Kini pukul 19.00
Nadine sekarang sedang merebahkan badannya dikasur empuk miliknya,ia menatap kelangit langit tidurnyaa,ia kembali mengingat kejadian yang ia alami disekolah tadi."Emang ada apasih sama siii E-eman? Eh bukan Erlan, ihh bukann siapa ya? Ohh Mamannnn!
Eh apaan anjir maman mah satpam komplek depan, Siapa sihh namanya?" Nadine memejamkan mata dan menautkan alisnya berusaha untuk mengingattt!"Ahhhhh Ervano! Ya benar Ervano!"
Teriakan Nadine membuat seseorang terganggu.
Toktoktok!!
"NADINE!! PELANKAN SUARAMU!!"
"I-iya mah maaf,"
Ia adalah Vinaa relisaa. ibu tiri Nadine.
Ibu Nadine meninggal karna sakit yang dideritanya sejak Nadine duduk dikelas 8 SMP.
Hal yang membuatnya sangat terpuruk namun Ica dan Feby sahabat yang baik itu selalu datang menghiburnya hingga membuat Nadine perlahan bisa mwngikhlaskan kepergian sang ibu.Dan Saat satu tahun semenjak kepergian ibunya ayah Nadine menikah dengan Vina.
Namun entah kenapaVina hanya menunjukan sisi baiknya saat ayahnya saja,saat tidak ada Vina sangat dingin sekali pada Nadine, tak jarang ia juga membentak- bentak Nadine.
Padahal sekarang Nadine sudah kelas 2 sma yang tak lain sudah hampir 3 tahun ia tinggal bersama ibu tirinya namun sikap ibu tirinya itu tak berubah tetap saja seperti itu.Dingin, suka membentak,bahkan ia tidak suka jika melihat barang- barang bunda Nadine masih ada dirumah ini.
Dasar Nenek sihir. Batin Nadine
***
07.45
Nadine turun dari kamarnya untuk duduk sarapan ditempat makan.
saat ini ayahnya sedang ada diluar kota beberapa hari,jadi hanya ia dan ibu tirinya saja yang berada di meja makan itu.
Setelah selesai menyantap nasi goreng buatan Bi inah dan meminum segelas susu,Nadine pamit pergi kesekolah kepada ibu tirinya itu."Mah Nadine berangkat sekolah ya."
"Hmm."
Nadine menghembuskan nafas pelan,
Lalu berjalan menuju gerbang yang sudah ada pak Joko yang siap untuk mengantarkan Nadine.***
Saat sudah sampai digerbang sekolahnya,tangan Nadine tiba tiba dicekal oleh seseorang.
"Eh!ngapain lo?!"
Nadine melepaskan cekalan tangan dari seseorang itu."Nama lo Nadine kan? Salam kenal gue Alvin"
Ucap seseorang itu lalu mengulurkan tangannyaNadine melirik Alvin sekilas,Lalu membalikan badannya meninggalkan Alvin. Namun taklama Nadine kembali membalikan badannya kearah Alvin
"Ko lo bisa tau nama gue?" Tanya Nadine pada Alvin, sedangkan yang ditanya hanya tersenyum menatap Nadine
Nadine sebeenarnya sudah mengetahui siapa Alvin, dari siapa lagi? Selain dari kedua temannya yang hobby bergibah itu.
"Dih gajelas!"
Kesal nadine lalu pergi meninggalkan Alvin.Yang hilang itu kini kembali
-Batin Alvin.***
09.15
Sekarang Nadine berada dikelas dengan kedua sahabatnya,karna jam pelajaran pertama sudah selesai,Nadinepun berniat keperpus untuk meminjam buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Teen FictionKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...