Author Pov.
Julian,Geray dan Fhadil berjalan beriringan menuju kantin,bell istirahat sudah berdering kencang dan kini saatnya mengisi perut yang sudah di demo cacing.
Mereka tadi sudah mengajak Zriel untuk ke kantin,tapi dianya diam saja seperti patung pancoran,jadi mereka memilih untuk pergi tanpa menghiraukan keterdiaman Zriel.
"Menurut kalian dia kenapa?"Tanya Geray pada kedua sohibnya.
Keduanya menoleh ke arah Geray,dari tatapan keduanya seolah berkata kalau kami tau,kami gabakalan bingung seperti itu.
"Mungkin habis berantem sama pawangnya"Ujar Fhadil yang juga tidak yakin.
"Btw ya btw,Gw dapet nomer Wa nya Kak Ryn loh"Ucap Julian bangga dan menunjukan nomer kontak dari Kakak Sepupu Ara.
Fhadil ikut mengeluarkan ponselnya,disusul Geray "Bagi dong~"Ucap Geray memelas,mata bulatnya seperti Puppy yang minta di elus.
Julian dengan cepat menyimpan ponselnya "Eits tidak boleh,Gw dapetin nomer ini dengan penuh perjuangan,Lo gatau pawang Kak Ryn itu banyak"Kata Julian sedikit kesal.
"Halah bacot,minta hp Lo!"
Fhadil tak perduli dan merogoh saku celana tempat Julian menyimpan ponselnye,Geray memegang kedua tangan Julian sedangkan Fhadil mencari ponselnya.
"Yaaa Pelecehan ini namanya woy!!"Seru Julian yang merasa sudah tidak suci lagi,karena sudah di grepe-grepe sama dua setan ini.
"Bacot"Ketus Fhadil yang akhirnya berhasil mendapatkan ponsel Julian,kemudian meng aktifkan ponsel mahal itu.
"What!? bahkan wallpaper Lo itu Kak Ryn!! Gile aja Lo uda jadi bucinnya?"Ejek Fhadil yang sebenarnya dia kesal.
Fhadil dengan cepat mengirim nomer kontak Ryn ke nomer Wanya,lalu setelah itu memasukan kembali ponsel Julian ke saku celananya,dan Geray melepaskan pegangannya.
"Sialan Lo!"Ketus Julian yang wajahnya sudah berkeringat.
Fhadil bodo amat,dan mereka kini melanjutkan langkah mereka menuju kantin,sesampainya di kantin mereka melihat pawang teman mereka sedang berjalan sendirian.
Mengarah pada mereka bertiga "Sepertinya mereka memang lagi berantem,lihat aja wajahnya itu,mirip si Zriel,sama-sama dingin"Bisik Geray.
Kedua temannya mengangguk setuju,dan mereka yakin pasti 2 sejoli itu lagi dirudung masalah,dengan keberanian penuh mereka mendekati Ara.
"Em..Ara,bisa bicara-"
"Apa"
Ketiganya terdiam langsung,begitu mendengar suara dingin bernada datar itu keluar dari bibir gadis di sebelah mereka itu "Em..itu..apa ya..si Zriel..dia..." Kemampuan bicara milik mereka sepertinya berkurang disaat seperti ini.
"Kenapa?"Tanya Ara lagi.
"Si Zriel murung mulu di kelas,kalian ada masalah ya?"Tanya Julian memberanikan diri.
Ara menghela nafas sejenak "Bukan masalah serius Kak,bilang sama dia aku gak jadi ikut lomba,tapi sebagai gantinya jangan temui aku selama sebulan"Tukas Ara dengan jelas kemudian berlalu.
Mereka bertiga mengangguk-anggukan kepala mereka,mirip sama mainan anjing angguk-angguk itu "Bener mereka ada masalah"Gumam Fhadil.
Mereka akan mengatakan hal itu pada Zriel,tapi sebelumnya mereka makan dulu karena kalau tidak makan mereka kelaparan,kalau kelaparan mereka mati.
Kalau mati,mereka mati dalam keadaan perjaka,au ah ngawur wae.
.......
Setelah selesai memberikan makan cacing-cacing mereka,kini ke tiganya memasuki kelas dan segera mendekati teman baik mereka yang sedang pundung itu.
"Yo Zriel,kabar baik untuk kita semua~kulit manggis kini ada ekstraknya~"
Plak!
Fhadil berhenti bernyanyi begitu mendapatkan geplakan maut dari Julian "Kok jadi nyanyi Lo"Ujar Julian heran.
Fhadil mengelus kepalanya yang nyeri "Ya Gw teringat sama lagu manggis."Gerutu Fhadil sebal.
Mereka hanya menghela nafas malas mendengar alasan tidak logis dari Fhadil "Zriel,kata Ara dia gak jadi ikut lomba-"
"Yes!!"
Belum juga itu mulut selesai ngomong,Zriel uda seneng aja,seperti mendapat undian jackpot,dia langsung berlari keluar kelas dan menuju kelas pujaan hati.
Meninggalkan Ke 3 sohibnya yang menatapnya geram "Belegeuk pisan euy! Heran aing tuh"Ucap Geray.
Dan dua yang lainnya nampaknya tidak mau ambil pusing,palingan juga nanti dia nangis kejer karena Pawangnya gamau ketemu sama dia.
Kita lihat aja nanti.
Tbc..
O na na na~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crybaby Zriel [End]
Teen FictionVara atau yang sering di sapa Ara,hanya murid biasa yang tak terlalu ambil pusing soal kehidupan, tapi pertemuannya dengan Nazriel yang memiliki Little space mengubah semuanya. Hubungan keduanya, persahabatan dan pengkhianatan terjadi seiring fase k...