DPD[Revisi]

3.4K 313 56
                                    

Author Pov.

Keduanya ada di dalam Ruangan milik Ara,Zriel tak mau disuruh duduk di sebelah Ara,dia malah duduk di lantai dan membenamkan wajahnya di kedua paha Ara.

Dia menangis sedari tadi,dan Ara hanya bisa mengelus kepalanya untuk menenangkan Zriel,padahal Ara mau ngobati tangan Zriel yang terluka,tapi orangnya sama sekali gamau berpindah tempat.

"Aku kangen...kangen..kangen..aku kangen sama kamu..kangen banget..rasanya pengen mati...kamu tega ninggalin aku.."Gumam Zriel sedari tadi.

Ara menghela nafas sekali "Zriel,sini aku obati dulu luka kamu,nanti infeksi"Ujarnya lembut dan mendongakan wajah Zriel dari pahanya.

Zriel menatap dengan mata sayunya,wajahnya kacau saat ini,mata sembab,ingus yang keluar masuk dan jejak air mata di pipinya.

Aaa Ara jadi flashback saat pertama mereka bertemu,Iel kan begini juga keadaannya,menangis sendirian dan ingusnya keluar masuk.

"Hiks..aku masih kangen.."Lirih Zriel yang kemudian memeluk Ara dengan erat.

Menyenderkan kepalanya di bahu sempit kekasihnya,dan memainkan rambut panjangnya "Iya aku tau,tapi luka kamu obati dulu ya"Bujuk Ara.

Zriel menggelengkan kepalanya "Gamau...gamau..aku gamau...nanti kamu hilang lagi.."Lirih Zriel.

"Aku disini loh,gak kemana-mana"

"Pokoknya gamau!!"

"Oke terserah kamu aja,nanti kalau sakit aku gamau jenguk"Ucap Ara pura-pura marah.

Dapat dirasa tubuh besar pria dipelukannya bergetar,dia menangis lagi "Huuuuu maaf..hiks..maafin Zriel..Jangan marah..Huaaaa".

Hell..kemana perginya Ceo dingin AR'S Corp ini,kenapa sekarang menjelma jadi bayi "Makannya sini diobati dulu".

Zriel mengangguk kemudian melepaskan pelukannya,dan duduk di sebelah Ara,Ara beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lemari di sudut ruangan.

Mengambil kotak P3K dan membawanya,Ara duduk di lantai dan menarik perlahan lengan Zriel yang terluka,Posisi mereka berbalik sekarang.

"Ara jangan duduk di bawah..hiks..duduk sini di sebelah aku.."Kata Zriel dengan suara serak ditambah hidungnya yang bindeng sehabis menangis.

Dadanya terasa ringan saat ini,menangis setelah sekian lama tak menangis membuatnya lega.

Ara menggelengkan kepalanya dan fokus untuk mengobati luka Zriel,tidak ada percakapan diantara mereka,Zriel menatap intens wanita di bawahnya kini.

Sangat cantik,dan memang benar dia adalah Aranya Zriel "Kamu cantik.."Ucap Zriel pelan.

Ara mendongak begitu mendengar ucapan Zriel,dan memberikan senyum simpulnya "Makasih,Kamu juga makin ganteng ya,pasti banyak yang ngejar kamu"Jawab Ara.

Zriel menatap Ara tak suka "Tapi kan akunya cinta sama kamu!"Ujar Zriel.

Ara hanya mengangguk saja "Selama kita pisah,kamu ada pacaran lagi gak?"Tanya Ara santai,Zriel langsung menggelengkan kepalanya ribut.

"Gak ada,aku gak pacaran lagi,serius aku gak bohong!"Ucapnya panik.

"Oke,berarti kamu setia sama aku"Ujar Ara yang sudah selesai mengobati Zriel,dia bangkit dan hendak meletakan P3K ke dalam lemari.

Namun terhenti karena Zriel menahan lengannya dan langsung menariknya jatuh ke pelukan Zriel,menghirup aroma vanilla yang menguar dari pakaian Ara.

"Aku cinta sama kamu,aku sayang sama kamu,aku kangen sama kamu,ingat kamu segalanya bagi aku.."Bisik Zriel.

Ara terharu,dia merasa amat sangat dicintai jika seperti ini "Aku juga,kamu segalanya bagi aku.."Bisik Ara membalas ucapan Zriel.

"Iel mana? Aku mau ketemu dia"Ucap Ara dan malah membuat Zriel cemberut,dia melepaskan pelukannya dan merengut sebal.

"Nah mulai kamu,cepat aku mau ketemu sama Iel"

"Ish..kamu mah..."Gerutu Zriel yang akhirnya bertukar tempat dengan Iel.

Iel menundukan kepalanya,meremat kedua tangannya dan tak berani menatap Ara "Iel sayang,kamu gamau lihat Kakak lagi hm?"Tanya Ara lembut.

Iel menggelengkan kepalanya ribut,dia mendongak dan menunjukan wajah yang sudah berurai air mata "Hiks...Iel kanen kakak antik...Hiks..kanen cekali.."Lirih Iel yang berusaha menghapus air matanya.

Ara mengelus kepala Iel dengan sayang "Kakak juga kangen sama kamu sayang,bahkan..bahkan Kakak sangat merindukan kalian..hiks...".

Ara lupa kalau dia lagi datang bulan,jadi sedikit emosional saat ini,dia menggenggam lembut tangan Zriel dan menciumnya,air matanya jatuh membasahi perban di tangan Zriel.

"Kakak senang..Hiks..kita ketemu lagi.."Lirih Ara.

Iel sedih lihat Kakak antiknya nangis "HUAAAAA KAKAK ANTIK JANAN NANIIIISSS,HUAAAAA MAAPIN IEL HUHUUU.."Histeris Iel dan langsung nemeluk erat Ara.

Mereka berdua menangis selama 1 jam lebih,dan beruntung karena ruangan Ara kedap suara,tapi para orang tua dan para abang adik tengah menyaksikan kegiatan keduanya dari ruang CCTV Butik.

Ya...mereka awalnya ingin memberi kejutan pada Ara,tapi ternyata mereka yang diberi kejutan.

Mikail nampak ingin masuk ke dalam ruangan itu dan memisahkan keduanya,tapi tertahan karena Moeno menatapnya tajam.

Dia gak rela adiknya dipeluk-peluk laki-laki lain,sedangkan Ibi menangis bahagia karena akhirnya abangnya tidak terpuruk lagi.

"Kamu laper gak?"Tanya Ara lembut,Zriel mengangguk karena jujur dia memang laper sekarang.

"Yaudah,ayo kita makan diluar,sekalian kencan"Ucap Ara kemudian berdiri dari duduknya dan merapikan pakaiannya.

Zriel ikut berdiri dan kini menatap lekat Ara,dia memeluk wanita itu lagi dan mencium leher Ara,sampai membuat wanita itu merinding.

"Kamu ngapai sih!?"Seru Ara seraya menjauhkan dirinya dari Zriel,Zriel sendiri malah menyunggingkan seringaiannya dan kembali mendekati Ara dan menggenggam tangannya.

"Aku cuma mau cium kamu"Ucap Zriel lembut dan keduanya berjalan keluar dari ruangan,Zriel...kamu gatau kalau ada 2 maung yang siap nerkam kamu karena kamu ngelakui hal itu.





















Tbc..

My Crybaby Zriel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang