungan
"Benar,dan aku akan menghabiskan waktuku untuk berlibur bersama kalian serta amma dan appa" Lisa menyenderkan tubuhnya dan memejamkan matanya membayangkan betapa serunya liburan yang sudah ia rencanakan bahkan sebelum ia berangkat ke Korea
"Aku ingin ke Jeonju,aku sudah lama tidak kembali ke kota kelahiranku" Hyejin ikut menyenderkan tubuhnya
"Nado. Aku ingin berkunjung ke sekolah lamaku" Wheein menatap Hyejin yang ada dihadapannya
"Memangnya kalian tidak suka sekolah di Amerika?" Tanya Lisa
"Kami sangat suka" ShinB langsung menatap mata Lisa
"Kita sudah memulai dan kita harus menyelesaikannya. Aku mau kita semua lulus dari sekolah yang di Amerika dan aku mau berkuliah ditenpat yang sama dengan kalian" Lisa tersenyum hangat kearah sahabat-sahabatnya
Maaf kalo gajelas🙏
Boleh kok rameiin lagi part ini...
Comment ya tentang part ini...
Vote juga. 2 part yang kemaren votenya dikit...
Follow juga..
Next? Soon💕
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY TO YOU [E N D] <REVISI KARENA MASIH BERANTAKAN BANGET>
Dla nastolatków"Maaf, maafkan kami, kami janji tidak akan melakukannya lagi, kembalilah, kumohon kembali sekarang" "Aku sudah memperingatkan kalian. Sekarang, kalian lihat apa yang terjadi." "Siapa yang harus disalahkan? Aku, kamu, atau takdir?" *NOTES: Cerita i...