Author Pov.
Zriel,Ziyel,Fadhil,Julian dan Ibi duduk di depan ruang operasi,orang tua Ara belum sampai ke Rumah sakit dan mereka hanya bisa menunggu dengan tak sabar.
Pakaian Zriel nampak kotor dengan bercak darah milik kekasihnya tadi,Zriel tidak menangis dan malah memandang kosong lantai rumah sakit,Iel tak terdeteksi dan sepertinya bocah it shock.
"Bagaimana..bagaimana kalian tau tentang bajiangan itu.."Gumam Zriel datar.
Ke 3 temannya menoleh bersamaan,mereka mengisyaratkan Julian untuk segera bercerita.
"Jadi begini.."Ujar Julian yang akan memulai cerita bagaimana ini semua bisa terjadi.
Flashback.
Julian meminjam buku milik Geray,dan dia iseng melihat bagian belakang buku milik Geray,dan betapa kagetnya dia saat melihat tulisan tangan yang tercetak disana.
"Araga Nae geos-igo ulboga nae son-eseo jug-eulgeoya"Gumam Julian membaca tulisan yang ada di sana.
Dia kaget,kaget karena dia gangerti itu artinya apa,kemudian dia mengambil ponselnya dan memotret tulisan itu,akan ditanya pada mbah gugel saja nantinya.
Dan kemudian dia menyalin Pr seperti biasanya,tanpa menyadari jika arti dibalik kata tadi sangat mengejutkan.
Setelah bel pulang berdering,Julian hendak mengajak Geray untuk pergi ke Heo university,alasannya dia mau lihat Kak Ryn yang di bucinkannya itu.
Tapi saat dia hendak mendekati Geray yang ada di dekat parkiran sekolah yang nampak sepi,dia malah shock teman-teman,Julian tidak menguping,dia cuma mencuri pembicaraan saja.
"Baik saya akan melakukannya nanti malam"Ujar Geray tenang.
Oke...Julian rasanya sedikit bingung,dan dia memilih untuk berlari masuk kembali ke Sekolah dan menemui salah satu temannya yang ada sedikit keturunan Korea.
"PADEL!! BANTU GW!!"Teriak Julian keras sampai membuat Fhadil kaget,Fhadil yang sedang bermain among us lantas menoleh.
Begitu juga dengan Gilbert dan Ziyel yang masih mabar among us.
"Apaan si Lo!?"Tanya nya kesal.
"Gw ngaku Lo orang Korea,jadi tolong Lo artikan ini,Gw gak sempat nyari di Gugel"Seru Julian seraya menunjukan foto dari tulisan tadi.
Fhadil membaca tulisan itu dan wajahnya pucat seketika "Lo dapat ini darimana?"Tanya Fhadil tenang.
"Gw dapat dari buku si Gay tadi! Sumpah Gw sedih karena Gw gapaham apa artinya!!"Cerocos Julian.
Gilbert dan Ziyel menatap Fhadil yang sudah pucat "Lo kenapa Dil?"Tanya Ziyel heran karena tumben temen sengklaknya ini diam.
"Sebelum Lo kemari,Lo dimana?"Tanya Fhadil serius pada Julian.
Julian diam sejenak "Ah,Gw mau ajak si Gay buat ke Heo Univ,tapi Gw malah nguping pembicaraannya..kalau dia..mau..melakukan sesuatu nanti malam"Ujar Julian.
"Btw,Geray bilang sama aku kalau dia belum dapat job buat Nge Kill,tapi Aku gak nganggep itu serius sih"Sahut Gilbert yang juga shock.
"Masa sih..temen gemulai Gw itu pembunuh bayaran.."Ucap Ziyel ragu dan tidak percaya.
Mereka kemudian menatap ke arah Fhadil,seakan meminta jawaban dari foto yang ditunjukan tadi "Itu bahasa Korea,Artinya Ara akan menjadi milikku dan si cengeng akan mati ditanganku"Bisik Fhadil yang wajahnya sudah pucat pasi.
