"Luka itu diobatin,bukan dibiarin apalagi ditambahin,yang ada luka itu malah makin dalem dan makin sakit lo rasain".
Ucap nadineNadine kini berada dirooftop dengan membawa kotak obat yang ia ambil diuks tadi.
"Ngapain lo kesini?".
"Kasian luka kalo gadiobatin takut makin parah nantinya".
Nadine pun duduk disamping ervano dan membuka kotak obat itu,
Ia mencoba mengobati luka yang ada dipipi ervano.
Bukan hanya dipipinya luka yang ervano dapat,namun sudut bibir, dan tangannya pun terluka."Mau ngapain lo?"
Ervano menatap tajam nadine yang akan menyentuh lukanya itu."Ngobatin lukanya".
"Gausah so peduli sama gue!".
"Gausah pede! Gue cuma peduli sama luka lo bukan diri lo".
Lukanya lo peduliin,terus orangnya ngga gitu? Ishhh apaan sih lo van - ervano membatin.
Nadine pun dengan perlahan mengobati luka ervano.
Pikiran jail yang entah darimana nadinepun dengan sengaja menekan luka ervano dan membuat sang empunya meringis."Sakit woi".
"Oh maap,dikira kalo orang yang udah berani berantem,udah gapunya rasa sakit lagi".Ucap nadine beralih mengobati luka yang ada disudut bibir ervano
"Oh jadi lo bilang gue gapunya rasa gitu?".
"Ya emang lo mah gapunya rasa!".
"Kalo gue punya rasa,gimana?".
Degg
ko kesannya kek kekk apaa yaa?"Ya berarti lo masih hidup".
Nadine melempar kan kapas tepat dimuka ervano,lalu beralih menatap kebelakang.Muka nadine memerah!
"Nad? Ngapain sih Lo peduli sama gue? Kenapa lo gapergi aja kaya orang orang yang lain?".
Tanya ervano dengan muka datar,sedatar datarnya!"Emang salah peduli sama orang?".tanya nadine.
Ervano hanya menggelengkan kepalanya."Tapi saat orang orang berusaha mati matian jauhin gue, kenapa lo malah deketin gue?".
"Karna lo manusia".
Ervano menatap nadine heran."Manusia itu makhluk yang gasempurna,semua manusia pasti pernah ngelakuin kesalahan termasuk juga gue, tapi setiap manusia juga berhak mempunyai kesempatan kedua untuk berubah, termasuk lo".
Sambung nadine menatap ervano sebentar lalu kembali menatap kearah depan."Lo mau ngambil kesempatan itu?"
Tanya nadine."Percuma! Udah gaada yang percaya gue".
"Gue_". Nadine menjeda ucapannya yang membuat ervano mengalihkan tatapannya kearah nadine.
"Kalo semua orang gapercaya sama lo, ada gue yang akan percaya lo, kalo semua orang benci sama lo gue ga termasuk,selagi lo manusia dan gue manusia,sama sama diciptakan dari tanah dan berakhir ditanah lalu buat apa gue benci orang karna kesalahnnya? Sedangkan gue juga pernah ngelakuin kesalahan".
Nadine tersenyum meyakinkan.Degg
Ervano merasakan hatinya menghangat mendengar tuturan nadine,sudah lama hatinya membeku dan sekarang sepertinya hatinya kembali mencair.Apa ervano suka pada nadine?
"Gue duluan ya". Nadine berdiri untuk beranjak pergi.
"Satu lagi,kalo punya luka itu diobatin bukan ditutupin,Luka lo gaakan sembuh kalo cuma didiemin,apalagi luka hati yang ada hati lo nanti malah makin membusuk tau ga".
Nadine terkekeh dan berlalu meninggalkan ervano yang mematung melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Teen FictionKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...