Jangan kembali menjanjikan tawa.
Jika akhirnya hanya akan memberikan luka***
Terhitung 4 hari sudah Ervano berada dirumah sakit, Ia sudah sadarkan diri dari 3 hari lalu, Lukanya cukup parah.
Ia mendapat beberapa jahitan dikepalanya,tangan kirinya yang patah, dan beberapa luka ditangan dan kakinya."
Nadien belum datang juga?" Tanya Ervano kepada ketiga sahabatanya yang setiap hari setia menemaninys dirumsh sakit.
"Belum," Jawab Bagas
"Aneh, Gabiasa dia kaya gini. Telponnya juga gaaktif dari 3 hari lalu, gue takut dia kenapa napa," Ucap Ervano
"Santai aja, Dia baik baik aja. Bahkan sangat baik," Kekeh Fahmi dengan mata dan tanggannya yang masih asyik memainkan ponselnya.
"Lo tau darimana?" Tanya Ervano
"Insting," jawab Fahmi sekenanya.
Ervano menatap aneh kearah Fahmi,"Gajelas lo"
Fahmi tersenyum kikuk, Ia tidak mungkin mengatakan kepada Ervano atau teman yang lainnya jika waktu itu Ia melihat Nadien yang sedang berpelukan dengan Alvin.
Fahmi menghela nafas
"Maaf gue bohong Er, gue cuma gamau sahabat gue jadi tambah sakit," Fahmi membatinSuara ponsel Ervano tiba tiba berbunyi dengn antusias Ia mengbil ponselnya, Semoga saja itu dari Nadien. Namun dugaannya salah, ternyata yang menelponnya bukanlah Nadien tapi Prima.
"Halo?"
"Halo Er, Gimana keadaan lo?"
"Baik, Ada apa?"
"Dia udah disini,"
"Dia?siapa?"
"Aldo,gue bakal temuin lo kerumah sakit nanti sepulang dari sekolah,"
Ucapan Prima membuat Ervano tersenyum miring
"Kita bakal ungkap siapa dalang dibalik semua ini,"
"Gue tunggu," Ucap Ervano sebelum memutuskan sambungan telponnya
***
Prima yang baru saja selesai berbicara ditelpon dengan Ervano tiba tiba saja ditabrak oleh seseorang.
"Maaf, maaf,"
"Nadien?" Ucap Prima saat mengetahui yang menabraknya adalah Nadien
"Eh Prim,sorry yaa gue galiat-liat tadi"
"Lo mau kemana buru-buru amat?,"
"Pulanglah, kan udah jamnya pulang," Ucap Nadien
Prima tertawa "Bagian pulang aja pada cepet lo pada,"
"Warga+62 emang gitu, datangnya lambat,pulangnya pengen cepet," Ucap Nadien
"Yaudah gue duluan," Ucap Nadien hendak pergi meninggalkan Prima, Namun kepersekian detik Ia berbalik kembali.
"Apa lagi? Ada yang ketinggalan?," Tanya Prima
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️
Teen FictionKetika hadirnya menghapus sebuah luka,dan menggantikannya dengan tawa. Seperti pelangi yang datang setelah mendung. Percaya, Bahwa akan ada kebahagiaan setelah tangisan. Tapi apa kau tau, Pelangi itu hanya bersifat semantara? Ini kisah tentang Nadin...