Author Pov.
Suara langkah kaki terdengar di sebuah ruang kosong,dan di tengah ruangan ada seorang Pria yang terikat di kursinya dan seorang remaja lain berjalan kearahnya dengan gergaji mesin di tangannya.
Remaja itu memakai topeng kelinci hitam,dia berjalan dengan santai dan tak lupa dengan senandung yang di gumamkannya.
"If All of the Kings,had their Queens on the throne,We Would pop champagne and raise a toast"Senandung remaja itu.
Menyenandungkan lagu yang berjudul Dancin,membuat suaranya menggema di ruangan tertutup tersebut.
"Yah Pak Tua,lama sekali kau pingsan"Gerutunya saat berada di depan Pria yang pingsan tadi.
Dia menghidupkan gergaji mesinnya terlebih dahulu,dan membuat Pria tadi terusik lalu terbangun.
"Oh akhirnya kau bangun"Ucapnya senang.
Pria tadi menatap dingin remaja bertopeng di hadapannya "Apa maumu"Ucapnya datar,remaja tadi tersenyum sinis dibalik topengnya.
"Aku tak mau apapun darimu,hanya saja aku menginginkan seseorang,dan dengan cara ini saja aku bisa mendapatkannya"Ujarnya santai.
Pria tadi terdiam "Huh,kurasa seseorang yang kau mau itu akan membencimu,melihat caramu mendapatkannya sangat buruk"Ketus Pria tadi.
Remaja tadi nampak tak suka "Kau terlalu banyak bacot Pak Tua,sudah saatnya kau kuhabisi,sebelummya aku minta maaf"Ucapnya dingin kemudian mengarahkan gergaji mesin itu ke arah kaki kanan Pria tadi.
Pria itu tak berteriak,dia hanya diam seakan rasa sakit itu tak dirasanya,dan remaja itu bosan menerima reaksi seperti itu,lantas mengarahkan gergaji itu ke leher Pria tadi.
Craaassss!
Duk!
Kepala itu menggelinding jatuh,dan Remaja tadi dengan malas menendang jauh kepala tadi,kemudian dia menelfon Sang Tuan.
"Selesai Tuan"Ujarnya dingin.
"Hahaha bagus,kau bisa mendapatkan apa yang kau mau mulai besok,tapi selesaikan 1 misi terakhir"
"Baik Tuan"Ujarnya dingin kemudian mematikan sambungan telfon mereka.
Dia melepas topengnya dan membersihkan benda itu dari darah si Pak Tua tadi "Ara Ara~"Ucapnya senang dan berjalan keluar dari gudang.
.
.
.Zriel duduk dengan tenang di taman kota,dia sudah janjian dengan Ara untuk bertemu di taman kota setelah pulang sekolah hari ini,dia tak perlu menunggu lama karena kekasihnya sudah terlihat di depan sana.
"Sayang~"Panggilnya senang.
Ara tidak mendengar itu,dan kini dia harus berlari sekencang mungkin karena jika terlambat dia pasti akan menyesal seumur hidupnya.
Zriel tak menyadari hal itu,dia berdiri dari duduknya,namun tak lama terdengar notifikasi dari Ponselnya,saat dia melihatnya ternyata dari Julian.
Julian bucin Kak Ryn.
Gw ada kabar buruk Shit!!.Zriel menaikan sebelah alisnya kemudian mengetikan balasan dengan cepat.
Kabar buruk apa?
Menunggu beberapa menit dan akhirnya Julian membalas pesannya.
Lo harus hati-hati! Geray mau ngebunuh Lo!! Dia terobsesi sama pacar Lo!!.
Zriel terbelalak membaca pesan itu,dia menatap ke depan dan terlihat wajah Ara dengan jelas yang menunjukan ketakutan yang luar biasa.
"ZRIEL AWAS!!"
DOR! DOR!
Zriel tak mendengar apapun,yang dia tau tadi Ara berteriak padanya dan kini Ara sedang memeluknya,membalik tubuhnya dan sesaat kemudian terdengar tembakan dari arah depannya.
Zriel termangu,dia melihat seseorang yang menggunakan topeng kelinci hitam tengah memegang pistol,matanya terbelalak saat dia melihat bahwa dia salah sasaran.
Tubuh kedua remaja ini bergetar,apalagi ketika darah merembes keluar dari punggung gadis yang ada didekapan Zriel saat ini.
"Uhuk..Syukurlah..kamu gapapa"Lirihnya pelan dan mendongak.
Menatap sendu wajah Zriel yang pucat pasi,air mata mengalir dari kedua mata Zriel,dia menunduk dan melihat wajah kekasihnya yang tersenyum lembut dengan darah yang keluar dari bibirnya.
Ara mengelus pipi Zriel dengan sayang,sungguh punggungnya serasa mati rasa kini,panas mendendera punggungnya dan bau anyir menyapa penciumannya.
Zriel bergetar "A-Ara..ka-kamu.."Bisik Zriel terbata,dia menatap kalut gadis di pelukannya yang hanya menunjukan senyum manisnya.
"A-aku..ga-gapapa.."Lirihnya dan sesaat kemudian kehilangan kesadaran akibat rasa sakit di tubuhnya,tubuhnya hendak jatuh kebelakang tapi Zriel dengan cepat menahannya.
Terdengar langkah kaki dari arah belakang mereka,dan ternyata Julian,Fhadil,Ziyel dan Ibi mendekati mereka.
Dan menatap panik tubuh Ara yang berada di dekapan Zriel,Zriel sendiri sudah menangis histeris melihat kejadian yang membuatnya shock.
"Bang.."Lirih Ibi yang shock melihat kondisi Kakaknya yang seperti ini,Zriel memang mudah menangis jika yang mengambil alih adalah Iel,tapi kini Ibi melihat dengan jelas bahwa Kakaknya.
Nazriel Zrenico lah yang menangis,bukan Little spacenya,apa sebegitu berharganya kah gadis di dekapan Zriel,sampai-sampai membuatnya terpuruk.
"Ah sialan!!LO BAJINGAN!!"Teriak Julian emosi saat melihat remaja bertopeng kelinci hitam melarikan diri dan tak sempat dikejar.
"Bawa dia ke rumah sakit!!"Ujar Ziyel panik.
Zriel dengan cepat menggendong tubuh kekasihnya ala bridal dan berlari cepat mengikuti Fhadil menuju mobil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crybaby Zriel [End]
Teen FictionVara atau yang sering di sapa Ara,hanya murid biasa yang tak terlalu ambil pusing soal kehidupan, tapi pertemuannya dengan Nazriel yang memiliki Little space mengubah semuanya. Hubungan keduanya, persahabatan dan pengkhianatan terjadi seiring fase k...