Begitu juga dengan yang lainnya "Ini..bahaya.."Bisik Julian dan saat itu juga mereka menghubungi Ara,tapi sayangnya ponselnya tak dapat dihubungi.
Jadi mereka memilih untuk datang langsung ke rumah Ara dan membicarakan hal itu,karena besok mereka masih harus sekolah jadi mereka akan berpura-pura.
Kebetulan besok Ara dan Zriel janjian di taman,dan saat itu Ara akan menceritakan semuanya pada Zriel,tapi sayang karena Geray sudah mengetahui rencana mereka.
Keesokan harinya Geray berencana menembak Zriel di taman menggunakan pistolnya,tapi salah waktu karena kemudian Ara datang dan menggantikan Zriel.
Flashback end.
Zriel mengepalkan kedua tangannya,rasanya dia ingin menghabisi mantan temannya saat ini juga,dan kemudian memutilasi tubuhnya.
Tak lama kemudian terdengar langkah kaki bersahutan,dan saat mereka menoleh itu adalah keluarga Ara dan keluarga Zriel.
Mikail,Moeno dan Pustri menatap dingin Zriel,wajah mereka sembab kecuali Moeno,mereka tidak bersuara tapi mereka cukup kecewa dengan kejadian ini,sedangkan Wanda sudah menangis di pelukan Zeral Suaminya.
"Zriel..hiks..bagaimana keadaan Ara.."Tanya Wanda.
"Masih di tangani Ma.."Bisik Zriel.
Dia berdiri di depan keluarga Ara,dan langsung berlutut "Pukul saya Om,Tampar saya Tante,lakukan apapun pada saya asalkan kalian jangan diam.."Ucap Zriel yang kini berlutut dengan kepala yang menunduk.
Ketiganya hanya diam,Pustri tak tahan dan kembali menitihkan air matanya "Mas..Putriku Mas.."Lirih Pustri dan Moeno langsung memeluknya erat.
Mikail mendekati Zriel "Lo gabisa jaga adek Gw,bagusnya Lo jauh-jauh dari dia mulai sekarang"Ucap Mikail dingin,Zriel lantas mendongak dan menatap kalut Mikail.
"Enggak Bang,aku gamau pisah dari Ara..hiks..jangan pisahin aku..maafin aku..maaf.."Pecah sudah pertahanan Zriel.
Dia tidak sanggup jika harus berpisah dari kekasihnya,sangat tidak sanggup,Zriel berdiri dan mendekati kedua orang Tua Ara.
"Om,Tante,Hiks..Maafin Zriel..hiks..Zriel gabisa jaga Ara..Hiks..tapi jangan pisahi kami..jangan..hiks..Jangan..kumohon jangan.."Isak Zriel yang sudah duduk di lantai dingin rumah sakit.
Dia memohon agar tidak dipisahkan dengan kekasihnya "Zriel,sayang.."Gumam Wanda tak tega.
"Moeno,kita bisa bicarakan ini baik-baik"Ucap Zeral yang tak tega melihat Putranya terpuruk seperti itu.
Moeno memandang Zeral dingin "Katakan pada Putramu,tidak ada celah baginya untuk kembali bersama Putriku"Ujar Moeno dingin kemudian menjauhi kerumunan itu bersama istrinya,diikuti Mikail.
Perkataan tadi membuat Zriel termangu,dia shock dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan orang tua kekasihnya,dia tidak boleh bertemu Ara lagi? Bahkan tidak memiliki kesempatan untuk kembali bersama.
"Hiks..Tidak.."Lirihnya kemudian dia merasa dunianya hancur,bersamaan dengan gelap yang melanda dirinya kini.
Tbc..
Lalalalallalala.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crybaby Zriel [End]
Teen FictionVara atau yang sering di sapa Ara,hanya murid biasa yang tak terlalu ambil pusing soal kehidupan, tapi pertemuannya dengan Nazriel yang memiliki Little space mengubah semuanya. Hubungan keduanya, persahabatan dan pengkhianatan terjadi seiring fase k...