Ketempat orang yang gue sayangKetempat orang yang gue sayang
Ketempat orang yang gue sayang...
Itulah kata kata yang sedari tadi teruss berputar dikepala nadine.
Hingga nadine tidak sadar bahwa motor ervano sudah berhenti disuatu tempat."Ga turun?".
"Eh?". Nadine tersentak kaget lamunannya tadi seketika buyar nadinepun langsung turun dari motor ervano.
Nadine melihat sebuah bangunan bertingkat yang menjulang tinggi dengan bagian atas yang bertuliskan 'RUMAH SAKIT JIWA'"Ervano ngapain kita kesini?". tany nadine pad ervano yang sudah berjalan lebih dulu didepannya,namun ervano tak nenghiraukan pertanyaan nadine.
"Ervanooo! Tunggu!". Nadine berlari mengejar ervano yang lebih dulu masuk kedalam.
Nadine berlari dan berhasil mencekal lengan ervano.
Ervano yang merasa lengannya dicekal langsung memalingkan wajahnya kearah nadine."Ngapain kita kesini?".
Tanya nadin lagi."Kan gue udah bilang tadi".
Jawab ervano datar."Bilang apa sih?".
Tanya nadine bingung"Ketempat orang yang gue sayang". Ucap ervano.
Nadine hendak membantah namun lengannya sudah digenggam lebih dulu oleh ervano."Udah ikut aja".
Akhirnya nadin pun pasrah,hanya mengikuti kemana ervano akan membawanya.Hingga mereka pun berhenti dalam satu ruangan.
"Eh ervano". Sapa seorang wanita sepertinya ia seorang suster.
Sedangkan ervano hanya tersenyum."Siapa?". Tanya suster melirik nadin.
"Oh temen saya sus".
Iya temen.."Kalo begitu saya masuk dulu ya sus".
Sang suster hanya mengangguk.Ervano pun membuka knop pintu,dan munculah seorang wanita paruh baya dengan pandangab yang kosong kearah depan.
Ervano pun kedalam namun nadine hanya melihat dari pintu."Ibu". Ucap ervano yang membuat alis nadin bertautan.
Ibu? Jadi wanita ini ibu ervano?
Sedangkan wanita yang ervano panggil ibu itu tidak menjawab,pandangannya kosong kerah depan.
Jadi wanita itu adalah ibu ervano 'Nadya hastari' Ibu dari seorang ervano emmanuel saputra, ia mengalami depresi karna ulah sang suaminya.Ada dichapter 6 ya
Ervano pun duduk disamping ibunya dan menggenggam lengan sang ibu.
"Ibu, ini vano bu"."Ibuu vano kangen sama ibu".
Nadin yang sedari tadi ada dipintu seperti merasakan kesedihan yang dirasakan ervano sekarang tiba tiba saja bulir air jatuh dari matanya."Bu ini vano anak ibuuu". Lirih Ervano.
Setelah beberapa menit ibu ervano tak menjawab tiba tiba ia menoleh dan menatap lekat ervano."Vano?" Tanya sang ibu yang dibalas anggukan oleh Ervano.
"Anakku?" Tanya ibunya kembali dan Ervanopun hanya mengangguk.
Ibu Ervanopun segera memeluk Evano kedalam dekapannya dan menangis.
Ervano pun mengalami hal yang sama bulir air telah lolos ia selalu tidak bisa menahan air matanya jika sudah degan sang ibu.
"Vanoo anakku hiks".
Ucap Nadya yang masih memeluk Ervano."Iya bu ini Vano buu".
Nadine pun yang tadi hanya menyaksikan dipintupun kini masuk kedalam kamar itu ia berdiri disamping Ervano dengan sesekali mengusap lembut pundak Ervano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Teen FictionKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...