DPDE[Revisi]

3K 274 80
                                    

Author Pov.

Ara sudah ditidurkan di kamarnya,setelah Pustri mengganti pakaian Putrinya itu dan mengompresnya dengan air dingin,anaknya demam setelah hujan-hujanan tadi.

Dan kini di ruang tamu keluarga Velizia terasa dingin dan atmosfernya menyesakan,ada seorang Pria sedang berlutut di tengah ruangan dengan 3 orang Pria lainnya menatapnya tajam.


"Bangun Lo brengsek! Rasanya Gw pengin banget bunuh Lo sekarang juga!!" seru Mikail yang sarat dengan emosinya.

Moeno menendang tubuh Zriel,tapi tak membuat Pria itu jatuh ataupun gentar, sedangkan Zeral memandang kecewa Putranya itu, tidak percaya jika Putra kebanggaannya akan bermain tangan dengan seorang Perempuan.

"Maafin Aku.."Ujar Zriel tenang, wajahnya berantakan dengan sisa air mata di sana, matanya yang sembap dan memerah.

Mikail menggeram kesal dan menarik kerah kemeja Zriel sampai membuat Pria itu berdiri "Bajingan Lo!!"Umpatnya.

BUAGH!

Bugh!!

Dia meninju pipi kanan dan kiri Zriel sampai memar dan sudut bibirnya berdarah "Itu bayaran karena Lo berani nampar adek Gw"Ujar Mikail dingin.

Para ibu sedang duduk santai di sofa,mereka membicarakan hal lain dan membiarkan urusan Zriel menjadi urusan para Laki-laki.

"Gimana Butik Ara?"Tanya Wanda penasaran.

"Butiknya semakin berkembang,dan sudah mulai buka cabang di Jepang dan China"Jawab Pustri tenang.

Wanda menatap takjub Pustri "Bagus dong,jadi nanti waktu mereka nikahan gaperlu jasa Butik lain"Ujar Wanda serius dan tentu saja dia berbisik.

Pustri mengangguk semangat "Tentu saja"Jawab Pustri.

Sedangkan Zriel kini kembali dipukuli Mikail,sampai membuat wajahnya lebam dan membiru "Ck,Gw tau itu juga salah adek Gw karena gak rajin periksa Hp,tapi Lo keterlaluan karena nampar dia,SUMPAH GW PENGEN CEKIK LO SEKARANG JUGA!!"Racau Mikail.

Zeral dan Moeno menatap aneh Mikail "Kamu kenapa Bang? Belum minum obat?"Tanya Moeno tenang.

Mikail menoleh dan merengut pada sang Ayah "Abang kesel tau Yah sama ni manusia"Gerutu Mikail dan kemudian pergi dari sana menuju kamar lamanya.

Kedua Ayah itu kini menatap Zriel yang masih berlutut,namun tangannya bergetar dan nampak jika kedua punggung tangannya terluka parah dan memperlihatkan putih tulangnya.

"Heh,kamu ke Rumah Sakit sana,obati luka kamu itu,Ara nanti ngamuk sama Om kalau tau calon suaminya luka-luka gitu"Ucap Moeno tenang kemudian berjalan mendekati istrinya berada.

Zeral menepuk bahu Putranya "Ganti baju kamu,jenguk Ara sana dia lagi demam"Ujar Zeral dan kemudian mengikuti Moeno guna mendekati Wanda.

Zriel mendongak dan menatap para orang tua,dia berdiri perlahan dan merasa kedua kakinya bergetar,kepalanya sangat pusing akibat pukulan Mikail tadi.

Dia berjalan perlahan dan berpegangan di dinding rumah,di penglihatannya saat ini lantai bergelombang dan hampir membuatnya jatuh.

Dia berhasil sampai di depan kamar Ara dan masuk ke dalam secara perlahan agar tidak menganggu mantan kekasihnya itu,dia berjalan perlahan mendekati kasur yang ada di tengah kamar itu.

Berdiri di sebelah ranjang besar itu,tubuhnya bergetar saat menatap tubuh yang diselimuti dan diberi kompresan itu,dia berlutut di sebelah ranjang Ara dan menatapnya sendu.

"Ara..maafin aku..maaf..aku bener-bener minta maaf..hiks..maafin aku.."Lirih Zriel dan kembali menangis,dia merasa sangat bersalah karena sudah menamparnya tadi,dia emosi dan tertutup kabut kecemburuan.

Dia tidak bermaksud,bahkan saat ini dia tidak berani menyentuh Ara karena takut akan menyakitinya lagi nanti.

"Maaf..aku minta maaf...hiks..maafin aku..Maaf..maaf..maafin aku..maaf.."Lirihnya berulang kali mengatakan Maaf.

Dan berakhir dia ketiduran tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu,dan masih bersisa isakan kecil yang muncul di bibirnya.

Para orang tua mengintip dari pintu dan merasa terharu,kemudian mereka beranjak untuk kembali ke ruang tamu.

"Jadi bagaimana? Apa gerak-gerik mereka mencurigakan?"Tanya Zeral pada Moeno.

Moeno mengangguk "Benar,bahkan mereka merencanakan hal buruk,banyak manusia munafik di sekitar mereka berdua,aku mendapat informasi dari Geray bahwa dua orang itu ingin memisahkan Ara dan Zriel"Ujar Moeno.

Zeral berfikir sejenak "Disaat mereka bergerak lebih jauh,maka kita akan bergerak semakin dekat,tenang saja karena kita mempunyai informan terpecaya yang sayangnya saat ini tengah terperangkap di korea sana"Ujar Zeral yang kemudian menunjukan foto seorang Pria yang terikat di tengah kamar.

"Dan kata Mik tadi,ada salah seorang Wanita yang tengah berdiri diujung taman dengan payung merah,dan kalau tidak salah dia adalah teman Putriku dulu"

"Yah,semakin banyak yang akan bermunculan disini,mereka akan segera melepaskan topeng suci mereka"Ujar Zeral dingin.

Kedua Ayah ini tentu tau apa yang terjadi,selama 6 tahun banyak yang mereka rencanakan,tertangkapnya Geray dan mereka menghukumnya secara pribadi.

Menguak informasi tentang keluarga salah seorang temannya,dikurung selama 3 tahun lalu akhirnya dibebaskan dengan tanggung jawab sebagai mata-mata keluarga Z dan Keluarga Velizia.

Jika kalian fikir jika Geray tak pernah tertangkap,maka kalian salah,dan jika kalian berfikir jika Geray yang merencanakan semuanya,maka kalian salah besar.

Geray adalah yang disalahkan demi menutupi yang tersalah disini.

Karena semua itu,adalah rencana orang lain yang memiliki maksud jahat yang tak bisa dijabarkan lagi.

"Oh dan satu lagi,dua orang dari mereka ingin menikahi Putrimu secara paksa"Celetuk Zeral santai dan membuat Moeno menoleh dengan cepat.

"Mereka berencana menculik Putrimu lalu menikahinya di Negara lain"Sambungnya lagi dan kali ini Moeno bergerak menuju kamarnya guna membuat rencana baru.



































Tbc..

My Crybaby Zriel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang