"Teman? Gue gabutuh teman, apalagi teman seperti .LO."
Ucap ervano menekankan kata "LO"sambil menunjuk kearah nadine."Munafik!gaada seorang pun yang gamau punya temen,ego lo terlalu tinggi wahai ervano emmanuel saputra".
"Ck! Jangan bner bener jadi cewe murahan deh lo,maksa maksa orang buat jadi temen lo! mending lo pergi deh dari sini."
Bentak ervanoMunafik jika kali ini nadine tidak ingin menangis.
Ia selalu lemah dengan bentakan."Sebenernya lo baik no, Ego lo aja yang terlalu tinggi. Sebenarnya gue tau lo bukan orang yang jahat kaya yang dibilang anak-anak,dan ini. Bukan diri lo sebenarnya".
Ucap nadine yakin."Cih!
Ervano berdecih lalu lebih mendekatkan dirinya kepada gadis itu.
fix! Emosi ervano sudah memuncak!"Jangan sok tau tentang hidup gue.Lo siapa? Lo itu cuma orang baru yang datang dan menjadi pengganggu dikehidupan gue. Atas alasan apa lo bilang kalo gue baik? Dan sekarang ini gue bukan menjadi diri gue sebenarnya? Kalo gue bilang ini adalah diri gue yang sebenarnya lo mau apa? Gue emang orang yang brengsek seperti ini, dan lo mau apa?Dan satu lagi! Jangan panggil gue dengan sebutan "no atau vano"!
Muka nadine sudah memerah,namun ia menahan sekuat tenaga agar airmatanya tidak jatuh.
"Oke,gue tau lo baik er dari semenjak lo anter gue balik aja gue tau,lo masih punya hati yang baik, lo bukan orang yang brengsek,lo orang baik er."
Nadine berusaha untuk tersenyum dihadapan ervano.
"Hanya karna gue anter lo pulang lo bilang gue orang baik? Cih!
Gue juga bingung sama lo ngapain lo berusaha keras kaya gini buat jadi teman gue, keliatan banget lo cewe murahan tau ga."Jleb!!! Ucapan itu lagi..bagaikan pisau yang menancap dijantung nadine,dadanya sekarang sesak namun ia harus kuat! kuat!
"Ya sangat berarti, lo gatau kan hal mungkin aja itu hal sepele yang lo kasih sama seseorang,tapi orang itu bisa saja menganggap bahwa itu adalah hal berharga baginya?
Dan kenapa gue berusaha keras buat jadiin lo temen? Karena gue peduli sama lo ervano.".Ah! Nadine juga tidak mengerti, apa yang tadi dikatakannya? Peduli?.
Degg
Tiba tiba saja ervano merasakan jantungnya berdetak lebih cepat."Karna gue tau rasanya jadi orang yang gapernah dipeduliin sama orang lain itu sakitnya seperti apa,karna itu gue mau peduli sama lo."
Ucap nadine lalu tersenyum tersenyum lebar kepada ervano, ervano yang mendengar perkataan nadine itu hanya diam.ia seperti kehilangan kata kata,umpatan demi umpatan yang tadinya menumpuk dikepalanya,sekarang sudah hilang entah kemana.
Hanya karna gadis yang dihadapannya itu mengucapkan kata "peduli".Sial gue kenapa sih? -Batin ervano
Nadine mendekat kearah ervano,dengan senyuman lebar yang sama sekali tidak lepas dari wajahnya.
Maniss-Batin ervano
"Gue ganangis kan? Dan berarti gue berhasil,lo dan gue sekarang adalah teman. Selamat!".
Ucap nadine lalu berjalan meninggalkan ervano yang hanya mematung sedari tadi.****
Nadine berlari kearah kelasnya,ia lupa sudah berapa lama ia tadi berada dirofftop dan sialnya! Sekarang adalah pelajaran Pa adi! Guru matematika terkiller seantero SMA WIJAYA!
Sialll bakal dihukum nih gue -batin nadine
Nadine berlari menuju kelas,benar saja sekarang pa adi sekarang sudah berada dikelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Fiksi RemajaKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...