DPE[Revisi]

3.4K 308 56
                                    

Author Pov.

Zriel menarik Valerie dengan kasar dan dibawa keluar dari butik,keduanya masuk ke mobil milik Zriel,nampak jelas jika Bosnya saat ini amat sangat marah padanya.

"Apa yang Anda lakukan Hah!? Sadar gak sadar itu sudah membuat hubungan saya dan kekasih saya renggang!! Anda gapunya malu ya sepertinya,untuk apa Anda kemari Hah!?"Ujar Zriel penuh dengan emosi.

Valerie terdiam dan wajahnya pucat,dia tidak pernah menyaksikan bosnya marah seperti ini "Saya hanya mau mengajak Bapak kembali ke Korea"Ujar Valerie dengan masih sedikit mendayu.

Zriel merinding seketika "Anda dan saya hanya sebatas Bos dan Sekretaris,tapi sepertinya mulai sekarang Anda bukan sekretaris saya karena anda dipecat secara tidak terhormat! Sekarang lebih baik anda pergi secara mandiri dari sini."

Setelah mengatakan hal itu,Zriel keluar dari dalam mobil dan membanting pintunya dengan kuat,sampai membuat Valerie memejamkan matanya.

Dia melihat tubuh tegap Zriel berjalan kembali memasuki Butik,Valerie mendengus kesal kemudian menelfon seseorang.

"Oppa~gyehoeg 1 silpae~igeos-eun eotteongayo?"Ucap Valerie menggunakan aksen koreanya.

Pria diujung sana tersenyum sinis "Geogjeongma Noona,daleun gyehoeg-iis-seo"Sahut Pria itu.

"Tapi aku mau Zriel jadi milik aku!"

"Iya aku tau,tapi kita harus menjalankan ini dengan baik,Noona ceroboh sekali sampai memeluk mantan sahabatku tadi"

"Habis Noona kesal sama cewek yang kamu suka itu"Gerutu Valerie.

"Yang ada aku kesal sama Noona,Ara itu cantik,bahkan lebih cantik dari Noona"

Setelahnya sambungan itu diputus sepihak,Valerie menatap tak percaya dengan apa yang didengarnya tadi,dia yang cantik warbyasah ini kalah dari cewek berkacamata itu!?.

Kita abaikan mak lampir satu ini,mari kita lihat usaha Zriel dalam membujuk Ibu negaranya dulu.

Dia berdiri di depan pintu Ruangan Ara dan berulang kali mengetuk pintunya,tapi tak kunjung dibuka "Ara..Maafin aku,tadi aku shock makannya gak cepet ngehindar.."Ujar Zriel merasa sangat bersalah.

"Ara..aku turutin apa yang kamu mau,tapi asalkan buka pintu dan maafin aku ya"Ujarnya lagi.

Ara sendiri bersender di balik pintu,dia sedang menenangkan emosinya yang sedang menggebu,dia benar-benae shock melihat Perempuan tadi main nyosor aja.

"Tenang Ra..kau tau kan dia itu bucin banget sama dirimu,tenang..tarik nafas...buang.."Gumam Ara pada dirinya sendiri.

Kemudian setelahnya dia membuka pintu dan melihat Zriel sedang berjongkok dengan kepala yang dibenamkan di lipatan kakinya "Zriel kamu ngapai?"Tanya Ara bingung.

Zriel tersentak dan langsung bangkit dari bawah "Kamu uda gak marah? Aku uda pecat dia kok,aku gak ada hubungan apa-apa sama dia,serius aku gak bohong"Cerocos Zriel seketika.

Ara menatap jijik jas hitam yang Zriel kenakan "Buang Jas itu dan bakar,aku gak suka lihatnya,ada bekas lipstick si jalang tadi"Ketus Ara.

Zriel mengangguk dan segera melepas jasnya,dan membuangnya ke tong sampah "Uda aku buang,uda ya jangan marah lagi~Kamu mah serem banget kalau marah,takut aku tuh"Ujar Zriel.

Ara kian menatapnya tajam "Makannya kalau punya sekretaris tuh jangan ngambil dari pinggir jalan!"Sinis Ara sambil bersidekap dada.

"Iya,aku juga gatau siapa yang nerima dia,tapi kinerjanya bagus sih.."

Wanita berkacamata itu lantas melotot tajam saat mendengar Zriel memuji wanita tadi "Kamu muji dia? Iya? Yaudah sana pergi sama dia aja!".

Brak!

Zriel termangu,kemudian memukul kuat bibirnya,kenapa dia harus keceplosan sih,kan jadi ngambek lagi Ibu negaranya.

"Raaaaa maafin aku~tadi keceplosan aaaaa Araaaaaa"Rengek Zriel.

Para pegawai dan juga Security mengintip dari balik dinding,mereka kasihan sekaligus senang melihat Zriel seperti itu "Lucu ya"Ucap Sisca.

"Iya lucu,tapi kasihan"Sahut Jenifer.

"Heh,kembali bekerja,mau ngapai kalian disini?"Ucap sebuah suara dan membuat mereka kaget,berbalik secara bersamaan dan ngacir seketika.

Ternyata ada Jeremy yang datang,makannya mereka cicing,Jeremy menggelengkan kepalanya pelan kemudian berjalan kembali.

"Loh? Zriel? Sejak kapan Lo disini?"Tanya Jeremy heran,apalagi ketika melihat Zriel duduk di lantai dan bersender di pintu.

"Uda dari tadi,Lo mau ngapai kemari?"Tanya Zriel tajam.

Jeremy tersenyum sinis "Gw mau ketemu calon Gw,bay"Ejek Jeremy kemudian mengetuk pintu di depannya.

Tok tok.

"Ra ini aku Jerami"Ujar Jeremy santai dan pintu lantas terbuka,Jeremy memandang remeh Zriel kemudian masuk ke dalam ruangan,membuat Zriel shock dan segera berdiri.

Namun terlambat karena pintu tertutup dan terkunci lagi.

Brak brak brak!

"JERAMI JANGAN LO APA-APAIN BINIK GW!!"Teriak Zriel emosi.

Dan Jeremy hanya membalasnya dengan tawa mengejek,Ara memandangnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa Kamu?"Tanya Ara bingung.

"Gapapa,Aku kasihan lihat pacar kamu di depan situ ngamuk"Ujar Jeremy.

Ara hanya mendengus malas "Jadi Lo mau ngurus pernikahan siapa?"Tanya Ara tenang.

"Pernikahan Fhadil sama ceweknya lah"Ucap Jeremy.

"Loh? Bang Fhadil mau nikah? Siapa calonnya?"

"Gatau,tapi inisialnya VV"

Ara hanya menganggukan kepalanya dan mereka mulai mendiskusikan perihak konsep dan pakaian yang sekiranya cocok untuk calon Fhadil nanti.

Meninggalkan Zriel yang pundung bareng Iel.






















Tbc..

Arti perbincangan mereka

"Rencana 1 gagal,bagaimana yang lain?"

"Tenang saja,masih ada rencana lagi"

My Crybaby Zriel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang