Sulit untuk mempercayai seseorang yang sudah terlanjur membuat kecewa, Seperti kaca yang sudah jatuh dan hancur, yang tidak akan pernah bisa dikembalikan lagi seperti semula.
Seperti Itulah sebuah kepercayaan
✨✨✨
Hari ini adalah kepulangan Ervano dari rumah sakit, tubuhnya mungkin sudah pulih tapi tidak dengan hatinya.
Kemana Nadien? Apa benar gadis itu tidak pernah merasa khawatir padanya?
Dan apa mungkin yang Ervano dengar dari teman temannya itu benar?Tapi mungkin untuk saat ini, Ervano akan kembali. Ervano akan membuktikan semuanya sendiri.
"Basecamp,"
Ucap Ervano saat baru saja memasuki mobil yang dikemudikan oleh Diki."Lah ko ke Basecamp? Baliklah, Kita tadi udah bilang ke Bokap lo kalo lo pulang sekarang,"
"Gue mau ke Basecamp,Kalo lo semua gamau anter gue berangkat sendiri," Ucap Ervano lalu beranjak untuk keluar dari mobil namun niatnya terhenti karna Fahmi menahannya.
"Ets etss mau kemana? ngambekan ngambekan, gak lucu lo" Ucap Fahmi
Diki melirik kearah Bagas meminta jawaban, Bagaspun mengangguki Diki untuk menyetujui permintaan Ervano.
"Oke, kita ke Basecamp, Mau nvapain sih?" Tanya Diki
"Interogasi lo semua" Jawab Ervano yang membuat temannya saling melayangkan tatapan.
Mati!
✨✨✨
"Heloo Good morning! Selamat pagi semuanya!"
Seseorang datang dengan suara cemprengnya memasuki kelas Nadien.
Aish! Rasanya ingin Nadien lempar buku ke orang itu.
Siapalagi kalo bukan Ica marica Hey hey.."Brisik suara lo kaya toa tau gak sih," Celetuk Feby
"Kalian lagi ngapain sih?" Tanya Ica menghampiri Nadien dan Feby yang terlihat sedang menulis
"Nambal ban! Lo galiat kita lagi ngerjain tugas,"
"Ishh ngegas mulu, kenapa baru dikerjain?" Tanya Ica
"Lupa,"
"Kenapa bisa lupa?"
"Karna gak inget,"
"Kenapa bisa gak inget?"
"Gue sumpel mulut lo yak sekali lagi nanya!" Ucap Feby menatap tajam kearah Ica.
Ica yang ditatap tajam oleh Febypun meringis ngeri"Ishhh serem, oke selamat mengerjakan," Ucap Ica lalu duduk dibangkunya
Nadien menyalakan ponselnya, Semenjak kejadian Diruang keluarga waktu itu, Ponsel Nadien diambil oleh Neneknya. Dan Nadien disuruh untuk diantar jemput saat sekolah, Maka dari itu Ia sama sekai tidak bisa untuk mengunjungi Ervano, Karna keadaan yang tidak memungkinkan. Kemarin bisa saja Ia menemui Ervano dengan Alvin, Tapi itu tidak memungkinkan. Ervano sangat membenci Alvin.
Saat membuka ponselnya chat yang pertama kali Nadien lihat adalah Chat dari Ervano, puluhan kali Ervano menanyakan keadaannya, Kemana dan kenapa Ia tidak mengunjunginya. Membuat hati Nadien terasa sesak,
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Teen FictionKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...