Author Pov.
Zriel menatap sekelilingnya,kenapa dia ada di taman yang sepi seperti ini,memang sih indah tapi kalau sendirian keindahan tak bisa dinikmati dengan sempurna,karena tidaka ada orang yang bisa diajak berbagi keindahan bersama.
"Zriel"
Zriel menoleh dengan cepat begitu mendengar panggilan yang tak asing baginya,wajahnya lantas menyendu dan setitik air mata jatuh.
"Ara.."Bisiknya dengan suaranya yang terdengar serak.
Ara berdiri di hadapannya,gadis itu nampak baik-baik saja,hanya saja wajahnya pucat pasi dan tak ada rona sama sekali,Zriel ingin mendekat tapi tak bisa.
Kakinya serasa tertancap di tanah dan tak bisa bergerak "Kamu baik-baik dulu selama aku gak ada ya,jangan nakal,jangan cengeng,pokoknya jaga diri ya"Ucap Ara lembut dan memandang Zriel dengan tatapan berarti.
Zriel menangis lagi,dadanya sangat sesak saat mendengar ucapan itu "Ara..hiks..kamu mau kemana..kamu mau ninggalin aku.."Lirih Zriel.
Ara menggeleng pelan "Aku pergi sementara,kita bakalan ketemu kok,tenang aja kamu mah"Ujar Ara tenang.
"Maafin aku..hiks..huuuu..aku gabisa jagain kamu..hiks..maafin aku.."Isak Zriel yang kemudian berjongkok,dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Ara memandangnya dengan tatapan sendu,kemudian berjalan mendekati Zriel dan ikut berjongkok,gadis itu mengelus lembut kepala Zriel.
"Sayang,ini bukan salah kamu heum,semua sudah takdir dan terjadi karena kehendak Allah,kita cuma bisa menjalaninya dengan ikhlas,jadi jangan nyalahi diri kamu sendiri atau siapapun ya"Bisik Ara lembut di telinga Zriel.
Zriel mengangguk,dia masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya,tak berani memandang Ara yang mungkin saja akan menghilang dari hadapannya.
"Aku pergi,jaga diri ya"Ucap Ara.
Dan Zriel merasakan sesak yang luar biasa melanda jantungnya,dia sulit bernafas saat ini.
"Zriel!"
"ZRIEL BANGUN!!"
Zriel membuka matanya yang sudah berurai air mata,yang dilihatnya adalah langit-langit kamarnya,saat dia menoleh ke kanan yang terlihat adalah Mama dan adiknya.
"Kamu mimpi buruk ya.."Ucap Wanda lembut seraya mengusap air mata di pipi Putranya tersebut.
"Abang mimpiin Kak Ara ya?"Gumam Ibi kasihan.
Zriel diam,kemudian dia menangis lagi "Hiks..Mama..Ara mana Ma..Hiks..mana Ara Ma..Aku mau ketemu Ara.."Lirih Zriel yang sudah berderai air mata.
Wanda menatap Putranya dengan tatapan sendu,sebagai Ibu Wanda merasa amat sedih melihat Putranya seperti ini "Ara..dia..dia sudah pergi"Lirih Wanda yang juga ikut meneteskan air matanya.
Zriel membeku mendengar lirihan sang Mama,dengan cepat dia bangun walau kepalanya sangat pusing saat ini.
"Gak mungkin Ma..hiks..Ara gak mungkin ninggalin aku..hiks huuuu dia sudah janji..Huaaaaa dia gak mungkin ninggali aku Ma..Huaaaa gak mungkin Ma.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crybaby Zriel [End]
Teen FictionVara atau yang sering di sapa Ara,hanya murid biasa yang tak terlalu ambil pusing soal kehidupan, tapi pertemuannya dengan Nazriel yang memiliki Little space mengubah semuanya. Hubungan keduanya, persahabatan dan pengkhianatan terjadi seiring fase k...