Lo itu aneh,
Makanya gue tertarik
-
-
-
-🍂
"Naik"
"Hah?" Nadine hanya menatap heran seseorang yang ada dihadapannya itu.
"Angkot gaada jam segini,Naik atau gue tinggal?"
Nadine hanya diam,jika ia tidak ikut entah sampai kapan Nadine nunggu disini.
"Oke gue tinggal!" Putus seseorang itu
"E-ervano! Gue ikut".
Ya! Seseorang itu adalah Ervano
Entah angin darimana hingga cowo itu mengajak Nadine untuk pulang bersamanya."Dimana?."
Ucap Ervano dengan wajah datar yang menghadap kearah depan memperhatikan jalan."Apanya?" Tany Nadine bingung
"Rumah"
Nadine berdecak sebal,tidak bisakah manusia ini bicara lebih panjang? Memangnya ngomong itu bayar ya?,sampe ia irit sekali mengeluarkan kata kata."Komplek mawar nomor 15!"
Jawab Nadin kesal.Tak lama mereka berdua pun sudah sampai didepan gerbang rumah ndine.
"Thanks Vano"
Ervano yng mendengar namanya dipanggil "Vano" segera menoleh kearah gadis itu.
"Lo bilang apa tadi?."
"Thanks Vano.Ada apa?" Tanya Nadine bingung
"Jangan panggil gue dengan sebutan itu!"
Nadine hanya menautkan alisnya bingung."Kenapa?"
Ervano tidak menjawab ia langsung mengendrai motornya dan pergi.Teka teki yang sangat sulit dipecahkan -Batin Nadine
Nadine melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumahnya.
namun betapa terkejutnya ia saat membuka pintu sudah disuguhkan dengan banyaknya barang-barang milik bundanya yang sudah berada di kardus diruang depan tv."Mamah mau apakan barang barang bunda?!."
Tanya nadine dengan muka yang memerah menahan emosi."Akan saya bakar barang barang ini!"
"JANGAN!!".
Teriak Nadine yang langsung berlari dan merampas barang barang yang ada dikardus itu."APA APAAN KAMU?! Kembalikan kepada saya Nadine!"
"TIDAK! Mamah apa apan sih? Cuma ini barang barang bunda yang Nadine punya__hiks,Nadine mohon jangan bakar barang barang ini,Nadine jnji akan menaruhnya dengan rapi"
Ucap Nadine dengan pipi yang sudah banjir dengan air mata.
Dan berlari membawa krdus itu masuk kedalam kmarnya."DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI!."
Teriakan Vina tak dihiraukan oleh Nadine, ia lngsung menuju kamarnya dan menutupnya dengan rapat.
Nadine membongkar kardus itu dan mengambil salah satu foto yang didalamnya terdapat 3 orang.
Nadine, bundanya amelia dan ayahnya rafael.
Nadine menitikan airmatanya,dan menangis tersedu sedu melihat foto itu, sekarang ia sangat merindukan bundanya itu."Bundaaa__ Nadine rindu bunda__ hiks, Nadine cape bundaa. Nadine pengen sama bunda ajaa! mamah Vina jahatt bunda, mama Vina gapernah sayang sama Nadine__ hiksss.
ayah juga jahattt! Ayah selalu inggalin Nadine,ayah lebih peduli sama pekerjaannya daripada sama Nadine. Nadine rindu bunda___Hiks"
Nadine duduk memeluk lututnya eratSungguh apa Vina tidak punya hati?
Apa alasan Vina selama ini tidak suka pada Nadine dan bundanya?
Apa kesalahan bundanya hingga membuat Vina sangat membenci bundanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Teen FictionKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...