Kunci hubungan itu adalah saling percaya
-
-
-
-***
Hari ini adalah hari dimana para siswa diminta untuk berfikir keras
UAS/UKK. UAS kali ini tidak dipisah kelas hanya saja kursi mereka diacak.
Tapi Nadine bahagia karna UAS kali ini artinya ia bisa bekerja sama dengan sahabatnya. ICA dan FEBBY."Aku kekelas dulu, Jangan nyontek!" Ucap Ervano yang baru saja sampai mengantar Nadine kekelasnya.
"Apaansih?" Ucap Ervano yang sedaritadi ditatap aneh oleh Nadine
"Aneh aja,Ervano sidingin esbatu kenapa bisa manis gini sih? Hayo siapa yang ngajarin?"
"Aneh ya?" Ervano menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal
"Kata Fahmi cewe suka digituin""Oh jadi Fahmi yang ngajarin?"
"Hm,katanya cewek itu suka diperlakuin manis,"
"Emangsih,tapi kurang baik Vano"
"Kurang baik?"
"Kurang baik buat kesehatan jantung" Nadine terkekeh membuat Ervano menarik sudut bibirnya
"Yaudah, KAMU cepet kekelas sono" Ucap Nadine menekankan kata 'kamu' Membuat Ervano terkekeh
"Kamu dulu masuk, nanti aku pergi"
"Ngapain coba nungguin aku masuk duluan?"
"Biar aman,"
Nadine mencubit kedua pipi Ervano
"Manis banget sih,"Sudut bibir Ervano tertarik "Gapapa kalo manisnya sama pacar sendiri. Daripada sama pacar orang?"
Nadine mendongak lalu mengepalkan tangan kanannya dihadapan Ervano.
"Awas aja kalo berani"Ervano mensejajarkan tingginya Dengan Nadine karna memang Nadine hanya sebatas dagunya.
"Emang mau kamu apain?"Nadine yang ditatap begitu lekat oleh Ervano merasa salah tingkah "Aku putusin lah!"
Ekspresi Ervano yang tadinya tersenyum jadi kembali datar.
Kenapa? Ada yang salah?
"Jangan terlalu mudah ngucapin kata putus" Ucap Ervano
"Yaa itukan kalo kamunya kaya gitu!"
Ervano mengelus lembut pipi Nadine
"Tapi aku gaakan pernah kaya gitu Nadine""Kalo nanti kamu kaya gitu gimana?!"
"Kunci hubungan itu adalah saling percaya, Jadi sehebat apapun masalah kita nanti aku mohon untuk kita tetap saling percaya. Dan satu lagi, Sehebat apapun masalah kita nanti jangan pernah berfikir untuk mengakhiri, karna aku gaakan bisa Nadine" Ucap Ervano
Nadine terdiam, baru kali ini ia mendengar Ervano berkata manis dan tulus seperti itu.
Tak lama Nadine pun menangguk."Tapi kamu harus janji"Ucap Nadine
"Janji apa?"
"Jangan pernah berbohong"
Ervano menangguk.
"Aku lebih baik terluka dengan kejujuran, dibanding harus tertawa dengan sebuah kebohongan. Janji?"
Nadine mengangkat jari kelingkingnya didepan wajah ErvanoErvano tersenyum lalu ikut menautkan kelingkingnya
"Janji""WOIIII MASIH PAGI PACARAN MULU LO BERDUA!" Teriak Feby Yang sedaritadi sudah jengah melihat dua sejoli yang bermesraan didekat pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Novela JuvenilKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...