milikku

60 5 0
                                    

Aku tak peduli seperti apa kalian dimasalalu.
Tapi yang harus kamu ingat, Dia yang sekarang adalah miliku.

Seusai perayaan ulang tahunnya, Nadine dan Ica menginap dirumah Feby. Pasalnya, orangtua Feby sedang ada kerjaan diluar kota jadilah mereka menemani Feby dirumahnya.
Karna jikapun memksakan pulang dilarut malam, Nadine tau bagaimana konsekuensi yang akan dia dapatkan dari Vina, Ibu tirinya.

Tringg

Sebuah notifikasi masuk dari ponselnya, dengan segera Nadine membuka pesan dari seseorang

Mr.Owl❤️
Masih dirumah Feby? Jam 10 aku jemput

Me
Iya,Ngapain?

Mr.Owl❤️
Ikut aja

Me
Okedeh🙄

Mr.Owl❤️
Jangan main kemana-mana

Me
Iya, iya bawel😑

Mr.Owl❤️
Ok

Nadine mendengus sebal, Sikap Ervano memang susah ditebak. Kadang manis, kadang cuek, kadang terasa hangat, kadang juga sedingin es, entahlah.

"Woiii mau pada makan ga nih? Kalo ngga mau gue abisin sekarang juga" Teriak Feby dari bawah, Karna memang sedari tadi Ica dan Feby masih berada dirumah Feby yang nerada dilantai dua.

Dengan segara Nadien dan Ica berlomba lomba untuk cepat sampai dilantai bawah.

"Lo niat nawarin ga sih?" Gerutu Nadien

Feby terkekeh,"Udah cepet sarapan dulu,"

"Ortu lo kapan pulang Feb?" Tanya Nadien lalu mengyuapkan sesendok nasi ke mulutnya

Feby mengetuk ngetuk jari telunjuk didagunya, " eumm__Mungkin 3 hari lagi"

"lo disini cuma sama bibi?" Tanya  Nadien lagi dan diangguki oleh Feby

"Sorry ya gue gabisa disini lebih lama nemenin lo, lo juga taulah kenapa"

Feby mengangguk Faham lalu tersenyum

"Santuy santuyy gue udah biasa"

Nadien meneliti wajah dari sahabatnya itu, Nadien tau Feby sudah lama tidak merasakan bahagia. Hanya saja dia sangat pintar menyembunyikan kesedihannya.

Nadien dan Feby memang sudah bersahabat sejak lama, Namun tidak banyak yang Nadien ketahui tentang Feby. Feby tidak pernah cerita apapun tentang masalahnya. yang Nadien ketahui, Feby adalah Cewe sangar yang sangat manis, Ia akan baik atau terlihat galak diwaktu tertentu, namun dibalik semua itu Feby maupun Ica adalah sahabat terbaik yang Nadien miliki.

Feby yang hendak menyuapkan sesendok Nasi kemulutnya terhenti, "Ngapain Lo ngeliatin gue gitu? Demen lo sama gue? Jangan ngadi ngadi dah! Vano mau lo kemanain?"

Nadien memutar bola mata jengah,"Dih amit"

Ada yang merasa janggal disini, Kemanakah suara Ica? Serentak Nadien dan Feby melirik kearah Ica yang asyik dengan makanannya.

Pelangi Untuk Vano [Selesai]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang