Author Pov.
Pagi hari menyapa kediaman Velizia,setelah kejadian semalam yang lumayan menguras emosi dan kini sudah kembali seperti biasanya,kedua orang tua Zriel menginap disini,karena masih ada yang harus dibahas.
Ara menggeram sejenak saat merasakan sinat matahari menerpa wajahnya,dia merasa kepalanya sangat pusing,saat dia membuka mata yang terlihat adalah langit-langit kamarnya.
Dia tidak sadar jika ada seorang Pria yang duduk di sebelah tempat tidurnya,memandangnya dengan tatapan takut dan bersalah.
"Em..Kamu..masih pusing?"Tanya Zriel pelan.
Ara mengerjap sebentar begitu mendengar suara serak yang dikenalnya,dia menoleh sedikit ke kanan dan melihat mantan kekasihnya duduk di lantai dan menatapnya dengan tatapan takut.
"Mau apa kau kemari?"Tanya Ara dingin,dan membuat Zriel pucat.
Kau..dia memanggilku Kau..-Batin Zriel pilu.
Zriel meremat kedua tangannya yang sebenarnya masih terluka,dia bahkan belum berganti pakaian sejak semalam ditambah wajahnya yang bagai si buruk rupa.
"Em..Aku..mau...minta..maaf.."Lirih Zriel yang kini menundukan kepalanya,tatapan Ara mengintimidasinya,membuatnya takut dan sesak disaat yang bersamaan.
Ara mendengus dingin "Capek tau maafin kau terus, nanti juga diulangi lagi"Sinis Ara.
Zriel semakin menundukan kepalanya,rasanya dia mau menangis saja,tapi dia ini laki-laki jadi tidak boleh keseringan menangis "Aku minta maaf...aku emosi semalam..maafin aku.."Ucap Zriel dengan suaranya yang bergetar.
Ara menatap pria itu malas,kemudian bangkit dari tidurnya.
"Pria jika sekali berani main fisik sama Perempuan, itu tidak menjamin dia tidak akan melakukan hal yang sama, dan aku benci dengan Pria yang berani bermain fisik dengan Perempuan bahkan ketika mereka belum menikah" Ujar Ara dingin seraya menatap Zriel tajam.
Zriel mendongak dan matanya sudah memerah, air mata kembali jatuh dari kedua matanya "Maafin aku..Hiks..maaf..aku minta maaf..hiks..maafin aku..Huuuuuu..maafin aku..."Isak Zriel yang sudah menangis.
Dia berulang kali menghapus air matanya,namun percuma saja karena air matanya terus berjatuhan,Ara memandangnya datar dan kemudian menghela nafas pelan.
"Janji tidak akan melakukan itu lagi?"Tanya Ara lembut seraya mengelus rambut Zriel,membuat Pria itu mengangguk berulang kali.
"Janjiii..hiks..Aku janji Ra..hiks..janjiii.." racau Zriel.
Ara menganggukan kepalanya "Kalau melanggar janji,kita bener-bener pisah dan gabakalan bersama lagi"Ucap Ara mutlak.
Zriel sebenarnya takut,dia takut kembali menyakiti kekasihnya dengan atau tanpa dia sadari "Heem.."Jawab Zriel.
"Yaudah,aku maafin,ganti baju kamu,obati luka kamu sana,aku kaget waktu lihat kamu,kukira tadi tukang kebun"Ucap Ara santai kemudian mengambil tablet di nakas.
Zriel mengangguk kemudian berdiri,tapi dia belum beranjak dan masih menatap Ara lekat,dengan air mata yang terus mengalir.
Ara yang merasa Pria itu tak berpindah lantas menoleh "Ada apa?"Tanya Ara bingung.
Zriel menggelengkan kepalanya "Gapapa,aku kangen sama kamu..."Bisik Zriel.
"Kita juga baru ketemu semalam"Jawab Ara heran melihat Pria itu,Zriel hanya merengut ditempatnya berdiri "Tapi..tapi kita balikan kan?"Tanya Zriel khawatir.
Ara berfikir sejenak,kemudian menggeleng "Enggak"Jawabnya santai dan membuat Zriel shock batin lagi "Tapi kamu uda maafin aku"Lirih Zriel.
"Maaf belum tentu balikan,uda sana ganti baju"Ketus Ara,Zriel menunduk dan kemudian berjalan dengan lesu menuju pintu,dia bagai mayat hidup saat ini.
Matannya Bang Ico,tan uda Iel kaci tau,talau kakak antik tu ndak beditu.
Oceh Iel kesal dari dalam sana,ya karena ulah Zriel dia dan Kakak antiknya jadi gak sama-sama lagi.Lo kenapa gak bilang semalam!?
Sungut Zriel.Loh!!! Iel uda bilang ya cama bang ico,tluc bang ico blotir Iel!! Hih Iel cebel cama abang! Mampuc citu diputucin Kakak antik!
Marah Iel kemudian menghilang entah kenapa.Zriel hanya menghela nafas,yah ini memang salahnya karena terbawa emosi sialan itu,jadinya berabe dah semuanya.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crybaby Zriel [End]
Teen FictionVara atau yang sering di sapa Ara,hanya murid biasa yang tak terlalu ambil pusing soal kehidupan, tapi pertemuannya dengan Nazriel yang memiliki Little space mengubah semuanya. Hubungan keduanya, persahabatan dan pengkhianatan terjadi seiring fase k...