Tiga[Revisi]

11.2K 662 34
                                    

Author Pov.

Masih diruangan yg sama dengan orang yg sama,namun keadaannya yg berbeda,Ara sudah sadar dri pingsannya dan melihat kearah Zriel yang kini menatapnya berbinar.

Yah si Little sudah mengambil alih tubuhnya ketika gadis didepannya itu membuka mata.

"Kakak Antik,Kakak Antik apa cudah baik-baik caja?"Tanya Zriel pada Ara yang menatap ya gemas,Ada bangkit dan duduk di ranjang.

Kemudian menatap Zriel lekat dan memberikan senyum simplenya.

"Kakak sudah baikan"Ucap Ara memberi jawaban.

"Baguc itu baguc,ah Kakak Antik Iel mau bobok yah,ini bukan jamnya Iel kelual"Ucap Zriel dengan mata sayunya.

Sebelah tangannya mengucek -ngucek matanya yang kini terasa berat,dirasakannya usapan lembut dikepalanya.

"Eum...tidurlah yang nyenyak Iel"Ucap Ara dan kemudian remaja didepannya itu memejamkan matanya.

Tapi 3 detik kemudian dia kembali membuka matanya dan tatapan mata yang berbeda dengan yang tadi.

"Ah....Lo uda sadar?"Tanya Nazriel saat melihat gadis yang di gendongnya itu sudah duduk dan menatapnya.

"Sudah dari 10 menit yang lalu sih"Ucap Ara tenang kemudian hendak turun dari ranjang,tapi terhenti karena Zriel menutup aksesnya untuk turun.

"Berarti bocah itu tadi keluar?Lo ngeliat diakan!?"Tanya Nazriel panik saat teringat kalau dia masih punya rahasia lain.

Ara menganggukkan kepalanya "Aku bertemu dengannya,bahkan semalam aku mengantarkannya pulang saat kamu menangis di gudang sendirian"Jelas Ara tenang.

Zriel mengusap wajahnya dengan kesal kemudian menatap Ara serius "Gw mau Lo untuk tutup mulut"Ucapnya serius pada Ara.

"Oke"Jawab Ara dan Zriel mengangguk puas mendengar itu,dia menggeser tubuhnya dan membiarkan gadis itu turun.

"Aku mau balik ke kelas dulu"Ucapnya lagi kemudian berjalan menjauh dari Zriel,membuka kunci UKS dan malah bertemu dengan penjaga UKS.

"Eh ada orang ya di dalam?"Tanya Siswa itu,Ara hanya mengangguk dan terus melangkah menjauh.

Zriel mengikutinya dari belakang,dan menatap lekat punggung yang ditutupi rambut hitam panjangnya,gadis itu berbeda dari yang lainnya.

Dan itu sedikit menarik perhatian Zriel,ingat ya hanya sedikit saja.

Zriel yang sedari awal menatap Ara,kini menukikan alisnya,itu karena ada beberapa siswa menatap gadis di depannya dengan intens.

Remaja itu berlari pelan dan berjalan di sebelah Ara "Kenapa?"Tanya Ara bingung.

"Gw anter Lo sampai kelas,takutnya Lo pingsan lagi"Ucap Nazriel datar dan tidak ingin menatap Ara,dia takut ketahuan berbohong.

"Oh yaudah"Jawab Ara santai dan keduanya berjalan dengan tenang,tak mengidahkan tatapan menelisik yang siswa-siswi lain layangkan pada mereka.

Siapa sih yang tidak kaget,saat melihat Ketos dingin jalan berdua bareng cewek asing,itu sebuah kejadian langka Btw.

Kemudian mereka berjalan tanpa ada yang memulai percakapan,saat sampai di depan kelas Ara mereka berdua berhenti,ternyata sudah pergantian pelajaran.

Zriel mengetuk singkat pintu kelas itu sehingga atensi mereka teralihkan seketika,Dan yah mereka juga kaget melihatnya.

"Oh Ketua Osis?Ada keperluan apa?"Tanya Guru yang ada di dalam.

"Saya mengantarkan dia pak,tadi pingsan"Jawab Zriel seadanya.

"Baiklah silahkan masuk"Ucap Pak Guru seraya menatap ke arah Ara bediri.

"Terima kasih pak"Ucap Ara dan dia kini menatap Zriel lekat,membuat Remaja itu bingung dan gugup disaat yang bersamaan.

"Ada apa?"Tanya Zriel bingung.

"Kamu gak mau kembali ke kelas?"Tanya Ara.

"Ah..iya juga...mana ucapan terima kasih untukku?"Tanya Nazriel.

Ara menghela nafas kemudian memberikan senyum manisnya sampai kedua lesung pipinya terlihat,Zriel terpaku sejenak melihat senyuman itu.

"Makasih Zriel"Ucap Ara lembut.

Blush..

Zriel merona seketika mendengar suara lembut itu,dia menggaruk kepala bagian belakangnya guna menghilangkan rasa gugupnya.

Banyak yang shock melihat itu,Ketos mereka merona dan itu kejadian langka,mereka takjub pada murid baru itu yang bisa membuat seorang Ketos seperti Zriel merona.

"How Can be like that?"Gumam salah seorang Siswi yang mengintip dari jendela kelas sebelah.

"Pukul aku sekarang Anggi,teman baru kita sangat hebat"

BUGH!

"Bangsat! Sakit bego"Ucap Desi kesal seraya menatap tajam Anggi yang menatapnya santai karena Anggi memukulnya dengan buku paket tebal Bahasa Indonesianya.

"Tadi minta dipukul,uda dipukul marah,maumu apa njir"Ucap Anggi santai.

"Ck dahlah"

Bibir Zriel bergetar karena dia menahan senyum,berdehem sebentar kemudian mengangguk "Ya sama-sama"Jawab Zriel datar walau suaranya bergetar.

BANG!!IEL MAU KELUAL,AAAAA KAKAK ANTIK IEL PADAMUUUU-Teriak Iel girang didalam sana.

Aduh kepala gw sakit!!-Balas Zriel.

"Maaf menganggu,tapi Ara kamu harus masuk segera kita mau ulangan"Ucap Guru tersebut yang dapat menghentikan aktifitas mereka.

Ara menoleh ke kelas dan kembali menatap Zriel "Makasih ya untuk yang tadi,sampai jumpa"Ucap Ara lalu masuk kedalam kelas.

Zriel tetap memandanginya bahkan sampai Gadis itu duduk di kursinya,yang bersebelahan dengan seorang Siswa,Yah siswa itu adalah siswa yang jarang datang maka dari itu dia dengan suka hatinya duduk dimanapun yang dia suka.

Dan kebetulan saat dia masuk ke kelas,meja Ara dalam keadaan kosong dan itu jam pelajaran ke 4 berarti dia sudah bolos 3 jam pelajaran lain.

"Geser"Ucap Ara datar dan membuat siswa itu menatapnya kemudian tanpa berkata dia pindah ke kursi disebelahnya dan membiarkan gadis itu duduk.

"Terima kasih"Ucap Ara lalu pandangannya pindah ke arah jendela dan dilihatnya Zriel masih disitu,lalu Ara memberikan senyuman kepadanya.

"Sial...kenapa harus sebangku dengan laki-laki"Gumam Zriel kesal namun hilang ketika Ara memandangnya dan tersenyum padanya.

Dan dibalasnya juga walau hanya senyum kecil,Dan Zriel berlalu dari sana hendak kembali kekelasnya.

Abang kok tumben cenyum cama cewek?-Tanya Iel penasaran.

Diam Lo,ini bukan urusan anak kecil-ketus Zriel.

Hilih Iel cudah becal ya Bang-Gerutu Iel kemudian hening.

Zriel tak perduli dan berjalan menuju kelasnya,tak sengaja bertemu dengan 2 orang teman gilanya "Oi Zriel Lo darimana?"Tanya salah satunya.

"Daritadi"Ketus Zriel tak nyambung dan berjalan meninggalkan keduanya yang terpelongo.

"Temen Lo uda sengklak"Celetuknya pada teman disebelahnya.

"Dia juga temen Lo bego"Ketus temannya juga.

Dan keduanya mengikuti Zriel dari belakang.



























Tbc....

Syalalala~

My Crybaby Zriel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang