Author Pov.
Jam sudah menunjukan pukul 7:15 dan Bell masuk sudah berbunyi.
Seluruh murid SMA Cendana masuk ke kelas masing-masing sembari menunggu guru mereka masuk, begitu juga dengan Ara yang hari ini tidak datang terlambat.
"Hari ini pelajarannya apa ya?" Tanyanya pada Anggi dimeja belakangnya.
"Hari ini Biologi sama Olahraga" Jawab gadis manis itu seraya mengeluarkan buku Biologi paket dari dalam tasnya.
"Aku pinjam 1 dong buku, belum dapat Buku" Ara mencoba untuk meminjam buku pada Anggi, mana tau dikasih.
"Buku kami hanya 1, coba pinjam sama yang lain" Ucap Anggi yang kini menatap sinis Desi, yang ditatap tak merasa bersalah sama sekali.
"Cut, boleh Pinjam buku kalian 1?" Tanya Ara pada Cut yang ada dimeja kanannya
"Boleh, Nih"
Cut memberikan buku Biologi paketnya pada Ara dan diterima, tak lupa memberikan senyum terima kasih.
"Terima kasih Ya"
"Sama-sama"
Guru Biologi masuk ke kelas, Pak Gani namanya "Selamat Pagi Anak anak" sapa Pak Gani semangat.
"Pagi Pak"
"Buka buku paket kalian halaman 51, kita akan membahas materi di dalamnya" Ucap Pak Gani memberi arahan kepada murid-muridnya, selama jam Biologi kelas sangat tenang.
Ada yang mendengarkan musik menggunakan headset, ada yang tidur tapi ditutupi buku dan mengikuti pelajaran dengan seksama kalau yang terakhir tipe anak rajin.
Ara masuk ke Tipe pertama, dia sedang mendengarkan musik menggunakan airpodnya, tidak ada yang sadar itu sama sekali.
"Biologi itu membosankan.." Gumamnya.
2 jam kemudian.
2 jam berlalu dan pergantian pelajaran berlangsung, mereka berkumpul dilapangan untuk pelajaran Olahraga "Siapa yang tidak bawa Baju Olahraga?" Tanya Buk Sarti selaku guru Olahraga kelas 10.
Ara mengangkat tangannya,karena memang dia tidak bawa baju bukan tidak bawa, dia belum dapat bajunya.
"Kamu murid baru gapapa kalau kamu belum dapat, tapi apa kamu bisa pinjam ke kelas lain hari ini, soalnya hari ini kita anak latihan Estafet dan harus memakai pakaian Olahraga" Ucap Buk Sar panjang.
Ara mengangguk kemudian pergi ke papan mading untuk melihat kelas mana yang hari ini juga pelajaran Olahraga.
"11 Ipa 1, 10 Ipa 1, 10 Ipa 3, Aku pinjam sama kelas 10 ipa 3 aja" Gumamnya kemudian berjalan menuju kelas yang letaknya disebelah IPA 4.
Tok Tok.
"Permisi Pak" Ara melihat Kelas itu sedang pelajaran Sejarah sepertinya, soalnya Ara dengar tadi mereka membahas Bom Hiroshima yang dijatuhkan di Jepang.
"ada apa?" Tanya Guru yang sedang mengajar di dalam.
"Begini Pak, apa Boleh saya meminjam salah satu Pakaian Olahraga dari salah satu Murid bapak dikelas ini?" Tanya Ara dengan lugas.
"Tanya saja mereka, sini masuk" Ucap Guru tadi dan mempersilahkan Ara masuk, Ara melangkahkan kakinya masuk ke kelas, seluruh pasang Mata memandang penasaran kearahnya.
"Boleh pinjam pakaian olahraga satu?Nanti waktu Istirahat Aku kembalikan"Ucap Ara, secara serentak mereka mengambil pakaian Olahraga yang ada di dalam Tas mereka.
"Ini boleh kok boleh"
"Ambil aja ni bawa pulang sekalian"
"Anjim, gw lupa bawa baju Olahraga"
Salah satu dari Siswi yang ada disana maju dan memberikan Tas plastik berisi pakaian Olahraga pada Ara.
"Ini ambil aja untuk kamu, Aku punya 2 pasang baju olahraga, pasti kamu belum ada baju olahraga kan?" Ucap Siswi tadi.
"Makasih" Ucap Ara berterima kasih pada Siswi di depannya.
"Sama-sama, Oh ya kenalin Nama Aku Finanda Rafatira" Ucap Fina memperkenalkan dirinya.
"Aku Varacania Velizia panggilannya Cania, kelas 10 Ipa 4"
"Salam kenal Ara" Ucap Fina sambil tersenyum geli apalagi saat melihat wajah masam tercetak di wajah cantik Ara.
Lagi-lagi orang memanggilnya Ara, tapi sudahlah, Ara keluar dari kelas itu dan pergi ke kamar mandi untuk berganti seragam, selesai berganti, kini Ara ikut bergabung dengan teman-temannya, mereka ada dilapangan bagian kiri.
Lapangan khusus Trek Lari, lapangan yang ada disebelahnya ialah lapangan basket yg sedang digunakan anak kelas lain.
Mereka bergantian melakukan Estafetnya, per kelompok lapangan basket disebelah mereka tengah digunakan Anak 11 Ipa 1 sepertiya, soalnya ada Si Ketos didalam barisannya.
Ara berjalan menuju pinggir lapangan karena ingin meletakan botol minumnya, tapi yang terdengar ditelinganya adalah teriakan kencang dari Jihan.
"ARA AWAS!!" Teriak Jihan dengan kuatnya membuat Ara menoleh Namun terlambat.
BUKK!!
Bola basket menghantam wajah Ara dengan kuatnya sampai sampai membuatnya jatuh tersungkur kebelakang.
"Astaghfirullah, WOI KALAU MAIN BOLA TUH HATI-HATI ANJING!!" Teriak Anggi
Mereka berkerumun mendekati Ara yang uda pingsan di lapangan, Zriel yang melihat itu merasa kepalanya pusing bukan main.
Hiks..Kakak antik,Abang iel mau kelual bang-Rengek Iel.
Aduh bocah ini-balas Zriel kesal.
Zriel masuk ke kerumunan "MINGGIR LO SEMUA! GATAU APA DISINI ADA YANG PINGSAN!, bukannya nolongi malah buat sesak, bego"Perkataan dan teriakan yang Zriel keluarkan membuat mereka menjaga jarak.
Kemudian Zriel menggendong bridal Ara dan berlari menuju ke Uks, Di lapangan masih terlihat teman-teman perempuan Ara mengroyok sang pelaku pelemparan bola nyasar itu.
Sesampainya Zriel di Uks, dia masuk lalu mengunci pintu Uks yang kebetulan tidak ada yang menjaga.
Dia bukan mau apa apain ini cewek didepannya, dia cuma gamau sampe orang tau kalo dia tuh punya Little Space, jika pun nanti saat cewek ini sadar dan si Bocah masih keluar...Yah mau gak mau ni cewek harus jaga rahasianya Pikir Zriel.
Zriel meletakan Ara di ranjang Uks, wajahnya langsung berubah drastis dan saat ini dia sudah menangis "Hiks..Kakak Antik".
Bisa Lo biarin Gw aja dulu yg muncul, dia harus ditangani dulu Btw-Ketus Zriel dari dalam karena Iel langsung keluar tanpa permisi.
Iel hanya mengangguk kemudian mereka bertukar lagi, Zriel menghubungi tantenya yang tak lain adalah seorang dokter tapi tak jadi setelah memikirkan sesuatu.
"Buat apasih gue nelfon Tante Isma cuma gara-gara cewek asing kayak dia" Gumam Zriel, dia memandang lekat wajah gadis yang masih pingsan itu, kemudian berdiri dan mencari kain kasa.
Guna menyeka darah yang keluar dari hidung gadis itu "Gilbert bego banget, main bola gapake otak" gerutu Zriel kesal sekaligus marah saat melihat hidung dan dahi gadis ini merah.
"Gue potong juga tangannya" Gerutunya lagi kemudian mendekat lagi ke ranjang, lalu menyeka darah yang keluar, dan dia menyampirkan poni dan helaian rambut dari wajah gadis itu.
Zriel terpaku sejenak "Cantik" Gumam Zriel, dia mengelus dahi gadis itu dengan lembut, meniupnya pelan "Luka-luka pergilah, jangan ada disini" Bisik Zriel.
Kalian diam saja ya, itu adalah mantra penghilang rasa sakit milik Zriel.
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crybaby Zriel [End]
Teen FictionVara atau yang sering di sapa Ara,hanya murid biasa yang tak terlalu ambil pusing soal kehidupan, tapi pertemuannya dengan Nazriel yang memiliki Little space mengubah semuanya. Hubungan keduanya, persahabatan dan pengkhianatan terjadi seiring fase k...