Tak semua yang terlihat oleh mata dan terdengar oleh telinga itu kebenaran.
✨✨✨
Hari ini Ervano kembali ke sekolah, sudah sejauh mana Ia tertinggal berita? Adakah yang lebih menakjubkan dibanding dengan melihat Nadien yang kini bersama Alvin?
Ervano tersenyum miring, saat melihat Nadien yang kini bisa bersama Alvin.Dengan gaya angkuhnya Ervanopun berjalan mendekati Nadien,
Nadien yang sangat terkejut dengan kedatangan Ervano secara tiba tiba pun merasa gugup "Va_Vano?"
"Jangan sok sokan terkejut gitu deh," Ucap Ervano sarkas
"Van, Aku sama Alvin__"
"Apa?" Ucap Ervano memotong
"Udahdeh Nad, gue udah cape dengerin kebohongan lo terus, Lo pikir gue gatau apa yang selama jni Lo lakuin dibelakang gue?" Sambung Ervano"Maksud kamu apaan sih? Siapa yang bohongin kamu coba?"
"Mau sampai kapan lo nutupin semuanya hah?! Lo pikir gue bego yang bisa lo mainin seenaknya?"
Nadien hanya terdiam, Apa maksud yang dikatakan Ervano? Nadien tau mungkin Ervano sangat kecewa padanya. Tapi sungguh, Ia tidak akan melakukan itu tanpa sebuah alasan.
Nadien menatap Ervano, "Aku sama sekali gafaham, Apa maksud kamu ya Vano"
"Gausah pura pura bego! Gue tau sebenernya Lo sama dia punya hubungan kan? Lo anggap gue apaan? !"
Sontak saja Nadien terkejut mendengar perkataan Ervano,
"Kamu apa - apaan sih?! Aku sama Alvin gapernah ada hubungan Apa apa Vano!""Mau ngelak apaan lagi sih?! Lo pikir gue gatau kalo lo kemaren batalin janji sama gue, buat jalan bareng dia kan?" Nadien terkejut atas pernyataan Ervano,
Bagaimana dia bisa tau? "Lo salah kalo mikir gue bisa lo bohongin terus Nad,"Nadien mencekal lengan Ervano yang hendak meninggalkannya,"Semuanya salah faham tolong dengerin__"
Ervano menghempas cekalan Naduen kasar "Udah cukup! Gaada yang perlu dijelasin lagi!"
"Lo salah faham, mending lo dengerin dulu penjelasan__"
"BACOT!" Bugh! Ucapan Alvin terhenti saat Ervano memukulnya tiba tiba hingga membuatnya jatuh ketanah
"VANO KAMU APA APAANSIH?!" Ucap Nadien menatap tajam Ervano.
Ervano menarik kerah baju Alvin,"Puas lo? Puas udah hancurin hidup gue?! Puas udah bikin gue difitnah dan dibenci satu sekolah? Puas lo udah ngerebut Dia dari gue?! Puas lo puas?!" Ucap Ervano sarkas lalu melepas kasar cengkramaannya pada kerah Alvin
"Lo pantes dapetin itu!" Ucapan Alvin sungguh membuat Ervano naik pitam, tangannya kini sudah mengepal Erat
Bugh!! "NADIEN!!!" pukulan Ervano ternyata tak mendarat pada Alvin. Nadien gadis itu dengan tiba tiba datang menghalangi, hingga pukulan yang Ervano luncurkan untuk Alvin, kini mengenai pelipis Nadien.
Darah mengalir dari pelipis Nadien, "Cukup," Ucap NadienSontak saja itu membuat Ervano merasa sangat terkejut, apalagi melihat pelipis Nadien yang mengeluarkan darah.
"NADIEN! LO GAPAPAKAN?" Ica dan Feby yang melihat Nadien terluka langsung berlari kearah Nadien.
Feby mendelik tajam kearah Ervano"Brengsek ya Lo!" Ucap Feby sebelum akhirnya membawa Nadien untuk pergi ke UKS.
***
Ervano kini sedang duduk dilantai Rooftop sekolahnya, perasaannya berkecamuk. Tentu saja Ia khawatir dengan Nadien, apalagi itu semua terjadi karna ulahnya, Tapi.. Sungguh, Kecewa yang diterimanya amat dalam. Ervano lebih memilih untuk memendam rasa khawatirnya.
Disisi lain, Nadien yang berada diUKS langsung mendapatkan pengobatan untuk lukanya.
"Ervano Brengsek banget tau gak sih!" Ucap Feby marah"Bukan salah Vano Feb, gue yang sengaja ngehalangin dia," Ucap Nadien
"Tapikan__" Feby menjeda Ucapannya "Aish! Yuk Ca anter gue kekantin dulu, Lo jangan kemana mana gue beliin makan dulu buat lo," Ancam Feby pada Nadien, sedangkan Nadien hanya menanggapinya dengan senyuman
"Dan Lo," tunjuk Feby pada Alvin "Jagain Dia," SambungnyaSetelah Feby dan Ica pergi dari ruangan UKS, Nadien mencoba untuk duduk.
"Lo mau kemana?" Tanya Alvin."Urusan gue sama Vano belum selesai Vin, gue gabisa biarin Vano salah paham kaya gini," Ucap Nadien
"Lagian Lo ngapain sih pake ngehalangin pukulan Ervano" Tanya Alvin tak percaya
Nadien hanya tersenyum,"Bagaimanapun kalian itu saudara, Gak seharusnya kalian ribut, apalagi cuman gara gara Cewe kaya gue," Ucap Nadien sebelum akhirnya pergi meninggalkan Alvin diruang Uks.
***
Nadien pergi untuk mencari Ervano, Ia sangat hafal dimana tempat cowok itu,Rooftop.
Nadien menatap Ervano yang kini sedang duduk dengan memeluk lututnya, Pandangannya lurus kearah depan. Entah, apa yang sedang Ervano pikirkan."Vano," Panggil Nadien.
Mendengar seseorang memenaggilnya membuat Ervano bangkit dari duduknya, "Apaan lagi?" Ervano menatap intens Nadien."Aku__"
"Jangan pikir, dengan kondisi Lo yang kaya gini datang nemuin gue, trus gue bisa ngerasa Iba gitu? Gak!"
Nadien tersentak mendengar perkataan tajam yang meluncur begitu saja dari mulutnya.
Sungguh, Nadien sudah tidak bisa lgi menahan airmatanya untuk tidak turun."Aku gatau ya, Apa yang bikin kamu jadi jahat kaya gini Van, Maaf udah bikin kamu kecewa" Nadien mengusap kasar air mata yang ada dipipinya lalu berlari meningalkan Ervano.
Setelah merasa Nadien hilang dari hadapannya, Ervano melmpiaskan emosinya dengan memukul benda apa saja yang ada didekatnya.
"Kenapa lo jahat sama gue Nad?"
,***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Teen FictionKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...